TRIBUNPRIANGAN.COM - Pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) belum lama ini mengumumkan akan menerapkan sistem baru dalam seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024.
Dimana dalam pelaksanaannya, seleksi nasional yang kembali akan dilakukan tahun ini akan menerapkan sistem deteksi wajah (face recognition).
Hal ini merupakan cercerminan dari pelaksanaan rerutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun lalu yang masih banyak terdapat kecurangan dalam beberapa tes di berbagai daerah.
Sistem ini telah diperkenalkan Menteri PAN-RB Abdullah Azwar, bahwa seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2024 akan bebas joki dan bebas kecurangan yang jasanya dipakai oleh peserta.
Baca juga: Pejuang ASN 2024 Siap-siap, Menpan-RB Sudah Minta Instansi Pemerintah untuk Usulkan Kebutuhan
"Sekarang kita lengkapi dengan face recognition sehingga dengan demikian tidak bisa lagi ada joki yang akan membantu pelaksanaan tes ini, sehingga setiap warga negara punya hak yang sama," kata Azwar Anas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).
Selain sistem pengenal wajah, seleksi ini juga akan dilengkapi dengan computer assisted test (CAT) atau metode seleksi dengan komputer.
Hal ini bertujuan agar, palaksanaan tes CAT akan lebih kredibel dan transparan.
Bahkan hingga berkaitan dengan nilai pun bisa langsung dilihat scara real-time atau langsung.
"Sistem rekrutmen sekarang ini menggunakan sistem CAT sehingga nilainya real time. Orang tuanya bisa melihat dari luar," ujar Azwar Anas.
Metode serupa, kata Azwar, juga akan digunakan untuk seleksi jaksa hingga diplomat.
Dimana lewat metode-metode ini, presisi perekrutan jadi lebih tinggi.
Baca juga: TERNYATA Segini Rincian Formasi CPNS dan PPPK 2024 untuk Proyeksi Ibu Kota Nusantara
"Ini merupakan lompatan baru dari pemerintah untuk membuat rekrutmen agar kita memutus siklus negatif yang dulu pernah terjadi. Jadi kalau rekrutmennya jelek, maka hasilnya jelek. Pelayanan juga tidak bagus, investasi terganggu, dan ke depan rekrutmen kita akan lakukan dengan sangat baik," katanya.
Azwar menambhakan, sistem diklat CASN pun akan ikut diubah atau diperbaiki.
Pasalnya jika dulu tampak lebih banyak klasikal atau pembelajaran di kelas, maka sistem diklat kali inin mengacu pada sistem Merdeka Belajar.
"Apalagi ASN milenial ini mempunyai karakter yang agak berbeda. Gen Z dan seterusnya telah diadopsi untuk menyesuaikan," ujarnya.