ياَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْاۗ اِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah
Keadilan harus ditegakkan kepada siapa saja, tanpa memandang strata kehidupan seseorang dalam aspek sosial, politik, ekonomi, dan lainnya. Hal ini adalah warisan Nabi yang dipertahankan oleh para pemimpin/khalifah setelah kenabian. Abu Bakar As-Shiddiq, khalifah pertama setelah Nabi wafat, ketika dipilih dan diangkat menjadi pemimpin, ia memastikan keadilan yang akan ditegakkan tidak memandang status seseorang. Orang yang punya kekuasaan tidak akan mendapatkan keistimewaan di depan hukum, dan rakyat biasa akan mendapatkan jaminan keadilan. Pidato kepemimpinan Abu Bakar ini diriwayatkan Ma’mar ibn Rasyid dalam kitab Jami’ Ma’mar ibn Rasyid, juz 11, halaman 336:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قَدْ وُلِّيتُ عَلَيْكُمْ وَلَسْتُ بِخَيْرِكُمْ، فَإِنْ ضَعُفْتُ فَقَوِّمُونِي، وَإِنْ أَحْسَنْتُ فَأَعِينُونِي، الصِّدْقُ أَمَانَةٌ، وَالْكَذِبُ خِيَانَةٌ، الضَّعِيفُ فِيكُمُ الْقَوِيُّ عِنْدِي حَتَّى أُزِيحَ عَلَيْهِ حَقَّهُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ، وَالْقَوِيُّ فِيكُمُ الضَّعِيفُ عِنْدِي حَتَّى آخُذَ مِنْهُ الْحَقَّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Artinya: "Wahai manusia, aku telah diangkat menjadi pemimpin kalian, padahal aku bukan orang terbaik dari kalian. Jika aku salah, maka ingatkan aku. Jika aku benar, maka dukung aku. Kejujuran adalah tanggung jawab. Kebohongan adalah penghianatan. Rakyat biasa adalah orang terhormat bagiku sampai aku bisa memberikan haknya, sedangkan bangsawan adalah rakyat biasa bagiku sampai aku bisa menegakkan keadilan dengan mengambil haknya."
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 September 2024: Menyikapi Musibah dengan Sabar dan Tawakal
Selain Abu Bakar, sosok Umar ibn al-Khaththab juga telah berhasil menegakkan keadilan yang diwariskan Nabi. Umar tidak pernah memberikan fasilitas kerajaan kepada keluarganya, bahkan keluarganya sering diingatkan agar tidak memanfaatkan jabatan Khalifah Umar untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain yang kita kenal sebagai gratifikasi saat ini. Umar juga selalu berpesan kepada para pejabat di lingkungannya agar berlaku adil kepada siapa saja di depan hukum. Umar menulis pesan kepada Abu Musa Al-Asy’ari sebagaimana yang dikutip Al-Baihaqi dalam kitab Al-Sunan al-Kubra, juz 10, halaman 229:
فَإِنَّ الْقَضَاءَ فَرِيضَةٌ مُحْكَمَةٌ، وَسُنَّةٌ مُتَّبَعَةٌ، افْهَمْ إِذَا أُدْلِيَ إِلَيْكَ، فَإِنَّهُ لَا يَنْفَعُ كَلِمَةُ حَقٍّ لَا نَفَاذَ لَهُ، آسِ بَيْنَ النَّاسِ فِي وَجْهِكَ وَمَجْلِسِكَ وَعَدْلِكَ ، حَتَّى لَا يَطْمَعَ شَرِيفٌ فِي حَيْفِكَ ، وَلَا يَخَافَ ضَعِيفٌ مِنْ جَوْرِكَ.
Artinya: "Kepemimpinan adalah kewajiban yang harus dipatuhi dan juga warisan Nabi yang harus diikuti. Pahamilah permasalahan dengan baik jika ada orang yang mengadukan sesuatu kepadamu karena slogan kebenaran tidak berguna jika tidak dipraktikkan. Berikan kesetaraan dalam perlakuanmu kepada semua orang, sampai orang bangsawan tidak akan merasa tenang dan aman karena tidak tersentuh hukum dan rakyat biasa tidak merasa pesimis karena kezalimanmu."
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah
Pemimpin adil merupakan sosok penting dalam perjalanan sebuah bangsa. Oleh karena itu, Nabi memposisikannya sebagai orang pertama yang akan mendapatkan naungan dari Allah di hari kiamat. Hal ini diriwayatkan al-Bukhari dalam kitab Shahih al-Bukhari, juz 1, halaman 133:
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 September 2024: Menyikapi Musibah dengan Sabar dan Tawakal
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الإِمَامُ العَادِلُ
Artinya: Tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari tidak ada naungan, kecuali dari Allah. Pertama, pemimpin yang adil.
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah
Semoga kita mendapatkan pemimpin yang adil untuk bangsa Indonesia, sehingga kita mendapatkan kemakmuran dan keridhaan Allah swt. Amin, ya Rabb al-‘Alamin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