TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, sejatinya kita hidup di dunia untuk selalu beribadah dan menjalankan perintah dari Allah SWT.
Yang mana tentunya, segala amal perbuatan kiat di dunia adalah cerminan nanti atau bekal kita nanti di akhirat.
Jangan sampai malah kita termasuk ke dalam golongan su'ul khotimah.
Su'ul khotimah adalah penutup kehidupan dunia yang buruk, seperti seseorang meninggal dunia dalam keadaan durhaka kepada Allah SWT. Ataupun orang yang meninggal ketika sedang melaksanakan maksiat.
Berbicara perihal besok, tepatnya di hari Jumat tanggal 26 April 2024, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.
Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.
Khusus untuk khutbah pada Jumat esok hari, seperti mengutip dari laman Kemenag NTB oleh Muh. Hanafi, SS, M.Sy, berikut merupakan naskah khutbah Jumat tanggal 26 April 2024 bertemakan "5 Golongan yang Dikhawatirkan Su’ul Khotimah".
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 26 April 2024 Bertema Empat Amal yang Penting Setelah Bulan Ramadhan
Khutbah 1
الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِِيمًا
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan oleh Allah Subhaanhu wa Ta’ala untuk hadir di majlis yang berbahagia ini dan bersimpuh di hadapan-Nya sebagai bentuk ketaatan kita kepada-Nya. Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam , nabi akhir zaman yang
menuntun kita ke jalan yang diridloi-Nya, sehingga kita tetap istiqomah dan memiliki kesadaran dalam melaksanakan ajaran Islam.
Pada hari Jumat yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, kami berwasiat kepada pribadi kami sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Baca juga: Teks Khutbah Jumat 26 April 2024 Tema Memaknai Waktu dan Usia yang Makin Berkurang
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi A-Haddad dalam kitabnya berjudul Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr (Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal. 56) menjelaskan tentang lima golongan orang yang dikhawatirkan meninggal dunia
dalam keadaan su’ul khatimah sebagai berikut:
ِ، اَلْمُتَهَاوِن ُ بِالصﱠﻼَةِ، وَاْلمُدْمِن ُ لِشِ رْب ِ الخَمْرِ،Ϳ وَأَكْثَر ُ مَن ْ يُخْشَى عَلَيْه ِ سُوْء ُ اْلخَاتِمَة ِ ، وَاْلعِيَاذ ُ بِا :قَالُوْا
والعَاق ﱡ لِوَالِدَيْهِ، وَالﱠذِي يُؤْذِي اْلمُسْلِ مِيْنَ، وَكَذَالِك َ المُصِرﱡ وْن َ عَلَى اْلكَبَائِر ِ وَاْلمَوْبِقَاتِ، اَلﱠذِيْن َ لَم ْ يَتُوْبُوْا اِلَى
ﷲ ِ مِنْهَا.
Artinya: “Para ulama berkata bahwa orang-orang yang paling dikhawatirkan akan suúl khatimah (Semoga Allah melindungi kita dari hal itu) adalah orang-orang yang suka melalaikan shalat; mereka yang suka minum-minuman keras; mereka yang durhaka kepada kedua orang tua; mereka yang suka menyusahkan (menzaimi) Muslim lainnya; dan mereka yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa besar, berbagai kekejian dan tidak mau bertobat.”
Dari kutipan di atas dapat diuraikan kelima golongan orang yang dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan suúl khatimah sebagai berikut:
Golongan pertama, orang-orang yang suka melalaikan shalat.
Shalat merupakan amal pertama yang akan dihisab oleh Allah subhanuahu wata’ala. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang berbunyi:ْ
فَإن ْ صَلُحَت ْ ، فَقَد ْ أفْلَح َ وأَنْجَح َ ، وَإن ْ فَسَدَت ْ ، فَقَد أَوﱠ ل َ مَا يُحَاسَب ُ بِه ِ العَبْد ُ يَوْم َ القِيَامَة ِ مِن ْ عَمَلِه ِ صَﻼَتُه ُ ، َ
◌خَاب َ وَخَسِر.
