Doa Qunut

Ternyata Begini Hukum Menghafalkan Doa Qunut yang Sering Diterapkan saat Shalat Fardu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi salat

TRIBUNPRIANGAN.COM - Doa Qunut merupakan doa yang dipercaya kaum muslim sebagai salah satu doa yang diawariskan RasuluLlah yang baik untuk diamalkan.

Namun dalam penerapannya, terdapat khilaf ulama diantara para ulama mengenai doa tersebut.

Pasalnya ijtihad ulama atau khilar atau perdebatan diantara ulama menjadikan doa tersebut diperselisihkan dengan kuat jika dikerkan dalam shalat fardu salah satunya yang dikerjakan pada waktu Subuh.

Baca juga: Benarkah Harapan Bisa Cepat Dikabulkan Jika Baca Doa Qunut saat Shalat Fardhu? Ini Penjelasannya

Dalam penerapannya, doa sunnah ini kerap menjadi hal yang tabu untuk dihafalkan diluar kepala.

Bahkan tak jarang menjadi ajang setiap muslim dalam mengerjakan amalan dalam keseharian hidup.

Tapi, apakah menghafal menjadi hal yang wajib atau sunnah dalam pelaksanaanya?

Baca juga: Jangan Salah Ternyata Begini Tata Cara Baca Doa Qunut Untuk Imam dan Makmum yang Berbeda

Lantas bagaimana hukumnya?

Hukum Menghafal Doa Qunut

Doa Qunut merupakan doa yang dibaca pada rakaat kedua sholat Subuh setelah ruku’.

Untuk hukum membaca doa Qunut ini merupakan hal yang masih menjadi perdebatan di kalangan ulama dan mujtahid.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, hukum melafalkan doa Qunut Subuh adalah sunnah menurut mazhab Syafii dan mazhab Maliki.

Baca juga: Bagaimana Sikap Makmum yang tak Ikut Doa Qunut saat Sedang Shalat Berjemaah? Ini Kata UAH

Hal ini didasari dari Muhammad, ia berkata:

Saya bertanya kepada Anas bin Malik:

“Apakah Rasulullah Saw membaca qunut pada sholat subuh?” Ia menjawab: “Ya, setelah rukuk, sejenak”. (HR. Muslim)

Sedangkan menurut Imam An-Nawawi, bacaan doa qunut Arab dan latin subuh adalah dihukumi sunah muakkad atau sangat dianjurkan dan baik.

An-Nawawi berpendapat bahwa membaca doa Qunut sholat Subuh merupakan amalan yang baik dan dapat menambah keutamaan ibadah sholat Subuh.

Baca juga: Begini Huruf Latin dan Artinya serta Keutamaan Doa Qunut, Doa Baik Dianjurkan Dibaca Dalam Shalat

Doa Qunut Pada Rakaat Kedua Salat Subuh

Menurut pengikut Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad, keberadaan doa qunut subuh ini hukumnya tidak disunnahkan sebab hadits Rasulullah SAW yang mengungkapkan bahwa Beliau pernah melakukan doa qunut pada saat salat Fajar selama sebulan telah dihapus (mansukh) dengan ijma’.

Berikut adalah doa qunut subuh:

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

"Allahummah dinii fii man hadait, wa ‘aafiinii fii man ‘aafait, wa tawallanii fii man tawallait, wa baarik lii fii maa a’thait, wa qi nii syarra maa qadlait, fa innaka taqdli wa laa yuqdlaa ‘alaik, wa innahuu laa yadzillu mau waalait, wa laa ya’izzu man ‘aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait, falakal hamdu ‘ala maa qadait, astaghfiruka wa atubu ilaik. Washallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyi wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallama".

Baca juga: 2 Versi Bacaan Doa Qunut Afdhal yang Ditekankan Dibaca Dalam Shalat Fardu Untuk Palestina

Artinya:

“Ya Allah tunjukkanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan, dan berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan, dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan, dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan.

Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”(*)

Baca artikel serupa TribunPriangan.com di Google News