Macan Tutul Kabur

Update Pencarian Macan Tutul Kabur dari Lembang Park & Zoo, Petugas Mulai Pertimbangkan Dihentikan

Pencarian macan tutul yang kabur dari kandang Lembang Park & Zoo akan difokuskan ke hutan Gunung Tangkuban Perahu dan sudah ada opsi dihentikan

Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar/Hilman Kamaludin
Ilustrasi Gunung Tangkubanparahu, Kamis (10/10/2019). Update Pencarian Macan Tutul Kabur dari Lembang Park & Zoo, Petugas Mulai Pertimbangkan Dihentikan. 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG BARAT - Pencarian macan tutul yang kabur dari kandang Lembang Park & Zoo (LPZ) akan difokuskan ke hutan Gunung Tangkuban Perahu dan sudah mulai ada opsi untuk menghentikan upaya pencarian.

Hal itu dilakukan menyusul menguatnya tanda-tanda keberadaan macan tutul sudah berada di hutan Gunung Tangkuban Perahu.

"Iya, fokus pencarian ke situ. Ada bukti-bukti jejak yang ditelusuri oleh tim, diduga kuat macan tutul mengarah ke hutan lindung di kaki Gunung Tangkubanparahu," kata Humas LPZ, Miftah Setiawan saat dikonfirmasi, Kamis (4/9/2025).

Selain menelusuri jejak secara manual, petugas juga masih mengandalkan drone thermal untuk melacak keberadaan macan tutul.

ADA ANJING PELACAK - Polisi tengah menggiring anjing pelacak usai kabar macan tutul lepas di Lembang Park Zoo, Kamis (28/8/2025).
ADA ANJING PELACAK - Polisi tengah menggiring anjing pelacak usai kabar macan tutul lepas di Lembang Park Zoo, Kamis (28/8/2025). (Tribunjabar.id/Rahmat Kurniawan)

Baca juga: Macan Tutul yang Kabur di Lembang Park and Zoo Belum Ditemukan, Area Pencarian Diperluas

"Tim yang siaga tetap ada. Pemantauan thermal drone tetap dilakukan di malam hari," ujarnya.

Meski begitu, opsi untuk menghentikan upaya pencarian tengah dipertimbangkan oleh tim.

Namun, petugas akan memastikan bahwa macan tutul dalam kondisi aman di hutan lindung.

"Dan menurut keterangan dari Forum Macan Tutul Jawa (FORMATA), area hutan Gunung Burangrang, Tangkubanparahu, hingga Bukit Tunggul merupakan kantung-kantung habitat macan tutul," ujarnya.

Miftah menegaskan, berdasarkan hasil observasi tanda-tanda yang ditemukan petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan FORMATA, macan tutul dinilai dalam kondisi prima.

"Dengan cepatnya pergerakan, diperkirakan macan tutul dalam kondisi sehat," tegasnya.

Di sisi lain, Miftah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dengan keberadaan macan tutul. Sifat alamiah macan tutul adalah menghindari manusia dan keramaian.

"Sebagai bentuk ikhtiar kami dalam menjaga ketenangan dan keamanan warga sekitar, kami akan menyebar flyer, yang berisi edukasi.

Bahwa, macan tutul tidak akan menyerang manusia, cenderung menghindari konflik dengan manusia. Bahkan untuk melintasi area yang menurut dia asing, dan bukan habitatnya, dia akan mencari jalan-jalan atau akses yang tersembunyi, akan lebih suka bersembunyi di semak-semak, jika dirinya merasa terancam," tandasnya. 

Baca juga: Macan Tutul Kabur di Lembang Park & Zoo Belum Tertangkap, Umpan Anak Domba Tak Berhasil

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved