Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 5 April 2024, Bertemakan Ramadhan Bulan Istimewa untuk Berzakat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

materi Khutbah Jumat untuk Sholat Jumat Berjamaah

"Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaan)nya. Maka dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang-orang yang menyucikannya (jiwa itu).” Zakat jiwa meliputi membersihkan diri dari syirik, kekafiran, kemunafikan, dosa, dan perilaku buruk lainnya. Zakat jiwa ini melibatkan introspeksi diri yang mendalam, pengampunan terhadap orang lain, dan peningkatan kesadaran akan tindakan kita.

Selama bulan Ramadhan ini, kita diharapkan untuk meningkatkan kualitas spiritual kita dengan membersihkan jiwa dari segala macam penyakit hati dan perilaku yang tidak terpuji. Kita perlu memperbanyak amal ibadah, meningkatkan kebaikan, dan menjauhi segala bentuk keburukan.

Inilah yang oleh imam al-Ghazali disebut denagan puasa hati, yaitu puasanya orang yang sangat Istimewa di sisi Allah (khawasshul khawassh). Pelaksanaannya setiap saat, sepanjang tahun, tidak terbatas di bulan Ramadhan saja. Namun ia tetap menjadi penyempurna puasa Ramadhan, bahkan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Jenis kedua yaitu zakat badan atau yang biasa dikenal dengan istilah zakat fitrah yang merupakan salah satu rukun Islam. Disebut zakat tubuh karena dikeluarkan berdasarkan keberadaan diri pada akhir bulan Ramadhan .

Karena, zakat tubuh ini ditunaikan di akhir bulan Ramadhan . Rasulullah saw menegaskan bahwa kewajiban zakat badan ini berlaku menyeluruh; baik itu anak kecil dan orang dewasa, laki-laki dan perempuan, merdeka maupun budak dari umat Islam.
Zakat badan atau zakat fitrah ini disamping berfungsi sebagai bantuan kesejahteraan bagi orang-orang yang tidak mampu juga berfungsi sebagai proses pembersihan diri orang yang berpuasa dari omong kosong dan perilaku yang tidak pantas. Caranya dengan membayarkan sebanyak satu sha' makanan pokok atau sekitar 2,5 kg beras.

Selain zakat jiwa dan badan, ada pula zakat harta (zakat mâl) yang harus kita tunaikan. Zakat harta ini berfungsi sebagai penyucian bagi harta yang telah terkumpul banyak selama satu tahun di tangan kita sekaligus sebagai penyucian jiwa kita, serta membawa berkah dalam kehidupan kita. Dalam Islam, harta merupakan ujian bagi manusia.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Anfal ayat 8: "Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian."

Oleh karena itu, membayar zakat harta adalah wujud ketaqwaan kepada Allah SWT dan pengakuan atas nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita serta keberhasilan dalam menjalani ujian berat yang dibawa oleh harta.

Zakat badan dan zakat harta inilah yang merupakan salah satu rukun Islam dan merupakan pendamping shalat. Ini dipahami dari ayat tentang perintah shalat hampir selalu disertai dengan perintah zakat. Keduanya wajib ditunaikan jika memang telah memenuhi kriteria masing-masing.

Untuk zakat fitrah, waktunya sangat terbatas yaitu hanya di akhir bulan Ramadhan saja, dan boleh diawalkan, namun tidak boleh ditunda hingga pelaksanaan salat Idul Fitri. Jika pada hari terakhir bulan Ramadhan, kita memiliki kelebihan makanan pokok untuk kebutuhan keluarga pada hari itu, berarti kita sudah berkewajiban menunaikan zakat fitrah.

Sedangkan zakat mal, hanya orang-orang yang memiliki harta yang telah melebihi satu nishab dan telah dimiliki selama minimal satu tahun (haul) saja. Teknis detailnya, tergantung jenis harta yang dimiliki dan hendak ditunaikan zakatnya. Jatuh tempo pembayarannya pun tidak berdasarkan bulan Ramadhan, namun berdasarkan awal mula memiliki harta wajib zakat tersebut. Meski demikian, tidak ada salahnya jika Ramadhan tetap dijadikan sebagai bulan edukasi zakat mâl.

Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah!

Dengan demikian, sempurnalah rukun Islam kita jika semuanya ditunaikan dengan baik. Ramadhan di satu sisi adalah bulan puasa, penuh ampunan, menyucikan diri dari dosa. Sedangkan puasa itu sendiri adalah zakat jiwa.

Di dalam Ramadhan kita menunaikan zakat badan atau zakat fitrah, yang juga untuk menyucikan diri kita yang tengah menjalani ibadah puasa Ramadhan. Lalu, kita sempurnakan dengan zakat mâl yang meskipun boleh jadi belum jatuh temponya pada bulan Ramadhan ini, tetapi edukasi zakat mâl di bulan Ramadhan adalah sangat tepat.

Ramadhan kita jadikan sebagai bulan untuk melaporkan zakat tahunan atau semacam SPT Tahunan dalam dunia perpajakan di Indonesia. Namun, pembayaran zakatnya tetap disesuaikan dengan haul dan nishab masing-masing. Ini khusus untuk zakat mal. Adapun zakat fitrah, tentu tidak dapat diutak-atik lagi waktunya hingga keluar Ramadhan .

Halaman
1234