TRIBUNPRIANGAN.COM - Sebagai muslim yang balig dan berakal, kita diwajibkan mengerjakan perkara-perkara yang mendakatkan diri kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Ada beragam cara yang telah dicontohkan RasuluLlah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ agar bisa mendekatkan diri kepada sang pemilik kehidupan, salah satunya dengan cara beribadah.
Dalam konteks beribadah, RasuluLlah juga mengajarkan banyak hal berkaitan dengan kualitas ibadah yang sangat dicintai Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, mulai dari ibadah yang sedikit namun rutin, ibadah yang selalu dipertahankan dalam pengerjaanya atau istoqomah, ikhlas, dan salah satu yang paling ditekankan adalah tidak melebih-lebihkan juga sederhana dalam mengerjakannya.
Baca juga: Penjelasan Hadist: Puasa dan Amalan Khusus Bulan Rajab dari Ustadz Adi Hidayat dan Khalid Basalamah
Dalam sebuah hadist dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. memasuki rumahnya dan di sisi Aisyah itu ada seorang wanita. Beliau s.a.w. bertanya:
وعن عائشة رضي الله عنها: أنَّ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم دخل عَلَيْهَا وعِندها امرأةٌ، قَالَ: ((مَنْ هذِهِ؟)) قَالَتْ: هذِهِ فُلاَنَةٌ تَذْكُرُ مِنْ صَلاتِهَا. قَالَ: ((مهْ، عَلَيْكُمْ بِمَا تُطِيقُونَ، فَواللهِ لا يَمَلُّ اللهُ حَتَّى تَمَلُّوا)) وكَانَ أَحَبُّ الدِّينِ إِلَيْهِ مَا دَاوَمَ صَاحِبُهُ عَلَيهِ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
"Siapakah ini?" Aisyah menjawab: "Ini adalah si Anu." Aisyah menyebutkan perihal shalatnya wanita tadi - yang sangat luar biasa tekunnya. Beliau s.a.w. bersabda: "Jangan demikian, hendaklah engkau semua berbuat sesuai dengan kekuatanmu semua saja. Sebab demi Allah, Allah itu tidak bosan - memberi pahala - sehingga engkau semua bosan - melaksanakan amalan itu. Adalah cara melakukan agama yang paling dicintai oleh Allah itu ialah apa-apa yang dikekalkan melakukannya oleh orangnya itu - yakni tidak perlu banyak-banyak asalkan langsung terus." (Muttafaq 'alaih)
Ini menandakan, bahwa RasuluLlah secara tidak langsung mengajarkan pada kita mengenai kesederhanaan dalam mengerjakan setiap ibadah, agar terhindar dari berbagai sifat seperi tamak, takabur, hingga sifat berbangga diri karena ibadah yang banyak dikerjakan.
Baca juga: TERNYATA Ini Amalan Utama yang Wajib Dimengerti Umat Muslim Mengenai Bulan Rajab
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
Maknanya La yamallullahu, ialah Allah tidak bosan, maksudnya bahwa Allah tidak akan memutuskan pahalanya pada kita semua atau balasan pada amalan-amalan kita itu ataupun memperlakukan kita semua sebagai perlakuan orang yang sudah bosan.
Selain itu, ada juga Hatta tamallu artinya sehingga kita semua yang bosan lebih dulu, lalu amalan itu ditinggalkan.
Oleh sebab itu seyogyanya kita semua mengambil amalan itu sekuat tenaga kita saja yang sekiranya akan tetap langsung dan kekal melakukannya agar supaya pahalanya serta keutamaannya tetap atas diri kita semua.
Sesungguhnya hanyalah amalan yang dicintai dilakukan dengan terus menerus, karena orang yang selalu terus menerus dalam kebaikan yang mempunyai loyalitas tinngi.
Sebab dengan amalan yang sedikit tapi terus menerus melestarikan ketaatan, dengan zikir, murogobah, ikhlas dan menerima apa yang telah ditetapkan Alloh.
Baca juga: One Day One Hadits, 4 Perkara yang Dipertanggungjawabkan di Akhirat Kelak
Tema yang berkaitan dengan Al-Quran:
1. Sederhana dalam beribadah