Setahun Lelang Tol Getaci Mandeg, Pembebasan Lahan Baru Sampai Garut

Editor: ferri amiril
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TOL GETACI MANDEG - Setahun lelang Tol Getaci mandeg tak bergerak setelah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan dua konsorsium tak lolos

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN GARUT - Setahun lelang Tol Getaci mandeg tak bergerak setelah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan dua konsorsium tak lolos prakualifikasi lelang.

Pengumuman yang tertanggal 20 Mei tersebut belum ada lagi progres sejauh mana lelang akan dibuka kembali atau ada sanggah dari peserta yang tak lolos lelang Tol Getaci.

Sementara itu pembebasan lahan hingga saat ini juga baru sampai dengan Kabupaten Garut.

37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut rencananya tersodok pembangunan Tol Getaci, ini nama desanya?

Pemerintah kembali melanjutkan pembayaran uang ganti rugi proyek jalan tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) tahap satu segmen Garut Utara.

Pembayaran kali ini dilakukan di tiga desa yang ada di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (23/1/2025).

"Hari ini kita laksanakan pembayaran ganti rugi di Desa Cangkuang, Desa Hegarsari dan Desa Karangtengah di Kadungora," ujar Kepala Seksi Pengadaan Tanah Tol Getaci BPN Garut Deden Hartadi kepada awak media.

Ia menuturkan, dari tiga desa yang mendapat pencarian UGR hari ini, Desa Cangkuang menjadi desa penerima paling besar yakni 94 bidang atau 3.941 meter persegi dengan total pergantian Rp. 51.374.416.033.

Kemudian disusul oleh Desa Hegarsari yakni 14 bidang atau 6.045 meter persegi dengan total pergantian Rp. 8.060.535.000.

Lalu Desa Karangtengah dengan luasan 8 bidang atau 9.610 meter persegi dengan nilai pergantian Rp. 5.800.000.000.

"Ini adalah tahap kedua pembayaran, karena kita juga mempertimbangkan kelengkapan berkas," ungkapnya.

Deden menjelaskan dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan musyawarah lanjutan di Desa Margaluyu Kecamatan Leles.

Namun terkait  waktu pelaksanaan musyawarah tersebut pihaknya belum bisa memastikan lantaran perpanjangan penetapan lokasi tol Getaci belum ditandatangani.

"Dengan pembayaran hari ini, kami berharap masyarakat memakai atau menggunakan uang tersebut dengan bijak, atau tidak konsutif," tandasnya.

Kepala Badan Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Garut, Muhammad Rahman.

Ia memiliki pandangan unik tentang tugasnya dalam proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).

Rahman menganggap pekerjaannya termasuk menandatangani dokumen-dokumen penting, sebagai bagian dari amal jariyah.

"Saya selalu percaya, setiap tanda tangan yang saya berikan untuk proyek ini adalah bagian mempermudah masyarakat,"

"Jalan tol ini nanti akan membawa manfaat besar, meningkatkan perekonomian, dan memudahkan akses. Semoga itulah amal jariyah saya," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id, Jumat (24/1/2025).

Ia menuturkan, bahwa proses pengadaan tanah untuk proyek Tol Getaci bukanlah tugas mudah.

Timnya harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari musyawarah dengan masyarakat hingga menyelesaikan kendala administrasi yang kadang rumit.

"Sekarang tinggal berharap semoga proyek strategis ini secepatnya selesai, agar kita semua bisa merasakan manfaatnya," ungkapnya.

Rahman menjelaskan, proyek Tol Getaci, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional, direncanakan akan menghubungkan wilayah Gedebage, Tasikmalaya, hingga Cilacap. 

Jalan tol ini diharapkan menjadi jalur penghubung utama yang dapat mempercepat waktu tempuh antarwilayah sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Saya juga selalu tekankan kepada rekan-rekan kerja, bekerjalah dengan ikhlas, cari amal jariyah, berikan yang terbaik," ungkapnya.

Kabar terbaru dari pembangunan proyek strategis nasional ini yaitu pemerintah kembali melanjutkan pembayaran uang ganti rugi.

Pembayaran kali ini dilakukan di tiga desa yang ada di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (23/1/2025) kemarin 

"Hari ini kita laksanakan pembayaran ganti rugi di Desa Cangkuang, Desa Hegarsari dan Desa Karangtengah di Kadungora," ujar Kepala Seksi Pengadaan Tanah Tol Getaci BPN Garut Deden Hartadi kepada awak media.

