Puasa Arafah

NIAT Puasa Arafah 16 Juni 2024 Dilengkapi Doa, Amalan dan Keutamaannya

Penulis: Machmud Mubarok
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi puasa Arafah. Puasa Arafah 2023. (Muslim.Or.Id)

TRIBUNPRIANGAN.COM - Niat puasa Arafah 16 Juni 2024, dilengkapi doa, amalan dan keutamaan puasa Arafah.

Bulan Zulhijah 1445 diawali pada 1 Zulhijah 1445 yang bertepatan dengan Sabtu 8 Juni 2024. Dengan begitu, puasa Arafah yang dilaksanakan pada 9 Zulhijah jatuh pada Minggu 16 Juni 2024.

Keputusan dimulainya 1 Zulhijah jatuh pada Sabtu 8 Juni ditetapkan setelah Sidang Isbat yang digelar hari ini, Jumat (7/6/2024) di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat.

"Disepakati bahwa 1 Zulhijjah tahun 1445 H jatuh pada hari Sabtu 8 Juni 2024 masehi dan insyallah hari raya Idul Adha jatuh pada 17 Juni 2024," kata Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat dalam konferensi pers di Kantor Kemenag, Jumat.

Keputusan pemerintah ini sama dengan ormas Islam Muhammadiyah yang sebelumnya memastikan tanggal 1 Zulhijjah 1444 H jatuh pada 8 Juni 2024, sehingga Hari Raya Idul Adha jatuh pada 17 Juni 2024.

Dalam bulan Zulhijah sebagai salah satu bulan haram terdapat sejumlah amalan utama, di antaranya puasa.

Baca juga: Begini Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah Idul Adha, Jangan Lupa Mandi Wajib

Dilansir dari megasyariah.com, Puasa Zulhijjah adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Melaksanaan ibadah puasa di bulan ini dapat menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta meningkatkan ketakwaan.

Apalagi, bulan Zulhijjah termasuk salah satu dari empat bulan yang mulia atau asyhurul hurum. Pada bulan yang istimewa ini, Rasulullah menganjurkan agar seluruh umat Islam melaksanakan ibadah tertentu, termasuk berpuasa, terutama saat 10 hari pertama.

Waktu Pelaksanaan Puasa Zulhijjah

Waktu pelaksanaannya sangat istimewa karena mengandung banyak keutamaan yang dijelaskan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW.

Berikut penjelasan mengenai kapan pelaksanaan puasa Zulhijjah.

- Puasa 1-7 Zulhijjah.

- Puasa Tarwiyah di tanggal 8 Zulhijjah.

- Puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah yang dikenal sebagai Hari Arafah.

- Puasa Ayyamul Bidh pada tanggal 14 dan 15 Zulhijjah. Untuk 13 Zulhijjah masih hari Tasyrik sehingga diharamkan berpuasa.

Untuk tahun 2024, puasa Zulhijjah dapat dilaksanakan mulai dari Sabtu, 8 Juni hingga Minggu, 16 Juni 2024. Adapun Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Zulhijjah atau 17 Juni sesuai keputusan pemerintah, yang mana umat Islam dilarang berpuasa pada hari tersebut.

Niat Puasa Zulhijjah

Seperti halnya puasa sunnah lainnya, niat puasa Zulhijjah dilakukan di malam hari sebelum fajar. Niat ini cukup diucapkan dalam hati, meskipun mengucapkannya secara lisan juga diperbolehkan.

Berikut ini niat puasa Zulhijjah yang dapat Anda baca sebelum berpuasa:

Niat Puasa Tanggal 1 - 7 Zulhijjah


نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi an adai syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta ala.”

Niat Puasa Tarwiyah 8 Zulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi an ada i tarwiyata sunnatan lillahi ta ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta ala.”

Niat Puasa Arafah 9 Zulhijjah


نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi an ada i arafata sunnatan lillahi ta ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta ala.”

Niat Puasa Ayyamul Bidh 14 dan 15 Zulhijjah


نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta'âlâ

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

Keutamaan Puasa Zulhijjah

Bulan Zulhijjah sendiri adalah bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah yang memiliki banyak keutamaan, terutama karena di dalamnya terdapat hari-hari penting seperti Hari Arafah dan Idul Adha.

Inilah mengapa ibadah puasa di bulan ini juga memiliki banyak keutamaan, diantaranya:

1. Pahala yang Berlipat Ganda

Puasa di bulan Dzulhijjah memiliki pahala yang sangat besar. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang artinya:

“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Tirmidzi).

2. Menghapus Dosa dan Kesalahan

Khusus untuk puasa pada Hari Arafah (9 Dzulhijjah), Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa tersebut dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Adapun hadist tersebut berbunyi sebagai berikut:

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu”

(HR Muslim).

Keutamaan ini tentu menjadi motivasi besar bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa pada hari tersebut.

3. Dibebaskan dari Siksa Neraka

Umat Islam yang memperbanyak  ibadah pada bulan Zulhijjah, termasuk dengan berpuasa, ternyata akan mendapat keutamaan lainnya yaitu dibebaskan dari siksa neraka. Berikut ini hadisnya:

“Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).

4. Meningkatkan Ketakwaan

Melaksanakan puasa pada bulan Zulhijjah, terutama di sepuluh hari pertama, dapat meningkatkan ketakwaan seorang muslim.

Dengan berpuasa, seseorang dilatih untuk menahan diri dari berbagai hawa nafsu, sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bagi umat Islam, melaksanakan puasa Dzulhijjah merupakan kesempatan emas untuk meraih pahala yang berlipat ganda dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Selain berpuasa, bulan Zulhijjah juga memiliki amalan lainnya, seperti ibadah haji dan kurban.

DOA Arafah

Perbanyak doa saat waktu Arafah.

Perbanyak doa saat waktu Arafah. Panjatkanlah doa-doa terbaik. Ini yang disabdkan Nabi Muhammad SAW:

 Nabi bersabda : خير الدعاء دعاء يوم عرفة، "Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah. Dan sebaiknya-baiknya ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah: Lailahaillallah wahdahula syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu wahuwa ala kulli syai-in qadir.  - HR no 3585 Tirmidzi.

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu”

Selain itu panjatkan pula doa sapujagat:

ِرَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.

Artinya: wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Tak lupa untuk bertaubat sebagaimana Nabi Adam AS berdoa:

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin

Artinya: Wahai Pemelihara kami (Ya Tuhan Kami), sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, sungguh kami termasuk golongan orang-orang yang rugi.

Panjatkan pula doa untuk kaum muslimin:

Allahumma a’izzal islam wal muslim wa adzillas syirka wal musyrikin wa dammir a’da aka a’da addin wa iradaka suui ‘alaihim yaa robbal ‘alamin.

Wahai Allah muliakanlah Islam dan kaum muslimin, hinakan dan rendahkanlah kesyirikan dan pelaku kemusyrikan dan hancurkanlah musuh-Mu dan musuh agama-Mu dengan keburukan wahai Rabb semesta alam.

Mohon Keteguhan Iman

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Rabbanā lā tuzigh qulụbanā ba'da iż hadaitanā wa hab lanā mil ladungka raḥmah, innaka antal-wahhāb

Artinya:

 “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”

Baca Berita-berita TribunPriangan.com Lainnya di Google News