TRIBUNPRINGAN.COM - Bulan Rajab menjadi salah satu bulan yang mulia dalam islam yang punya keistimewaan seperti bulan-bulan hijriah lainnya.
Bulan Rajab sendiri adalah bulan ketujuh dalam sistem kalender Islam, dan termasuk dalam satu di antara empat bulan haram atau bulan mulia.
Dalam tahun hijriah terdapat 4 bulan muharram yang Allah diistimewakan.
Dimana dalam hadist yang shohih Bukhari Muslim, 4 bulan yang dimaksud adalah Rajab yang terhimpit antara bulan JUmadil dan Sya'ban, dan 3 bulan berentetan yakni Dzulqoidah, Dzulhijjah, juga Muharram.
Baca juga: UMAT MUSLIM WAJIB TAHU, Ternyata Ini Amalan Sunah yang Harus Diamalkan di Bulan Rajab
Dalam artian, bulan Rajab masuk dalam kategori bulan yang مُحَرَّمٌ atau Harram yang berarti dimuliakan.
Kata Imam Qurtubi dalam tafsirnya, yang dimaksud dengan makna dari pada hadist tersebut adalah arahan bagi muslimin yang mengerjakan amalan soleh pada keempat bulan tersebut, akan dilipatgandakan pahalanya, dibandingkan dengan bulan-bulan lain.
Begitu pula sebaliknya, siapapun yang berbuat dosa maka akan sama dilipatgandakan hukuman bagi orang tersebut.
Baca juga: TERNYATA Ini Amalan Khusus Bulan Rajab Menurut Ustadz Adi Hidayat dan Khalid Basalamah
Lantas apa larangan fatal yang tidak boleh dikerjakan dalam bulan rajab, yang masih belum banyak diektahui para muslim?
Larangan Fatal dalam Bulan Rajab
Sebagaimana diketahui penjelasan dalam Al-Quran surah At-taubah ayat 36 :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa."
Jika melihat surah tersebut, Allah mengatakan "مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ", itulah ajaran agama yang lurus dan janganlah kalian mendzolimi diri kalian khususnya di 4 bulan itu.
Sebagaimana pahala pada bulan Rajab akan dilipat gandakan, begitu pula dosa kita akan dilipat gandakan.
Dalam ayat tersebut Allah SWT mengatakan bahwa janganlah menzalimi dirimu dalam empat bulan haram tersebut.
Baca juga: BOLEHKAH Berpuasa Sebulan Penuh di Bulan Rajab 1445 Hijriah? Simak Begini Penjelasannya
Yang artinya kita tidak boleh melakukan maksiat pada bulan bulan ini karena dosa yang kita lakukan akan menjadi berlipat ganda.
Bahkan Abu Jahal saja enggan untuk melakukan maksiat pada bulan bulan haram ini.
Pada bulan Rajab ini biasanya juga muncul penyebar hadis-hadis palsu yang terkadang membuat orang orang menjadi skeptis antara benar dan salah.
Penyebar hadits-hadits palsu disebutkan bahwa mereka layaknya memesan tempat khusus di neraka.
Rasulullah pun melarang para umatnya untuk berperang pada bulan bulan haram karena bulan haram seperti Rajab ini adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan.
Baca juga: Amalan Utama Bulan Rajab yang Harus Dimengerti Muslim, Bulan Harram atau Bulan Mulia
Ketentuan Beramal dalam Bulan Rajab
Seperti yang diketahui, dari kalangan sahabat sampai tabiin dan kini sampai pada kita, dimana ada pernyataan dari salah seorang sahabat Ibnu Umar RadiaLLahu ta'ala anhuma, juga dari kalangan ulama setelahnya Alhasan Albasri, Atsauriq yang dinukil kemudian oleh Ibnu Rojab Al Hambaliq dalam Qitab La Tolifil Ma'arif halaman 207, menegaskan bagaiamana para ulama menjalani bulan tersebut.
Dimana jika sudah tiba kemasa bulan ini, maka para alim, salafuhsolih, atau para ulama ini mulai mengefaluasi diri mereka agar terhindar dari maksiat, dan mulai meningkatkan ibadah mereka sebagai ketaqwaan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dengan amanlan-amalan yang mendukung dan telah dicontohkan RasuluLlah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, salah satunya dengan berpuasa.
Karena memiliki kebiasaan berpuasa sebelum sampai pada bulan Ramadhan yang dikerjakan pada bulan sebelumnya, merupakan perkara yang sangat dicintai RasuluLlah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Hanya saja tidak dianjurkan mengerjakan perkara atau amalan dengan meyandarkan kepada ganjaran yang berlebihan, seperti puasa sehari di bulan Rajab mendapat sekian, dua hari mendapat sekian, tiga hari mendapat sekian, 7 hari dibukakan 7 pintu surga, 8 hari dibebaskan dari 8 pintu neraka, sebab hal ini sudah termasuk dalam hadist palsu atau Maudhu.
Sebab, diantara keepat bulan ini, bulan Rajab dan Dzulqoidah, tidak ada dalil yang sohih menjelaskan bahwasannya ada amalan khusus yang diprioritaskan.
Namun semua ibadah yang kerjakan seperi puasa senin kamis, puasa ayaumul bidh, shalat tahajjud, shalat Dhuha, yang sudah terdapat dalilnya itu lebih besar pahalanya dibandingkan bulan lain.
Berbeda kondisinya dengan bulan Dzulhijah dan Muharram yang memang ada ibadah khususnya, seperti bulan Dzulhijjah terdapat puasa Arrafah pada tanggal 9, ada Idul Adha pada tanggal 10, kemudian ada hari Tasyrik 3 hari (11,12,13) atau yang dikenal dengan hari menyembelih.
Hal yang sama juga terjadi pada bulan Muharram, yang didalamnya ada puasa Tasyu'a dan Asyura pada tanggal 9 dan 10, tapi ditekankan dalam bulan rajab secara khusu memang tidak ada dalil yang shohi.
Maka dari itu, amalan yang bisa dicontoh dari apa yang dikerjakan para ulama tersebut, namun tidak boleh bersandar pada hadist yang bermasalah.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Sabtu, 13 Januari 2024 / 1 Rajab 1445, Berlaku Sederhana dalam Beribadah
Penjelasan hukum berpuasa dalam bulan muharaam seperi Rajab ini bukan berarti salah jika mengerjakan pusa dibulan ini, hanya saja ada ketentuan umum untuk bisa menghidupkan bulan-bulan Al Harram agar bisa berpuasa.
Selain itu, penjelasan ini juga mengarahkan agar menempatkan secara adil bahwa hadist palsu menjadikan anda melarang ibadah yang terdapat ketentuannya, juga sebaliknya jangan juga melakukan ibadah dengan sandaran hadist yang salah, WaLLahu a'lam.
Dengan demikian itulah penjelasan amalan utama yang harus dimengerti muslim mengenai bulan muharom termasuk rajab.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan kebaikan bagi siapa saja yang membaca juga menerapkannya dalam kehidupan.(*)
(TribunPriangan.com/ Lulu Aulia Lisaholith)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News