TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan gempa bumi dengan skala 4.7 magnitudo di Kabupaten Bekasi, terjadi akibat sesar aktif baribis.
Penyelidik Bumi Ahli Utama Badan Geologi, Supartoyo mengatakan, berdasarkan hasil analisis, gempa tersebut berasosiasi dengan sesar aktif.
"Itu ada yang menyebut sesar Baribis pada zonanya, zona sesar Baribis atau mungkin beberapa peneliti menyebut sebagai sesar busur belakang Jawa atau Jawa Back Arc Trusting ya. Itu merupakan suatu sistem," ujar Supartoyo, Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, gempa yang terjadi kemarin itu masuk kategori gempa bumi merusak di Indonesia. Berdasarkan Katalog Badan Geologi, kata dia, Katalog Gempa Bumi Merusak akibat sesar Baribis di Bekasi itu, dalam tahun ini merupakan kejadian yang ke-29.
"Jadi di Indonesia sudah ada 29 kejadian gempa bumi merusak. Mudah-mudahan tidak bertambah," katanya.
Baca juga: Gempa Terkini Guncang Sukabumi Siang Ini, Kedalaman 39 Kilometer
Adapun penyebabnya, kata dia, karena adanya penumpukan energi ya di sepanjang sesar yang berakibat pada penunjaman di selatan Pulau Jawa.
"Kan di selatan Pulau Jawa ada pertemuan antara lempeng Indo Australia dan lempeng Eurasia. Nah, pertemuan itu selalu mengakibatkan pergerakan, gesekan di situlah dia energi-energi tektonik akan menumpuk," ucapnya.
Gempa bumi akibat sesar baribis ini sempat terjadi beberapa kali dengan kekuatan relatif kecil.
"Ini (kemarin) yang cukup besar," katanya.
Menurut sejarah katalog PVMBG, kata dia, ada beberapa kejadian gempa bumi ini pernah terjadi sekitar tahun 1800-an. Diduga berasosiasi bersumber dari sesar Baribis.
Sesar baribis ini pun, kata dia, relatif panjang dari utara Bekasi, utara Purwakarta, Subang, ke timurnya Cirebon, Majalengka, dan diperkirakan menerus ke Jawa Tengah hingga ke Surabaya.
"Makanya ini disebut sebagai zona sesar Baribis Kendeng. Nah, Kendeng ini kan nama lokasi tipe yang ada di Jawa Timur. Kalau yang Baribis ini kan kan kalau tidak salah nama suatu lokasi yang ada di Jawa Barat, di Majalengka," ucapnya.
"Nah, itu tadi Baribis Kendeng atau katakanlah sesar busur belakang Jawa, sebarannya sebenarnya cukup luas, cukup panjang. Melintasi wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur," tambahnya.(*)