TRIBUNPRIANGAN.COM - VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus mengatakan, pihaknya akan menerapkan sistem antrean untuk pembelian tiket kereta, khususnya KA Jarak Jauh.
Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu inovasi yang dilakukan KAI untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang ingin menggunakan kereta api.
“Sistem antrean ini diberlakukan pada aplikasi Access by KAI dan web kai.id dengan tujuan agar calon penumpang mendapatkan kepastian layanan, khususnya pada saat-saat peak season seperti musim Lebaran atau Natal dan tahun baru,” ujar Joni, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Info Mudik 2024: Tiket H-7 Lebaran Idul Fitri 1445 H Sudah Bisa Dibeli Mulai Hari Ini
“KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kepada pelanggan dengan memanfaatkan teknologi terkini dan menjaga tingkat keamanan data dan informasi," kata dia menambahkan.
Dia mengaku sistem antrean pemesanan tiket kereta tersebut sudah mulai diberlakukan sejak 1 Februari 2024.
Meski begitu, Joni belum bisa memastikan mengenai jangka waktu pembelian tiket kereta untuk masa libur Lebaran 2024.
“Nanti akan kami publish secara resmi,” ungkap dia.
Diketahui, saat ini pembelian tiket kereta untuk perjalanan KA Jarak Jauh sudah bisa dibeli 45 hari sebelum jadwal keberangkatan.
Baca juga: MULAI HARI INI, KCIC Tambah 8 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh, Harga Tiket Jadi Segini
Mekanisme sistem antrean pembelian tiket kereta
Dia menuturkan, sistem antrean akan bekerja dengan otomatis ketika banyak masyarakat melakukan pembelian tiket kereta, seperti pada masa libur Lebaran.
“Pada saat peak season, di mana terjadi kepadatan pemesanan tiket, maka calon penumpang akan diarahkan kepada sistem antrean yang akan memberitahukan perkiraan waktu tunggu,” tuturnya.
Dia menekankan, sistem antrean hanya berlaku untuk pembelian tiket kereta melalui aplikasi Access by KAI dan situs kai.id.
Baca juga: Jadwal Penerbangan Susi Air Relasi Pangandaran-Bandung PP, Tiket Bisa Dipesan Secara Online
Saat memasuki sistem antrean untuk membeli tiket, calon masyarakat disarankan untuk tidak menutup window aplikasi atau situs.
Pasalnya, jika calon penumpang menutup window pembelian tiket tersebut, maka tidak akan terhubung dengan sistem.
“Selanjutnya pada saat gilirannya, calon penumpang akan diarahkan untuk masuk ke dalam sistem pemesanan,” ujar Joni.