BBM Dicampur 10 Persen Etanol

Pemerintah Bakal Campur 10 Persen Etanol Tiap Liter BBM, Apa Bahayanya untuk Kendaraan?

Pemerintah Bakal Campur 10 Persen Etanol Per Seliter BBM, Apa Bahayanya untuk Kendaraan?

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
BBM CAMPUR ETANOL - Pemerintah Bakal Campur 10 Persen Etanol Per Seliter BBM, Apa Bahayanya untuk Kendaraan?. Ilustrasi pengisian BBM.(KOMPAS/Adityo) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Tribuners, kabar terbaru kembali datang dari Pemerintah yang menyita perhatian masyarakat.

Pasalnya, beredar kabar jika akan ada perkembangan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ramah lingkungan.

Sekilas tak ada yang mengkhawatirkan dengan rencana ini.

Namun, pengembangan tersebut ternyata merupakan perencanaan melibatkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk memberi opsi pencampuran etanol ke bensin sebesar 10 persen atau E10.

Adapun, rencana ini dikabarkan telah mendapat restu dari Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Harga Terbaru BBM Pertamina Per 1 Oktober 2025, Ada yang Naik? Cek Rincian Seluruh Daerah

Sekedar info, saat ini, kadar Etanol pada BBM yang dijual salah satunya di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) Pertamina hanya 3,5 persen.

Etanol merupakan alkohol yang berasal dari bahan nabati seperti tebu atau singkong. 

Campuran bensin 90 persen dengan etanol 10 persen ini disebut untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan terhadap impor.  

Menteri Bahlil mengatakan, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menekan impor BBM bensin. Pasalnya, saat ini 60?ri kebutuhan bensin nasional masih diimpor.

Hal ini memicu pertanyaan masyarakat awam tentang pengaruh besar lanjutan jika progres ini diterapkan.

Baca juga: Pemerintah Wacanakan Pembatasan Pembelian BBM Petralite Bagi Masyarakat, Mengapa?

Dampak Etanol 10 persen pada Kendaraan

Ilustrasi CO2
Ilustrasi CO2 (Kompas.com)

Mengutip Kompas.com, ada hal positif dan negatif mengenai penggunaan etanol pada BBM

Hal ini diterangkan Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pakar bahan bakar serta pelumas.

Yuswidjajanto menambahkan, etanol berasal dari tumbuh-tumbuhan sehingga menyerap CO2. 

Diolah menjadi bahan bakar, dipakai di kendaraan, dan menghasilkan CO2 lagi. 

Hal ini menambah nilai positif yang akan menaikkan oktan dan berkontribusi mengurangi emisi CO2.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved