Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumedang mendukung Surat Edaran (SE) yang diteken Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin tentang study tour.
Di dalam surat tersebut, diimbau semua kepala sekolah untuk lebih teliti dalam pelaksanaan wisata dan kunjungan wisata tidak boleh ke luar daerah Jawa Barat.
Mulya Suryadi, Ketua Komisi III DPRD Sumedang mengatakan bahwa langkah mengeluarkan SE itu adalah baik, tetapi jangan SE keluar karena ada kejadian kecelakaan bus study tour di Subang yang menewaskan 11 orang saja.
"Kenapa tidak terpikir dari awal, dan konsisten (dengan kebijakan)," kata Mulya, Selasa (14/5/2024).
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menilai, study tour pada satu sisi ada baiknya, namun juga harus dilihat sisi lainnya, yaitu aspek risiko yang berkaitan dengan keselamatan.
"Satu sisi ada sisi baiknya untuk merekatkan antar siswa, tapi di sisi lain pihak sekolah harus pandai-pandai mencari kendaraan yang layak untuk ditumpangi," katanya.
Dia mengatakan, kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan rombongan study tour terjadi bukan sekarang ini saja. Namun sebelumnya pun demikian. Di Sumedang, sekolah-sekolah diminta untuk mengikuti kebijakan gubernur itu.
"Kita dukung program itu, tapi kalau ada yang sudah terlanjur, ikuti mekanisme yang ada," katanya.
Jika sekolah tidak berkompetensi untuk mengetahui sebuah kendaraan layak jalan atau tidak, kata Mulya, disarankan sekolah-sekolah di Sumedang untuk meminta bantuan Dinas Perhubungan (Dishub) atau koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang.
"Kerja sama dengan Dishub untuk kita selamat semuanya," katanya.