TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tak terasa ya kita sudah masuk di bulan yang dimana pemilihan pemimpin atau presiden Indonesia akan segera dimulai.
Nah, berbicara tentang pemimpin merupakan sosok yang memiliki peran penting di dalam setiap masyarakat dan sebuah organisasi.
Dalam Islam, pemimpin disebut ulul amri yang memiliki tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap umatnya.
Maka dari itu, ketika memilih pemimpin diharuskan pilih yang terbaik dan tentunya membawa perbuahan positif kedepannya.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Rabu 31 Januari 2024, Kekhawatiran Nabi terhadap Pemimpin yang Bodoh
Seperti yang sudah dijelaskan di dalam sebuah hadits berikut ini:
من حديث عبد الله بن عباس رضي الله عنهما.
ولفظ الطبراني : ( مَنْ تَوَلَّى مِنْ أُمَرَاءِ الْمُسْلِمِينَ شَيْئًا فَاسْتَعْمَلَ عَلَيْهِمْ رَجُلًا وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّ فِيهِمْ مَنْ هُوَ أَوْلَى بِذَلِكَ وَأَعْلَمُ مِنْهُ بِكِتَابِ اللهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ ، فَقَدْ خَانَ اللهَ وَرَسُولَهُ وَجَمِيعَ الْمُؤْمِنِينَ ).
رواه الحاكم في مستدركه (4/ 104) ، والطبراني في " المعجم الكبير " (11/ 114)
Artinya: Hadits dari Abdullah bin Abbas semoga Allah merdhoi keduanya dan lafadz dari Thobroni :
“Barangsiapa mengangkat salah satu pemimpin umat Islam sebagai penguasa atas suatu hal dan mengangkat seorang laki-laki untuk memimpin mereka, padahal ia mengetahui bahwa di antara mereka ada yang lebih berhak untuk itu dan lebih mengetahui kitab Allah dan Sunnah darinya, maka ia berkhianat kepada Allah. , Rasul-Nya, dan semua orang yang beriman”. (HR Al Hakim didalam mustadroknya(104/4) At- Tabrani didalam mu'jam kabir, (114/11).
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Hari Ini 29 Januari 2024: Ancaman Bagi Pembela Pemimpin yang Zalim
Lantas, pelajaran apa yang terdapat di dalam hadits di atas:
1. Islam dalam segala hal memerintahkan pada umat Islam untuk memilih yang benar dan terbaik yang tersedia, bukan memilih berdasarkan selera, hawa nafsu apalagi karena bayaran.
2. Dalam memilih hewan kurban, maka memilih hewan yang terbaik, dalam memilih pasangan, baik suami atau istri maka memilih berdasarkan agamanya, dalam memilih semua level pemimpin, maka diperintahkan memilih yang terbaik.
Baca juga: One Day One Hadits 28 Januari 2024: Malu Adalah Sebagian Daripada Iman
Orang yang berorientasi nilai ideal berarti berorientasi pada akhirat, sedang yang berorientasi pragmatis berarti berorientasi pada dunia. Allah berfirman:
وَمَن يُرِدۡ ثَوَابَ ٱلدُّنۡيَا نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَا وَمَن يُرِدۡ ثَوَابَ ٱلۡأٓخِرَةِ نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَاۚ وَسَنَجۡزِي ٱلشَّٰكِرِينَ
Artinya: Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.[Surat Ali ‘Imran: 145]
3. Bagaimana dengan memilih pemimpin puncak atau Presiden RI?. Memilih yang terbaik dalam segala hal itulah ikhtiyar, dari kata khair (terbaik).
Baca juga: One Day One Hadits 24 Januari 2024: Sesungguhnya Agama Itu Mudah
4. Dan siapapun mereka dalam memilih pemimpin dipengaruhi oleh dua hal saja, berdasarkan nilai idealitas dan berdasarkan pragmatis atau dalam Istilah populernya membela yang benar atau membela yang bayar.
5. Barangsiapa mengangkat salah satu pemimpin umat Islam sebagai penguasa atas suatu hal dan mengangkat seorang laki-laki untuk memimpin mereka, padahal ia mengetahui bahwa di antara mereka ada yang lebih berhak untuk itu dan lebih mengetahui kitab Allah dan Sunnah darinya, maka ia BERKHIANAT kepada Allah. , Rasul-Nya, dan semua orang yang beriman.
6. Memilih pemimpin termasuk Presiden RI dalam Islam adalah ibadah dan kewajiban, benar dan salahnya akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Wallahu a’lam.
Baca juga: One Day One Hadits 22 Januari 2024 Bertemakan Mustajabnya Doa Ketika Sujud
Dasar-dasar Kepemimpinan
Pertama, tidak mengambil orang kafir atau orang yang tidak beriman sebagai pemimpin bagi orang-orang muslim karena bagaimanapun akan mempengaruhi kualitas keberagamaan rakyat yang dipimpinnya, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكافِرِينَ أَوْلِياءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطاناً مُبِيناً
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kalian mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksa kalian)? Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, dan kalian sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.(Surat An-Nisaa: 144.)
Kedua, tidak mengangkat pemimpin dari orang-orang yang mempermainkan Agama Islam, sebagaimana firman Allah SWT.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil jadi wali kalian, orang-orang yang membuat agama kalian jadi buah ejekan dan permainan (Surat Al-Maidah: 57). (*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News