Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Bertemakan Dampak Buruk Perbuatan Maksiat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naskah Singkat Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Tentang Dampak Buruk Perbuatan Maksiat

Marilah kita selalu meningkatkan kadar ketakwaan kita kepada Allah swt dengan menjalankan perintah-perintah Allah swt dan menjauhi larangan-larangan-Nya, karena tidak ada cara lain yang dapat membuat hidup kita bahagia di dunia maupun di akhirat kecuali dengan takwa.

Secara sederhana Ulama mendefinisikan takwa dengan menjalankan perintah-perintah Allah swt dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dengan demikian status muttaqin (orang yang bertakwa) tidak hanya sebatas jika seseorang telah menjalankan perintah-perinta Allah swt saja, tetapi ia harus pula meninggalkan larangan-larangan Allah swt.

Dalam kehidupan sehari-hari menjalankan perintah-perintah Allah swt itu kita wujudkan dalam bentuk perbuatan-perbuatan taat atau ibadah kepada Allah swt sedang menjauhi larangan-larangan Allah swt itu kita wujudkan dengan menjauhi maksiat kepada Allah swt.

Bila kita bertanya, mana yang lebih berat untuk dilaksanakan apakah melaksanakan ketaatan (ibadah) ataukah meninggalkan larangan (maksiat), maka imam al-Ghazali (Bidayah al-Hidayah) menjawab sebagai berikut:

اعلم ان للدين شَطْرين احدُهما تركُ المناهى والآخرُ فعلُ الطاعاتِ، وتركُ المناهى هو الاشدُّ فان الطاعاتِ يقدِرُ عليها كلُّ احدٍ وتركُ الشهواتِ لايقدِرُ عليه الا الصِدِّقُوْنَ

 

Ketahuilah bahwa agama itu mempunyai dua dasar: Pertama, meninggalkan larangan-larangan Allah swt. Kedua, menjalankan ketaatan kepada Allah swt meninggalkan larangan-larangan Allah swt lebih berat daripada menjalankan keta’atan kepada-Nya, karena setiap orang mampu melaksanakan ketaatan kepada Allah swt sedang menjauhi larangan-larangan-Nya hanya orang yang siddiqin saja yang mampu melakukannya.

Lebih jauh Al-Ghazali menyatakan bahwa lebih beratnya menjauhi larangan (maksiat) dibanding dengan menjalankan ketaatan itu disebabkan karena perbuatan yang baik (ketaatan) yang bisa menghantarkan seseorang masuk surga selalu diselimuti oleh hal-hal yang dibenci nafsu manusia, sementara perbuatan jelek (maksiat) yang dapat menghantarkan seseorang masuk neraka selalu diwarnai oleh hal-hal yang disenangi nafsu manusia, hal ini sebagaimana hadis riwayat imam al-Tirmidzi:

عن أنس بن مالك أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: حُفَّت الجَنَّةُ بالمكاره وحُفَّت النَّارُ بالشهوات (رواه الترميذى)

Dari Anas ibn Malik bahwa Rasulullah saw bersabda: Surga itu diliputi dengan hal-hal yang tidak disenangi (nafsu) sedangkan neraka selalu diselimuti oleh hal-hal yang disenangi (nafsu) (HR. Tirmidzy)

Yang dimaksud al-makarih dalam hadits ini adalah segala sesuatu yang dibenci oleh nafsu manusia, yang mana nafsu memerlukan kerja keras untuk melawannya, sedang yang dimaksud dengan al-Syahawat adalah segala sesuatu terkait dengan masalah keduniaan yang disenangi nafsu, dan telah menjadi watak bagi manusia selalu condong kepada perbuatan yang disenangi nafsunya. (Muhammad al-Mubarakafuri: Tuhfah al-Ahwadi Syarakh Sunan al-Tirmidzi)

Baca juga: Teks Khutbah Jumat 26 Juli 2024 Bertema 5 Tingkatan Balasan Amal di Dunia

Hadirin rahimakumullah

Karena meninggalkan larangan Allah swt itu lebih berat dan mengakibatkan keburukan dan siksa Allah swt maka tidak ada jalan keluar bagi kita untuk terhindar dari hal-hal tersebut kecuali dengan cara menjaga semaksimal mungkin anggota badan kita agar tidak melakukan maksiat kepada Allah swt demikian ini karena anggota badan kita merupakan nikmat Allah swt yang seharusnya kita syukuri dengan cara menggunakannya untuk beribadah kepada Allah swt bukan untuk maksiat kepada-Nya. Imam Al-Ghazali menyatakan:  

وَاعْلَمْ اِنَّكَ اِنَّمَا تَعْصِى اللهَ بِجَوَارِحِكَ وَهِيَ نِعْمَةٌ مِنَ اللهِ عَلَيْكَ وَاَمَانَةٌ لَدَيْكَ فَاِسْتِعَانَتُكَ بِنِعْمَةِ اللهِ عَلَى مَعْصِيَتِهِ غَايَةُ الكُفْرَانِ، وَخِيَانَتُكَ فِى اَمَانَةٍ اِسْتَوْدَعَكَهَا اللهُ غَايَةُ الطُغْيَانِ، فَاَعْضَاؤُكَ رِعَايَاكَ فَانْظُرْ كَيْفَ تَرْعَاهَا، فَكُـلُّــــكُمْ رَاعٍ وَكلكم مَسؤُلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Ketahuilah! engkau melakukan maksiat itu dengan memakai anggota badanmu, yang itu merupakan nikmat dan amanat bagimu. Penggunaanmu atas nikmat tersebut untuk maksiat kepada Allah merupakan bentuk pengingkaran yang amat besar, sedang pengkhianatanmu atas amanat yang dititipkan Allah kepadamu untuk maksiat kepada-Nya merupakan bentuk pengkhianatan yang amat besar. Seluruh anggota badanmu adalah hal-hal yang harus kamu pelihara, oleh sebab itu perhatikanlah bagaimana kamu menjaganya. Kalian semua adalah pemimpin, dan masing-masing akan mempertangungjawabkan terhadap apa yang dipimpinnya.

Halaman
1234