TRIBUNPRIANGAN.COM - Qunut merupakan doa yang diajarkan RasuluLlah sebagai doa ampunan yang baik bagi seorang muslim.
Salah satu di antaranya adalah doa Qunut Nazilah yang digunakan untuk umat yang tengah mengalami bencana atau musibah.
Dengan kata lain Qunut Naziah merulpakan bacaan yang harus dibaca seorang muslim ketika terjadi bahaya juga untuk menangkal turunnya malapetaka.
Berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim, membaca doa qunut nazilah termasuk mengikuti sunah Rasulullah SAW. Sebab, dulu selama satu bulan Rasulullah SAW membaca qunut nazilah ketika para sahabat penghafal Al-Qur’an terbunuh di Sumur Ma’unah.
Baca juga: Bolehkah Baca Doa Qunut saat Shalat Jumat? Ini Penjelasan Hukum, Tata Cara, dan Tuntunannya
Dalam hadis lain Rasulullah SAW juga membaca doa qunut saat mendoakan keburukan atau kebaikan seseorang. Berikut dalilnya.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ عَلَى أَحَدٍ، أَوْ يَدْعُوَ لِأَحَدٍ، قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوْعِ.... (رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالْبُخَارِيُّ
Artinya: ”Dari Abû Hurairah RA bahwa Nabi SAW ketika akan mendoakan keburukan atas seseorang atau mendoakan kebaikan bagi seseorang, maka beliau membaca qunut setelah rukuk.” (HR Ahmad dan Al-Bukhari).
Tidak seperti qunut shubuh, qunut nazilah dibolehkan melafalkannya di seluruh shalat fardhu.
Qunut nazilah biasanya dibaca pada raka’at terakhir setelah ruku’.
Kebolehan qunut nazilah pada shalat lima waktu ini ditegaskan oleh Imam An-Nawawi dalam Syarah Al-Muhadzdzab.
Baca juga: Baca Doa Qunut Nazilah untuk Pembebasan Warga Palestina yang Masih Dijajah Hingga Detik Ini
Jadi Doa yang Dianjurkan untuk Dibacakan di setiap salat untuk Warga Palestina
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 13 Oktober 2023 lalu, menyerukan kepada umat Islam di seluruh dunia untuk melakukan Qunut Nazilah guna mendoakan keselamatan bagi bangsa Palestina.
Selain itu, MUI juga mengimbau agar umat islam melaksanakan shalat ghaib bagi syuhada Palestina di masjid-masjid seluruh Indonesia.
Doa ini disunahkan untuk dibaca dan diamalkan sejauh bencana masih menimpa umat Islam. Jika bencana ‘sudah tidak ada’, maka tidak disunahkan lagi.
Qunut Nazilah pertama kali diamalkan oleh Rasulullah. Saat itu terjadi tragedi Ar-Raji dan Bir Ma’unah.