Selain mengangkat kedua tangan, Nabi juga membalikkan tangan ketika membaca doa qunut:
عن خلاد بن السائب الأنصاري: أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا سأل جعل باطن كفيه إليه، وإذا استعاذ جعل ظاهر هما إليه (رواه أحمد)
Artinya: Dari Khallad bin Saib al-Anshari menceritakan kepada kami, bahwa sesungguhnya Nabi saw berdoa meminta (sesutu) maka Nabi menjadikan bagian dalam tangannya (menghadap) ke atas. Dan jika Nabi berdoa meminta perlindungan maka Nabi menjadikan bagian luar tangannya (menghadap) ke atas.
Lalu bagaimana pendapat ulama mazhab tentang membalikkan tangan saat qunut? Imam Nawawi mengomentari hadits di atas.
قَالَ جَمَاعَة مِنْ أَصْحَابِنَا وَغَيْرُهُمْ: السُّنَّةُ فِي كُلِّ دُعَاء لِرَفْعِ بَلَاءِ، كَالقَحْطِ وَنَحْوِهِ. أَنْ يَرْفَع يَدَيْهِ وَيَجْعَلَ ظَهْرَ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاء. وَإِذَا دَعَا لِسؤَالِ شَيْء وَتَحْصِيلِهِ. جَعَلَ يَطنَ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاء (المنهاج في شرح صحيح مسلم، ج ٦، ص ١٩٠)
Artinya: Segolongan sahabat-sahabat kami (Syafi'iyah) dan selain mereka mengatakan, sunnah pada setiap doa tolak bala, seperti musim kemarau dan lainnya, untuk mengangkat tangan dan menjadikan punggung tangannya ke langit, dan jika berdoa meminta sesuatu secara umum dengan telapak bagian dalam ke langit.
Baca juga: BOLEHKAH Mengangkat Tangan saat Membaca Doa Qunut dalam Shalat Fardhu? Begini Ulasannya
Syaikh al-Bajuri mengatakan:
ويسن رفع يديه في القنوت ويجعل بطنها لجهة السماء عند طلب تحصيل الخير وظهرهما له عند طلب رفع الشر وهكذا سائر الأدعية ولا يسن مسح الوجه عقب الدعاء في الصلاة بل الأولى تركه بخلافه خارجها
Artinya: Sunnah mengangkat kedua tangan dalam qunut dengan menghadapkan kedua telapak tangan ke langit saat meminta kebaikan dan membalik kedua telapak tangan hingga mengarah ke bumi saat berdoa tolak bala. Hal ini berlaku pada semua doa. Tidak disunnahkan mengusap muka setelah doa di dalam shalat. Dan pendapat yang lebih utama, justru tidak mengusap muka ketika shalat, kecuali kalau di luar shalat. (Bajuri: 1/314)
Dengan demikian, mengangkat dan membalikkan tangan saat membaca bagian doa qunut di saat shalat witir dan subuh, hukumnya sunnah.
Baca juga: Wilayah Terakhir Warga Gaza di Raffah Terus Dijajah, Bantu dengan Doa Qunut Nazilah, Ini Bacaannya
Doa Qunut
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيْمَنُ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي بِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمّي وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّم
Arab-latin: Allaahummahdinii fiiman hadaita, wa 'aafinii fiman 'aafaita, wa tawallanii fii man tawallaita, wa baarik lii fiimaa a'thaita, wa qinii bi rahmatika syarra maa qadhaita fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaika, wa innahu laa yadzillu man waalaita, wa laa ya'izzu man 'adaita, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalaita, fa lakal hamdu 'alaa maa qadhaita, astahgfiruka wa atuubu ilaika, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin-nabiyyil ummiyyi wa 'alaa alihi wa shahbihi wasallama.
Baca juga: Jika Imam Shalat Subuh Tidak Membaca Doa Qunut, Ini Hal yang Harus Dilakukan Makmum dari Buya Yahya
Artinya: "Ya Allah, berikanlah aku petunjuk seperti orang-orang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan, seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Limpahkanlah keberkahan kepada apa saja yang telah Engkau berikan kepadaku. Peliharalah aku dengan kasih sayang-Mu dari segala keburukan apa-apa yang telah Engkau putuskan (tetapkan), karena sesungguhnya Engkau-lah yang memberikan ketentuan dan tidak ada yang bisa memberikan ketentuan (keputusan) atas diri-Mu. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau berikan kekuasaan, dan tidaklah akan mulia orang yang telah Engkau musuhi, Maha Berkah lah Engkau dan Maha Luhur lah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa yang telah Engkau tetapkan. Aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan (sholawat) atas diri junjungan kami. Nabi Muhammad, dan juga atas keluarga dan para sahabatnya."(*)
Baca berita update TribunPriangan.com lainnya di Google News