TRIBUNPRIANGAN.COM - Kewajiban seorang muslim selama didunia adalah beribadah kepada Allah Subbhana Wata'ala.
Selain beribadah, setiap muslim juga dibebankan untuk bisa berdakwah, menyampaikan Islam secara baik dan murni.
Salah satu dakwah yang juga takkalah penting, bukan hanya mengajak kepada kebaibakan dan ibadah, melainkan untuk bisa berbagi dengan sesama.
Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a., katanya: "Nabi s.a.w. itu apabila didatangi oleh seseorang yang meminta hajat, maka beliau menghadapi semua kawan-kawan duduknya, kemudian bersabda:
,عن أَبي موسى الأشعري رضي الله عنه قَالَ: كَانَ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم إِذَا أتاهُ طَالِبُ حَاجَةٍ أقبَلَ عَلَى جُلَسَائِهِ، فَقَالَ: ((اشْفَعُوا تُؤْجَرُوا، وَيَقْضِي الله عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ مَا أحبَّ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Sabtu 30 November 2024: Orang-orang yang Diinginkan Kebaikan Oleh Allahﷻ
"Berilah pertolongan padanya, nescayalah engkau semua mendapatkan pahala dan Allah akan memutuskan apa-apa yang disenanginya atas lisan nabiNya." (Muttafaq 'alaih)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :
1- Hadits ini mengandung sebuah prinsip dan faedah yang besar serta agung, yaitu bahwa sepatutnya seorang hamba berusaha melakukan perkara-perkara kebaikan; entah itu akan membuahkan hasil sepenuhnya, atau hanya membuahkan sebagiannya, atau bahkan tidak membuahkan sama sekali.
2- Memberikan syafaat kepada orang-orang yang membutuhkannya di hadapan para penguasa dan pembesar, serta pihak-pihak yang hajat mereka berkaitan dengan pihak tersebut; karena banyak orang yang menolak mengupayakan hal itu jika ia belum tahu apakah syafaatnya diterima atau tidak. Akibatnya, ia telah melewatkan dirinya dari kebaikan yang berlimpah dari Allah, serta kebajikan pada saudara muslimnya.
3- Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memerintahkan para sahabatnya untuk membantu orang-orang yang butuh dengan memberikan syafaat kepada mereka di sisi beliau, agar mereka segera mendapatkan pahala di sisi Allah, berdasarkan sabda beliau: “Berilah syafaat, niscaya kalian akan diberi pahala.”
Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Rabu 23 Oktober 2024/20 Rabiul Akhir 1446: Wali Allah Versus Wali Syetan
4- Syafaat yang baik dicintai dan diridhai oleh Allah. Allah -Ta‘ala- berfirman, “Barang siapa yang memberi syafa’at yang baik, niscaya akan ada bagian untuknya dari (syafa’at) itu.” Di samping mendapatkan pahala di masa sekarang, ia juga berarti menyegerakan kebaikan dan kebajikan untuk saudaranya, dan dengan begitu ia memiliki satu sumbangsih/jasa padanya. Juga, bisa jadi syafaatnya itu dapat menjadi jalan saudaranya mendapatkan apa yang diinginkannya atau sebagiannya.
5- Maka mengupayakan perkara-perkara kebaikan dan kebajikan yang mungkin terpenuhi dan mungkin pula tidak terpenuhi adalah suatu kebaikan yang disegerakan, serta upaya pembiasaan diri untuk menolong dalam kebaikan, serta membuka jalan untuk memberikan syafaat dalam hal-hal yang dipastikan atau diduga akan diterima. Sabda beliau: “Dan Allah pasti akan menetapkan melalui lisan Nabi-Nya apa yang dikehendaki-Nya” maksudnya: apa yang dikehendakiNya dari ilmu-Nya yang terdahulu tentang terjadi atau tidaknya sesuatu. Jadi yang diminta adalah memberikan syafaat, dan pahala akan dibalaskan untuknya; baik syafaat yang diberikan terpenuhi atau terhalangi hingga tak terwujud.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al Quran :
1- Barang siapa yang berupaya dalam suatu urusan, lalu ia menghasilkan hal yang baik darinya, maka dia memperoleh bagian darinya.
مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا
Barang siapa yang memberikan syafaat yang baik, niscaya ia akan memperoleh bagian (pahala) darinya.(An-Nisa: 85)
Baca juga: ONE DAY ONE HADIST, Selasa, 24 Sebtember 2024, Shalat Sunah Rawatib dan Keutamaannya
2- Pada dasarnya kita dilarang untuk meminta minta meskipun dalam kondisi yang amat membutuhkan.