TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, sebagai seorang muslim tentu kita akan terus mencari cara agar iman di dalam hati ini tidak akan hilang.
Karena sejatinya, iman seorang muslim ada kalanya sedang naik, kadang juga turun.
Naik turun iman seseorang disebabkan karena berbagai faktor.
Beberapa faktor tersebutlah yang melemahkan iman kita dan menjauhkan diri kita dari Allah SWT.
Tiga hal yang dapat memperlemah dan memperkuat iman ini penting diketahui oleh seorang muslim agar hidupnya selalu dalam jalan-Nya.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Jauhkan Diri dari Ilmu Perdukunan Jika Ingin Hidup Tenang
Berbicara perihal Jumat besok, tepatnya di hari Jumat tanggal 25 Oktober 2024, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.
Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan".
Khusus untuk khutbah pada Jumat besok, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari pcnucilacap.com untuk tanggal 25 Oktober 2024 bertemakan "3 Hal yang Memperlemah dan Memperkuat Iman".
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Hati-hati Rayuan Setan soal Zina, Bisa Dimulai dari Hal Kecil
Khutbah 1
اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Yang pertama kami berwasiat kepada diri sendiri dan juga kepada hadirin semua; marilah Kita senantiasa meningkatkan Taqwallah, meningkatkan ketakwaan kita semua kepada Allah SWT, dengan melaksanakan segala perintah Nya dan menjauhi larangan-Nya agar kita mendapatkan kebahagian hidup baik di dunia maupun di akhirat.
Shalawat dan Salam kita sanjungkan kepada Nabiyullah Muhammad SAW, nabi penutup zaman; pembawa risalah dengan cahaya yang memancar ke seluruh alam.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Larangan Berbuat Zalim Kepada Siapa pun
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Ada 3 hal yang Nabi Muhammad SAW sudah mewanti-wanti kepada kita semua sebagai umatnya; untuk dijauhi dalam kehidupan sehari-hari; yaitu 3 hal yang melemahkan Iman. Bahkan, sejak setiap kita memulai aktifitas kehidupan di pagi hari. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
مَنْ أَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُوْ ضِيْقَ الْمَعَاشِ فَكَأَنَّمَا يَشْكُو رَبَّهُ وَ مَنْ أَصْبَحَ لِأُمُوْرِ الدُّنْيَا حَزِيْنًا فَقَدْ أَصْبَحَ سَاخِطًا عَلَى اللهِ وَ مَنْ تَوَاضَعَ لِغِنًى لِغِنَاهُ فَقَدْ ذَهَبَ ثُلُثَا دِيْنِهِ
Artinya:
1) Siapa yang pada pagi harinya mengeluh kesulitan hidup; maka dia sama dengan mengeluhkan Tuhannya.
2) Siapa yang pada pagi harinya bersedih karena urusan dunia; maka dia pada pagi hari itu telah membenci ketetapan Allah.
3) Siapa yang merendahkan diri pada orang kaya karena kagum pada kekayaannya;, sungguh telah hilang dua pertiga dari agamanya (yaitu ketaatannya).
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Jangan Berbangga dengan Dosa
3 Hal yang Melemahkan Iman
Itulah tiga hal yang berpotensi memperlemah iman kita. Padahal, sebisa mungkin, dari hari ke hari, iman dan keimanan kita semakin kokoh. Hingga kita tahu, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas; tiga sikap mengeluh tersebut hendaknya benar-benar kita jauhi bersama-sama. Karena jelas jelas berpotensi memperlemah keimanan kita.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Mengeluh pada orang lain atas nasib buruk yang menimpa termasuk pertanda tidak terima dengan ketetapan Allah. Kita tidak diperkenankan mengeluh, kecuali kepada Allah. Mengeluh kepada Nya diperbolehkan karena itu merupakan bentuk doa.
Disebutkan dalam riwayat dari Abdullah bin Mas’ud Ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Maukah kalian aku ajarkan beberapa kalimat yang diucapkan oleh Nabi Musa As., ketika menyeberangi laut bersama Bani Israil?” Para sahabat menjawab, “Tentu mau, wahai Rasulullah”.
