Ia memiliki pandangan unik tentang tugasnya dalam proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
Rahman menganggap pekerjaannya termasuk menandatangani dokumen-dokumen penting, sebagai bagian dari amal jariyah.
"Saya selalu percaya, setiap tanda tangan yang saya berikan untuk proyek ini adalah bagian mempermudah masyarakat,"
"Jalan tol ini nanti akan membawa manfaat besar, meningkatkan perekonomian, dan memudahkan akses. Semoga itulah amal jariyah saya," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id, Jumat (24/1/2025).
Ia menuturkan, bahwa proses pengadaan tanah untuk proyek Tol Getaci bukanlah tugas mudah.
Timnya harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari musyawarah dengan masyarakat hingga menyelesaikan kendala administrasi yang kadang rumit.
"Sekarang tinggal berharap semoga proyek strategis ini secepatnya selesai, agar kita semua bisa merasakan manfaatnya," ungkapnya.
Rahman menjelaskan, proyek Tol Getaci, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional, direncanakan akan menghubungkan wilayah Gedebage, Tasikmalaya, hingga Cilacap.
Jalan tol ini diharapkan menjadi jalur penghubung utama yang dapat mempercepat waktu tempuh antarwilayah sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Saya juga selalu tekankan kepada rekan-rekan kerja, bekerjalah dengan ikhlas, cari amal jariyah, berikan yang terbaik," ungkapnya.
Kabar terbaru dari pembangunan proyek strategis nasional ini yaitu pemerintah kembali melanjutkan pembayaran uang ganti rugi.
Pembayaran kali ini dilakukan di tiga desa yang ada di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (23/1/2025) kemarin
"Hari ini kita laksanakan pembayaran ganti rugi di Desa Cangkuang, Desa Hegarsari dan Desa Karangtengah di Kadungora," ujar Kepala Seksi Pengadaan Tanah Tol Getaci BPN Garut Deden Hartadi kepada awak media.
Ia menuturkan, dari tiga desa yang mendapat pencarian UGR hari ini, Desa Cangkuang menjadi desa penerima paling besar yakni 94 bidang atau 3.941 meter persegi dengan total pergantian Rp. 51.374.416.033.
Kemudian disusul oleh Desa Hegarsari yakni 14 bidang atau 6.045 meter persegi dengan total pergantian Rp. 8.060.535.000.