Toni Firmansyah juga menyusul hukuman serupa setelah melakukan pelanggaran keras sekitar menit 39'.

Laga babak pertama pun ditutup dengan skor 0-0 dengan tambahan waktu selama 4 menit.

Memasuki babak kedua, jalannya pertandingan tidak banyak berubah. Indonesia masih mendominasi laga, sementara Malaysia mengancam melalui serangan balik.

Di menit ke-58, Malaysia membuat peluang emas Izwan Yuslan. Namun bola yang terukur itu mampu ditepis Cahya Supriadi dengan akurat.

Melihat timnya mengalami kebuntuan, Gerald Vanenburg membuat sejumlah pergantian. Dominikus Dion, Achmad Maulana dan Hokky Caraka dimasukkan untuk menambah daya gedor skuad Garuda.

Intensitas pertandingan di babak kedua ini meningkat. Kedua tim sama-sama saling melepaskan serangan, namun kedua tim sama-sama kesulitan menciptaan peluang emas.

Sorotan di babak kedua ini sempat tertuju kepada Jens Raven.

Karena Raven memiliki kans untuk membawa skuad Garuda Muda memimpin di menit ke-48'. 

Pergerakan Achmad Maulana yang menggantikan Alfharezzi Buffon di babak kedua, dari sisi kanan permainan wingbek Arema FC itu mengirim umpan lambung.

Jens Raven yang bergerak di dalam kotak penalti tanpa pengawalan bersiap menyambut bola.

Dalam posisi membelakangi gawang, striker Timnas U23 Indonesia mencoba untuk melepaskan tembakan salto.

Alih-alih ada bagian kaki yang mengenai bola, percobaan salto Jens Raven justru tidak membuahkan hasil. Sepakannya hanya menendang angin.

Hasilnya, bola bergerak liar di dalam kotak penalti timnas Malaysia, yang kemudian dapat diantisipasi.

Hingga babak kedua berakhir, skor 0-0 tetap bertahan sama kuat untuk kedua tim.

Hasil skor 0-0 dalam laga Timnas U23 Indonesia vs Malaysia ini membuat Garuda Muda tetap berada di posisi puncak Klasemen Grup A.