Lalu Nabi Muhammad SAW berkata, “Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَإِلَيْكَ الْمُشْتَكَى , وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ , وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Artinya: “Ya Allah, segala puji hanya bagi-MU dan hanya kepada-Mu kami mengadu. Engkaulah Dzat yang paling berhak dimintai pertolongan. Tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha tinggi dan Maha Agung”
Al-A’Masy berkata, “Sejak aku mendengar doa tersebut dari saudara kandungku, al-Asadi al-Kufi-yang menerimanya dan Abdullah bin Mas’ud, aku tidak pernah meninggalkannya (meninggalkan doa tersebut; selalu membaca doa tersebut)”
Dia juga berkata, “Aku pernah bermimpi; di dalam mimpi itu datang seseorang kepadaku. Dia berkata, Wahai Sulaiman, tambahkanlah pada doa tersebut kalimat berikut ini:
وَنَسْتَعِينُكَ عَلَى فَسَادٍ فِينَا , وَنَسْأَلُكَ صَلَاحَ أَمْرِنَا كُلَّهُ
Artinya: Kami memohon pertolongan kepada-Mu dari segala bencana kerusakan yang menimpa dan kami memohon kepada-Mu kebaikan dalam segala urusan.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Ikhtiar Diri Jadi Pemimpin yang Adil dan Bermanfaat
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Orang yang sedih dan dirundung kesedihan karena urusan dunia; sejatinya ia sedang marah kepada Allah SWT; Dia tidak ridha atas ketetapan-Nya dan tidak sabar atas cobaan yang diterimanya. itu sebabnya, dalam keadaan yang demikian itu, keimanannya kepada takdir Allah SWT sedang dalam ujian. Namun kadang tidak dirasakannya.
Sementara itu, keimanan kita menyatakan, setiap kejadian di dunia ini sesungguhnya berdasarkan qadha dan qadar Allah SWT. Namun, di antara kita kadang terjerumus secara tidak sadar ke dalam suasana kehidupan yang memperlemah keimanan kita.
Di antara kita tiba-tiba menjadi benci terhadap suasana kehidupan. Sejak pagi hari saat memulai kehidupan, sudah membenci situasi dan kondisi yang disangkanya tidak memihak kepada dirinya.
Itulah gambaran dari bunyi ke dua hadits Rasulullah Muhammad SAW; bahwa Siapa yang pada pagi harinya bersedih karena urusan dunia; maka dia pada pagi hari itu telah membenci ketetapan Allah SWT. Semoga kita dijauhkan dari keadaan yang demikian itu.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Apa Syarat Mudah Masuk Surga Allah SWT?
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
3 hal yang melemahkan iman selanjutnya adalah sikap yang merendahkan diri pada orang kaya karena kagum pada kekayaannya; karena sesungguhnya hal yang demikian itu telah menghilangkan dua pertiga dari agamanya, (yaitu ketaatan pada agamanya).
Kita dianjurkan untuk memuliakan orang lain, tapi bukan karena harta kekayaannya. Karena hal itu bisa menjerumuskan kita pada pemujaan yang tidak semestinya. Sebaliknya, pemuliaan kita atas orang lain harus berdasarkan pada kebaikan akhlak dan keilmuannya; bukan karena harta yang dimilikinya.
Orang yang memuliakan harta di atas segala-nya, berarti dia telah menghinakan ilmu dan akhlak mulia. Semoga kita dijauhkan dari hal semacam itu.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Mari Tata Niat agar Ibadah Menjadi Nikmat
3 Hal yang Memperkokoh Iman
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Syekh Abdul Qadir al-Jailani rahimahullah pernah mengatakan dalam nasihatnya, “Seluruh sikap dan tingkah laku seorang mukmin itu harus mencerminkan 3 (tiga) hal, yakni menaati perintah Allah, meninggalkan larangan Allah, atau menerima ketetapan Allah.
Lebih lanjut, Syekh Abdul Qadir al-Jailani menyatakan; sesederhana apa pun sikap dan tingkah lakunya, minimal mencerminkan satu dari 3 (tiga) hal tersebut. Oleh sebab itu, hati harus selalu dijaga untuk menetapi tiga hal tersebut; menasihati diri sendiri untuk menjalankannya; serta mengarahkan seluruh anggota tubuh dalam segala sikap dan tingkahnya ke dalam tiga hal tersebut.”
Baca juga: Teks Singkat Naskah Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Dosa Paling Besar Setelah Syirik dan Kufur
Itulah 3 (tiga) hal yang jika dilaksanakan secara terus menerus, akan memperkokoh iman dan keimanan kita. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman;
وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu lah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS Ali Imran: 139)
Ayat di atas secara tersurat menunjukkan bagaimana karakter seorang mukmin, orang yang beriman. Ayat di atas juga memberikan motivasi kepada Kita semua; sebagai umat muslim kita tidak boleh merasa bahwa diri kita lemah yang berujung pada sikap sering kali mengeluh. Apabila menghadapi kegagalan, maka harus diterima dan tidak boleh merasa berkecil hati karena kegagalan menjadi hal yang wajar terjadi.
Demikianlah 3 hal yang memperkokoh Iman dan keimanan kita. Dengan kita mencermatinya dan mau melaksanakannya, mudah-mudahan kita terhindar dari 3 hal yang melemahkan iman kita.
Semoga Allah SWT memberikan ridloNYA kepada kita semua; hidup kita selalu dibina, dibimbing menuju ridlo-Nya, amin ya Robbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ فِى اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، اِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَالْعَصْرِ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِىْ خُسْرٍ اِلاَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْ الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Bahayanya Kepemilikan Sifat Hasad bagi Peradaban Manusia
Khutbah 2
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News