Saat itu, dia bekerja serabutan sebelum akhirnya memantapkan niat menjadi pedagang.
"Dengan sedikit modal saya mencoba untuk membuka warung kecil di pinggir jalan," kata Sholeh.
Dengan kumpulan modal usahanya, Sholeh memberanikan diri mengangsur sebuah mobil pick-up sebagai kendaraan operasional. Dengan sangat hati-hati dia mengalirkan dana yang dia miliki sebagai modal usaha barunya itu.
Sholeh terus mengembangkan bisnis dengan memasok air mineral bagi sejumlah perusahaan.
Bisnis yang semakin berkembang membuat Sholeh harus meramu strategi baru. Pada media 90-an dia lantas memilih bergabung menjadi mitra AHS. Selain yakin dengan kualitas Aqua, alasan lain yang ikut mendorongnya menjadi mitra AHS adalah untuk menjamin ketersediaan pasokan barang.
Usai menjadi mitra AHS, bisnis Sholeh semakin berkembang. Dia pun memutuskan untuk membuka gudang penyimpan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Dari sinilah, keuntungan bisnis yang dijalankan terus bergulir. Memiliki pendapatan yang dirasa cukup tidak membuat pria asal Purwodadi ini pongah. Kecukupan itu justru disalurkan dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial.
"Saya selalu tanya ke masjid dekat sini, air minum kalian sudah habis belum? Kalau sudah biar saya kirim lagi," katanya.
Ayah dua anak ini sukses memberikan pendidikan yang layak bagi semua buah hatinya. Dengan modal menjual air kemasan Aqua bermodal sederhana pada tahap awal, kini Sholeh sudah memiliki gudang besar untuk menjalankan usahanya.
"Tidak ada yang sulit jika kita mau. Kuncinya kerja keras dan ikhlas, sisanya kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa," kata Sholeh sambil tersenyum puas. (*)