Sedangkan, Managing Director Satria Muda, Christian Ronaldo Sitepu, mengaku pihaknya juga bangga bisa berjalan bersama Persib, sebuah brand yang begitu erat kaitannya dengan profesionalisme di bidang olahraga.
"Kehadiran kami di Bandung diharapkan bisa membawa kontribusi positif bagi perkembangan bola basket di kota ini, serta menjadi kebanggaan baru bagi para pecinta basket di Bandung dan Jawa Barat,” kata Christian.
Christian mengatakan, Satria Muda tidak hanya datang untuk hadir secara administratif di Bandung, tetapi ingin tumbuh bersama Bandung.
"Dalam waktu dekat, manajemen akan menjalin komunikasi aktif dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal, untuk memastikan langkah ini mendapat sambutan hangat dan dukungan penuh dari masyarakat," ujar Christian.
Menurutnya, transformasi ini juga sejalan dengan visi Indonesian Basketball League (IBL) untuk mengembangkan konsep, satu Klub satu Kota, membangun identitas kuat bagi setiap klub, dan memperkuat ikatan emosional dengan komunitas lokal.
"Pendekatan ini diyakini mampu menciptakan atmosfer pertandingan yang lebih hidup, dan memupuk kebanggaan daerah yang semakin dalam," tuturnya.
Musim perdana Satria Muda Bandung di tahun 2026, kata Christian, akan menjadi babak baru dalam sejarah bola basket Kota Bandung.
"Ini bukan hanya awal bagi klub, tetapi juga simbol penggabungan kekuatan dua ikon olahraga nasional dalam satu kota, Persib di sepak bola, dan Satria Muda di bola basket," ujar dia.
Dengan fondasi sejarah, kata Christian, dan dukungan ekosistem Persib, dengan semangat juara yang telah teruji, manajemen menargetkan pencapaian prestisius.
"Gelar juara ke-13 dalam sejarah klub, dan yang pertama bersama fans dari Bandung," ucapnya.
Foto Ilustrasi Istimewa- Satria Muda Jakarta berlaga menghadapi Prawira Bandung