Artinya: “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. (HR. Tirmidzi).
Oleh karena itu, hendaklah kita selalu menjaga shalat kita dengan baik. Dalam keadaan seperti apapun, shalat lima waktu khususnya, tidak boleh kita tinggalkan. Prinsip ini hendaknya juga berlaku untuk orang-orang di sekitar kita khususnya keluarga kita sendiri sebab ada perintah dari Allah subhanu wa ta’ala untuk menjaga diri sendiri dan keluarga dari ancaman siksa api neraka. Shalat menjadi hal utama untuk bisa selamat dari apineraka. Maka barang siapa ibadah shalatnya sangat buruk, dikhawatirkan hidupnya akan berkahir dengan su’ul khatimah.
Baca juga: NASKAH KHUTBAH JUMAT 26 April 2024, Selamatkan Diri dari Bahaya Sifat Istidraj yang Menjebak
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Golongan kedua, mereka yang suka mengonsumsi minuman keras.
Minum minuman keras hukumnya haram. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim sebagai berikut:ٌ
كُل ﱡ مُسْكِر ٍ خَمْر ٌ ، وَكُل ﱡ خَمْر ٍ حَرَام
Artinya: “Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamr adalah haram.”
Para pecandu minuman keras disebut juga para pemabuk. Mereka tidak hanya membahayakan dirinya sendiri tetapi juga orang lain. Sering kita mendengar kecelakaa lalu lintas akibat pengendara mabuk. Sering pula kita mendengar atau membaca berita-berita di media bahwa seseorang tewas akibat ditikam dengan pisau oleh seorang pemabuk.
Perkembangan sekarang menunjukkan bahwa tidak hanya minuman keras saja yang membahayakan kesehatan mental manusia tetapi juga penyalah gunaan obat-obat bius atau yang dikenal dengan narkoba. Hukum mengonsumsi narkoba sama dengan minum mimuman keras, yakni sama-sama haram. Maka barang siapa tidak bisa berhenti dari konsumsi minuman keras dan penyalah gunaan narkoba dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah.
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Golongan ketiga, mereka yang durhaka kepada kedua orang tua.
Durhaka kepada kedua orang tua hukumnya haram dan termasuk dosa besar setelah syirik. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas sebagai berikut:ِ
ِ، وَعُقوق ُ الْوالِدَيْنِ، وَقَتْل ُ النﱠفْسِ، وَشَهادَة ُ الزّورͿاﻹِشْراك ُ بِا : َسُئِل َ رَسُول ُ ﷲ ِ صلى الله عليه وسلم عَن ِ الْكَبائِر ِ قَال.
Artinya: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang dosa-dosa besar. Beliau menjawab, “Menyukutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh seseorang dan kesaksian palsu.” Sangat masuk akal perbuatan durhaka kepada kedua orang tua khususnya terhadap ibu merupakan dosa besar. Hal ini disebabkan karena kelahiran anak manusia ke dunia ini melalui mereka dengan segala jerih payah, risiko dan tanggung jawab dunia akherat yang sangat berat.
Perintah berbakti kepada orang tua merupakan wasiat dari Allah subhanahu wata’ala sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an, surat Luqman, ayat 14, sebagai berikut:ُ
وَوَصﱠيْنَا اﻹِْنْسَان َ بِوَالِدَيْه ِ حَمَلَتْه ُ أُمﱡه ُ وَهْنًا عَلَى ٰ وَهْن ٍ وَفِصَالُه ُ فِي عَامَيْن ِ أَن ِ اشْكُر ْ لِي وَ لِوَالِدَيْ ك َ إِلَي ﱠ الْمَصِير
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali.”
