TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, sebagai seorang msulim yang baik, kita meyakini rezeki sudah Allah SWT atur untuk hambanya.
Baik segala sesuatu di dunia hanyalah milik Allah SWT.
Apalagi, untuk rezeki ini sudah ada dalam sebuah hadist berikut:
عَنْ جابرٍ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
((لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ هَرَبَ مِنْ رِزْقِهِ كَمَا يَهَرَبُ مِنَ الْمَوْتِ؛ لَأَدْرَكَهُ رِزْقُهُ كَمَا يُدْرِكُهُ الْمَوْتُ))
Artinya: Dari Jabir radhiyallahu anhu berkata, berkata rasulullah sallallahu alaihi wa salam:
“Seandainya anak adam lari dari rizkinya sebagaimana dia lari dari mautnya, maka niscaya rizkinya akan mengejarnya sebagaimana maut mengejarnya.” [Hr Ibnu Hibban].
Lantas, pelajaran apa yang terdapat di dalam hadits di atas?
Baca juga: One Day One Hadits 19 Agustus 2024: Bersyukur Atas Semua Nikmat yang Allah SWT Berikan
1. Maksudnya, andai kata anak adam itu telah lari dari rizekinya sebagaimana dia lari dari kematian. Niscaya rezeki itu mengejarnya sebagaimana kematian juga mengejarnya.
2. Maka tidak mungkin anak cucu adam itu tidak mendapatkan rezeki, karena Alloh telah menetapkan rezeki kepada mereka, bahkan mereka itu dikejar rezeki, bukan mereka yang malah mengejar rezeki.
3. Manusia tidak akan mampu menghindari rezeki sebagaimana mereka yang tidak akan mampu terhindar dari kematian. Karena sunatullohnya siapa yang hidup pasti mati, dan siapa yang hidup pasti masih dikaruniai rezeki oleh Allah.
Baca juga: One Day One Hadits 17 Agustus 2024 Tentang Bersyukur Atas Semua Nikmat yang Allah SWT Berikan
4. Manusia di dalam hidup ini sudah Allah tetapkan, jatah, nasib kehidupan dunia dan rezekinya.
5. Dengan demikian, seharusnya manusia itu yakin 100 persen bahwa hidup ini telah diatur oleh Alloh, bahkan rezeki itu sendiri yang akan menghampiri manusia. Maka tidak perlu membabi buta untuk mendapatkan rezeki, tidak perlu terlalu “ngoyo” untuk mendapatkan rezeki.
Kaki jadi kepala, kepala menjadi kaki, siang kerja, malam kerja, berangkat pagi pulang tengah malam. Hingga lupa waktu, lupa Allah, lupa keluarga dan anak istri.
6. Namun, karena rendahnya iman, manusia terkadang lupa bahwa yang menciptakan mereka adalah Allah, yang menjadikan mereka hidup adalah Allah, serta yang memberi mereka rezeki adalah Allah. Sehingga banyak dari mereka yang bersusah payah mengejar rezeki tapi malah lupa kepada Allah. Padahal jelas, seperti yang tertera pada hadits di atas, bahwasanya manusia itu disetting oleh Allah dikejar rezeki bukan mengejar rizki.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Jumat, 16 Agustus 2024/11 Safar 1446 Karakter Seseorang Tergantung Siapa Temannya
7. Jika demikian, maka yang harusnya kita lakukan adalah ihtiar, berdoa dan bertawakkal kepada Allah, karena wajib hasil itu Allah Subhanahu wa Ta'ala. Menerima semua yang diberikan oleh Allah dan selalu syukur atas apa saja yang telah diberikanNya. Tidak perlu terus merasa kurang, karena yang demikian itu akan membuat seseorang tidak pernah puas terhadap pemberian Allah kepadanya.
8. Bahkan hanya karena kemiskinan, kemudian menghalalkan segala cara hingga mencari harta haram. Apalagi mengikuti prinsip orang "yang haram saja susah, apalah yanghalal".
Korupsi dihalalkan, suap-menyuap menjadi bagian hidup. Bisnis-bisnis haram dia lakukan, jual diri, bahkan membuat proposal untuk mendapatkan bantuan dana yang itu dialamatkan kepada yayasan, anak yatim, pembangunan masjid dan lain sebagainya. Na’udzubillah.
Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Senin 12 Agustus 2024 /7 Safar 1446, Manfaatkanlah Lima Perkara Sebelum Menyesal
9. Orang yang seperti itu adalah orang yang putus asa, serta lupa kepada Allah. Apa yang dilakukan tidak lagi diniati lillahi ta’ala serta merujuk kepada al-quran dan al-hadis.
Jika sesuatu itu jelas-jelas haram maka tinggalkanlah, karena sesungguhnya yang halal itu masih berlimpah dan masih mudah untuk kita dapatkan.
10. Yakinlah bahwa selagi kita masih hidup, berarti Allah masih memberi rezeki kepada kita. 'Tidak ada satupun orang diantara anak Adam meninggal dunia, sebelum disempurnahkan semua rezekinya. Telah dilengkapi semua rezekinya. Waallu a’lam
Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan bahwa Dialah yang menjamin rezeki makhlukNya, termasuk semua hewan yang melata di bumi, baik yang kecil, yang besarnya, yang ada di daratan, maupun yang ada di lautan.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Selasa, 13 Agustus 2024 / 8 Safar 1446: Pelaku Mujaharah Dosanya Tidak Diampuni
Dia pun mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Artinya: Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).[ Hud:6]. (*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News