Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 13 Juni 2025/ 17 Zulhijah 1446 H: Syukur dalam Nikmat, dan Sabar dalam Musibah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NASKAH KHUTBAH JUMAT - Naskah Khutbah Jumat 13 Juni 2025/ 17 Zulhijah 1446 H: Syukur dalam Nikmat, dan Sabar dalam Musibah. (Dok: siakapkeli/Tribun Jogja)

Tidak ada yang melindungi kita dari ujian-ujian berat itu selain jiwa kesabaran yang telah dikaruniakan Allah kepada kita.

Lalu siapakan orang yang bersabar itu? Diterangkan dalam ayat selanjutnya, dalam Surat Al-Baqarah Ayat 156:

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya semua dari Allah dan semua akan kembali kepada-Nya).

Maa'syiral Muslimin rahimakumullah,

Musibah adalah ujian dari Allah sekaligus wujud cinta-Nya pada hamba-Nya. Cinta dan kasih sayang Allah akan diberikan kepada hamba-Nya yang kuat dalam menghadapi musibah. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah:

عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

Artinya: "Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa ridha (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan, dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan."

Hadits ini memberikan motivasi kepada kita untuk senantiasa optimis dan terus sabar dalam menghadapi musibah.

Memang terkadang, pesimisme terus menghantui kita dan semakin menambah berat beban dalam menghadapi musibah dan cobaan.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 13 Juni 2025: Menyiapkan Diri dan Cara Mengisi Bulan Muharram

Namun sebenarnya bukan besarnya ombak lautan yang kita hadapi, melainkan perahu kitalah yang terlalu kecil untuk mengarunginya.

Bukan besarnya masalah yang kita hadapi, melainkan kesabaran kitalah yang terlalu kecil untuk menghadapinya.

Perlu disadari bahwa sikap sabar ini bukan berarti menyerah terhadap kondisi yang ada.

Sabar harus diiringi dengan ikhtiar untuk menghadapi ujian yang ada. Bukan lari dari ujian itu sendiri.

Ujian dalam hidup akan menjadikan kita lebih kuat dan berpengalaman dalam menghadapi ujian yang nantinya pasti akan kita temui lagi.

Halaman
1234