Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024 Bertemakan Rambu-rambu Menjalani Kehidupan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naskah Khutbah Jumat 10 Mei 2024 Bertemakan Rambu-rambu Menjalani Kehidupan

Agar manusia sukses dalam kehidupannya di dunia ini maka Allah mengirim seorang rasul untuk menjelaskan rambu-rambu kehidupan yang harus di taati dan dilaksanakan, rambu-rambu itu adalah:

1. Setiap manusia harus menyembah Allah, karena ia diciptakan secara hanif tunduk kepada Tuhan.

 وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (البينة: ٥)

Artinya: Tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.

2. Semua manusia harus berbuat yang baik dan menjauhi yang jelek, demikian ini karena ia kelak ia dimintai pertanggungjawaban atas semua yang dilakukan di akhirat.

 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (الزلزلة: 7-٨)

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasannya). dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasannya) pula.

Dalam kitab Jami’ al-Shaghir, al-Suyuthy meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat Jabir tentang wasiat Jibril kepada nabi, wasiat tersebut adalah:

 يَا مُحَمَّدُ ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ ، وَأَحْبِبْ مَنْ أَحْبَبْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ لاَقِيهِ.

Artinya: Wahai Muhammad! hiduplah sekehakmu, tetapi ingatlah bahwa kamu akan mati. Cintalah kepada siapa saja yang ingin engkau cintai, tetapi ingatlah bahwa engkau akan berpisah dengannya. Berbuatlah sekehendakmu, tetapi ingatlah bahwa engkau akan menemukan balasannya.

Baca juga: NASKAH KHUTBAH JUMAT Hari Ini 3 Mei 2024, Iri dan Dengki, Pembunuh Rasa Syukur

Kandungan hadist ini menurut al-Ghazaly mengingatkan kepada kita agar waras diri terhadap tiga hal, yaitu:

1. Hendaknya kita tidak terbuai dengan kehidupan dunia, karena seberapa banyak harta yang kita miliki harta pasti akan ditingalkan. Jika semua harta dunia itu akan kita tinggalkan maka sudah selayaknya harta itu tidak menjadi tujuan hidup kita, tidak selayaknya kita menumpuk harta sebanyak-banyak tetapi kita hanya mengambil secukupnya. Sudah seharusnya harta itu kita jadikan untuk bekal kehidupan di akhirat. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa suatu ketika nabi pernah berwasiat kepada Abi Dzarr:

يا أبا ذر جدد السفينة فإن البحر عميق وخذ الزاد كاملا فإن السفر بعيد وخفف الحمل فإن العقبة كئود وأخلص العمل فإن الناقد بصير

Artinya: Wahai Abi Dzarr perbaikilah perahu karena laut yang akan kamu karungi sangat dalam (maksdunya niatlah yang baik dalam setiap perbuatanmu agar engkau mendapatkan pahala dan selamat dari siksa neraka kelak di akhirat). Ambilah bekal dengan sempurna karena perjalanan engkau tempuh sangatlah jauh (maksudnya perbanyaklah amal ibadah untuk bekal karena perjalanan ke akhirat sangat susah dan banyak rintangan). Ringankan beban karena medan yang akan akan engkau tempuh sangat susah (maksudnya janganlah banyak berbuat dosa karena akan menyusahkanmu). Murnikan amal karena dzat yang mengintai kamu selalu waspada (maksudnya beramallah hanya karena Allah karena hanya disisinya kamu akan menemukan balasannya).

Berkaitan dengah hal ini Abu Sulaiman al-Darani berkata:

Halaman
1234