Ia menuturkan, dari tiga desa yang mendapat pencarian UGR hari ini, Desa Cangkuang menjadi desa penerima paling besar yakni 94 bidang atau 3.941 meter persegi dengan total pergantian Rp. 51.374.416.033.

Kemudian disusul oleh Desa Hegarsari yakni 14 bidang atau 6.045 meter persegi dengan total pergantian Rp. 8.060.535.000.

Lalu Desa Karangtengah dengan luasan 8 bidang atau 9.610 meter persegi dengan nilai pergantian Rp. 5.800.000.000.

"Ini adalah tahap kedua pembayaran, karena kita juga mempertimbangkan kelengkapan berkas," ungkapnya.

Lalu desa mana saja yang tersambung jalan Tol Getaci di Kabupaten Garut?

Daftar Desa di Kabupaten Garut yang dilewati proyek Jalan Tol Getaci:

1. Kecamatan Kadungora

- Desa Hegarsari

- Desa Talagasari

- Desa Mandalasari

- Desa Karangmulya

- Desa Karangtengah

2. Kecamatan Leuwigoong

- Desa Margacinta

3. Kecamatan Garut Kota

- Kelurahan Sukanegla

- Kelurahan Cimuncang

- Kelurahan Kota Kulon

- Kelurahan Margawati

4. Kecamatan Leles

- Desa Kandangmukti

- Desa Leles

- Desa Cangkuang

- Desa Margaluyu

- Desa Sukarame

5. Kecamatan Karangpawitan

- Desa Mekarsari

- Kelurahan Lengkongjaya

- Desa Jatisari

- Kelurahan Karangmulya

- Desa Suci

- Kelurahan Lebakjaya

- Desa Tanjungsari

- Desa Lebak Agung

6. Kecamatan Banyuresmi

- Desa Sukakarya

- Desa Sukalaksana

- Desa Sukamukti

- Desa Sukaratu

- Desa Pamekarsari

- Desa Sukasenang

7. Kecamatan Cilawu

- Desa Ngamplangsari

- Desa Ngamplang

- Desa Pasanggrahan

- Desa Cilawu

- Desa Karyamekar

- Desa Dayeuhmanggung

- Desa Sukatani

- Desa Sukamaju

Belum Ada yang Lulus Lelang

Di dalam pengumuman bernomor: 24/BPJT/L/GTCM/2024, panitia pelelangan pengusahaan jalan tol telah selesai mengevaluasi dokumen prakualifikasi perusahaan atau konsorsium yang disampaikan dan menetapkan hasilnya bahwa dua perusahaan atau konsorsium tidak lulus dalam mengikuti lelang.

Dua konsorsium tersebut pertama Konsorsium PT Trans Persada Sejahtera-PT Wiranusantara Bumi dan kedua Konsorsium PT Dayamulia Turangga-PT China State Construction Overseas Development Shanghai.

Ketua Panitia pelelangan pengusahaan jalan Tol Getaci, Sony Sulaksono Wibowo, mengatakan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen prakualifikasi pasal II.Q.1 peserta prakualifikasi yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dapat mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya 5 hari kerja setelah tanggal pengumuman prakualifikasi.

Profil Jalan Tol Getaci

Jalan Tol Getaci termasuk dalam PSN, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Perubahan Daftar PSN.

Di dalam beleid tersebut, Tol Getaci ditarget penyelesaian tahun 2024 untuk ruas Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya.

Melintasi Dua Provinsi

Jalan tol Getaci melintasi dua provinsi Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat sepanjang 171,40 kilometer dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 kilometer. Sehingga total panjangnya 206,65 kilometer.

Bakal Menjadi Tol Terpanjang

Dengan panjang mencapai 206,65 kilometer, Tol Getaci akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia apabila nanti telah selesai dibangun.

Artinya, menggeser posisi Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) yang saat ini masih menjadi tol terpanjang di Indonesia dengan 189 kilometer.

Terdiri dari Empat Seksi

Tol Getaci terdiri dari empat seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 kilometer, Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya 50,32 kilometer, Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan 76,78 kilometer, dan Seksi 4 Patimuan-Cilacap 34,35 kilometer.

Memiliki 9 Simpang Susun dan 1 Junction

Tol ini akan memiliki 9 simpang susun dan 1 junction, yaitu Junction Gedebage yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi).(*)