Oleh karena itu jika seseorang selalu durhaka kepada kedua orang tua dan tidak mau menerima nasehat dari siapapun untuk berbakti kepada duanya, maka anak atau orang seperti itu dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah
Baca juga: NASKAH KHUTBAH JUMAT 26 April 2024, Jaga Speedometer Iman dan Amal Harus Dilevel Tertinggi
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Golongan keempat, mereka yang suka menyusahkan (menzalimi) Muslim lainnya.
Menzalimi orang lain memang bukan persoalan sepele. Allah subhanahu wata’ala sangat memperhitungkan perbuatan zalim yang dilakukan seseorang terhadap seseorang lainnya, apalagi sesama Muslim. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anh sebagai berikut:ٍ
وَأَمﱠا الظﱡلْم ُ الﱠذِي ﻻ يَتْرُكُه ُ ﷲ فَظُلْم ُ الْعِبَاد ِ بَعْضِهِم ْ بَعْضًا حَتﱠى يُدَبِّر ُ لِبَعْضِهِم ْ مِن ْ بَعْض
Artinya: “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.”
Di antara perbuatan-perbuatan zalim manusia kepada manusia lainnya adalah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah tentang berbagai kezaliman yang dapat mengakibatkan kebangkrutan di akherat, yakni:mencaci maki orang lain, menuduh atau memfitnah orang lain, memakan harta orang lain atau korupsi, menumpahkan darah orang lain dan memukul orang lain.
Oleh karena itu jika seseorang selalu menzalimi orang lain tanpa bisa diingatkan oleh siapapun supaya berhenti, maka orang seperti itu dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah.
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Golongan kelima, mereka yang terus menerus melakukan perbuatan dosa besar, berbagai kekejian dan tidak mau bertobat.
Kita sering mendengar istilah “Molimo” dalam bahasa Jawa, yang maksudnya adalah perbuatan dosa dengan inisial 5 “M”, yakni: 1. Madon (berzina atau main perempuan), 2. Mendem (mabuk-mabukan), 3. Main (berjudi), 4. Madat (mencandu narkoba), dan 5. Maling (mencuri/korupsi). Kelima hal ini merupakan perbuatan maksiat yang keharamannya sangat jelas ditunjukkan di dalam Al-Qur’an.
Dalil tentang haramnya berzina ada di dalam surat Al-Isra’, ayat 32, berbunyi:ً
سَبِيْﻼَ و َ ﻻ َ تَقْرَبُوا الزّنى اِنﱠه كَان َ فَاحِشَةً، و َ سَآء
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk”).
Dalil tentang haramnya mabuk, madat dan judi ada di dalam surat Al-Maidah, ayat 90, berbunyi:ُ
وَالْمَيْسِر ُ وَاﻷَْنْصَاب ُ وَاﻷَْزْﻻَم ُ رِجْس ٌ مِن ْ عَمَل ِ الشﱠيْطَان ِ فَاجْتَنِبُوهُ إِنﱠمَا الْخَمْر
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu.”
Sedang dalil tentang haramnya mencuri ada dalam surat Al-Baqarah, ayat 188, berbunyi:ِ
وَﻻ َ تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم ْ بَيْنَكُم ْ بِالْبَاطِل
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil."
Oleh karena itu barang siapa selalu melakukan dosa-dosa seperti tersebut di atas tanpa bisa diingatkan oleh siapapun supaya bertobat, maka orang seperti itu dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan su’ul khatimah.
Baca juga: NASKAH KHUTBAH JUMAT 26 April 2024, Tugas Penting Muslim saat Ramadhan Pergi dan Syawal Menyambut
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,
Kita semua berdoa mudah-mudahan kita senantiasa diberi rahmat dan kekuatan oleh Allah subhanuahu wata’ala sehingga kita semua mampu menjauhi dosa-dosa sebagaimana disebutkan di atas. Siapapun dari kita tentu menginginkan dan selalu memohon kepada Allah subhanuahu wata’ala dengan tiada henti agar kita semua diberi-Nya husnul khatimah dan dijauhkan sejauh-jauhnya dari suúl khatimah. Amin... amin ya rabbal alamin.َ
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah 2
الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News