Laporan Kontributor TribunPriangan.com Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN BANDUNG - Dua orang masinis kereta api dipastikan meninggal dunia dalam peristiwa tabrakan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya vs Kereta Api Turangga, di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) pagi.
Satu jenazah masinis setelah berhasil dievakuasi Tim Gabungan Basarnas, sementara satu jenazah lagi masih dalam kondisi terjepit dan evakuasi tengah dilakukan.
Hanya, evakuasi dilakukan dengan ekstra hati-hati, sebab tim melihat ada percikan api di bangkai kereta api itu.
"Tadi telah bisa dievakuasi satu jenazah ke RSUD Cicalengka," kata Kakan (50), relawan yang sempat ikut evakuasi korban tebrakan kereta, di lokasi kejadian.
Baca juga: Vice President Public Relation PT KAI Belum Bisa Sebutkan Penyebab Kereta Api Tabrakan di Cicalengka
Kini, evakuasi hanya dilakukan oleh Basarnas dan Tim Gabungan. Polisi juga telah memasang garis polisi agar selain yang berwenang, tidak mendekat ke bangkai kereta api.
"Evakuasi agak hati-hati sebab tadi ada percikan api," kata Kakan.
Dia menjelaskan, selain dua masinis yang dipastikan meninggal dunia, ada satu penumpang kereta api yang juga terjepit.
Telah terjadi tabrakan antara Kereta Api Turangga dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) di petak Cicalengka-Haurpugur, di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) pukul 06.03. Tabrakan itu tepatnya di Kilometer 181+5/4.
Baca juga: Situasi Terkini di Lokasi Tabrakan Kereta Api Cicalengka, 5 Ambulans Keluar dari TKP
KA Turangga melaju dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung. Sebaliknya, Kereta Api Baraya melaju dari arah Padalarang dengan tujuan akhir Cicalengka.
Disebutkan, total gerbong KA Commuter Line yang anjlok sebanyak tiga gerbong dan total gerbong Kereta Api Turangga yang anjlok delapan gerbong.(*)