Keracunan MBG di Cisarua

Murkanya Aang Usai Anaknya Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua KBB: Stop MBG Selamanya

Raut muka Aang Kurnia (46) terlihat murung saat berjalan untuk mengambil tas putrinya yang masih tertinggal di kelas

Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar.id/Rahmat Kurniawan
ORANGTUA SISWA MURKA - Aang Kurnia, orang tua korban keracunan MBG di SMP Negeri 1 Cisarua Bandung Barat saat diwawancarai di sekolah tersebut, Selasa (14/10/2025). Ia meminta program MBG diberhentikan. 

Di sisi lain, Herman menjelaskan bahwa, MBG penyebab keracunan di SMP Negeri 1 Cisarua berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Panyandaan, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua.

SPPG tersebut mendistribusikan 3.649 paket MBG ke sejumlah sekolah termasuk SMP Negeri 1 Cisarua. Tercatat ada 1.304 paket MBG yang didistribusikan ke SMP Negeri 1 Cisarua.

"Jadi kurang lebih ada 8 sekolah. Sejauh ini tidak ada laporan dari sekolah lain. Dan SPPG tersebut telah beroperasi lebih dari satu bulan dan sejauh ini tidak ada masalah," ujarnya.

Baca juga: SPPG Manonjaya Cibeber Buka Suara Soal Dugaan Keracunan MBG untuk Balita di Tasikmalaya

Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Keracunan MBG di SMP Negeri 1 Cisarua Bandung Barat

Baca juga: 54 Siswa Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua, Kondisi 16 Siswa Memburuk: Diinfus hingga Dirujuk ke RS

Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Keracunan MBG di SMP Negeri 1 Cisarua Bandung Barat

Sebelumnya, Kepala SMP Negeri 1 Cisarua, KBB, Agus Solihin turut mengkonfirmasi ada sekitar 1.300 paket MBG yang dibagikan pada Selasa (14/10/2025). Dari jumlah tersebut, ada 1.255 paket MBG yang telah dibagikan hingga dikonsumsi oleh siswa.

Paket MBG tiba di SMP Negeri 1 Cisarua, Bandung Barat pada pukul 09.00 WIB. Paket tersebut kemudian dibagikan pada pukul 09.30 WIB.

"Sampai jam 9 pagi, dibagikan jam 9.30 WIB. Durasi 9 pagi sampai 10 pagi, anak-anak makan, sudah itu biasa, tidak ada apa-apa," kata Agus.

Gejala keracunan baru muncul sekitar pukul 11.00 WIB. Dimana, para siswa mulai mengeluhkan sejumlah gejala keracunan seperti mual, pusing, dan muntah-muntah.

"Muncul jam 11, ada yang pusing, mual, dipisahkan mana yang pusing mana yang mual. Ada yang muntah-muntah juga," ungkapnya.

Pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan pihak  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga puskesmas untuk melakukan penanganan terhadap siswa-siswi yang mengalami keracunan.

Setidaknya ada 3 ruangan yang dijadikan tempat penampungan siswa keracunan, mulai dari laboratorium komputer, ruang multimedia, dan satu ruangan kelas.

Hingga pukul 13.00 WIB, ada 54 siswa yang terkonfirmasi mengalami keracunan. Selain mendapatkan perawatan di sekolah, sejumlah siswa mulai dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Sampai jam 1 ada 54 siswa yang mengalami keracunan, betul sudah yang dirujuk ke rumah sakit, RSUD Cibabat, RSUD Lembang, sama puskesmas sekitar sini," ujarnya. (*)

Baca juga: UPDATE Ada 115 Siswa SMP Negeri 1 Cisarua Bandung Barat yang Keracunan MBG

 

.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved