Berdasarkan metode yang digunakan ini, puasa Ramadan diperkirakan akan berlangsung selama 30 hari.
Baca juga: Apa Hukum Menggabungkan Puasa Sunnah Asyura dan Qadha dalam Sekali Niat? Ini Penjelasannya
Sedangkan, Indonesia sendiri baru akan menetapkan awal puasa 2024 dan Idul Fitri 2024, melalui sidang isbat yang digelar pada akhir bulan Syaban.
Hal tersebut sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia menggunakan metode rukyah dan hisab untuk menentukan permulaan bulan Ramadan.
Berikut adalah Kalender Islam yang berlaku untuk tahun 2024.
Selain itu, penanggalan Hijriah bisa menjadi acuan bagi para muslimin yang belum mengganti pusanya di Bulan Ramadhan tahun lalu.
Baca juga: Puasa Sunnah Asyura dan Arafah: Perbedaan, Ganjaran, dan Sejarah
Niat Puasa Qadha
Niat puasa Qadha dilakukan dengan mengucapkan, "Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'ala"
yang artinya, "Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah SWT."
Tata Cara Puasa Qadha
Puasa qadha harus dilakukan sebanyak hari puasa Ramadhan yang ditinggalkan.
Sebagai contoh, jika seorang muslim meninggalkan puasa Ramadhan sebanyak 7 hari, maka ia harus membayarnya dengan puasa qadha sebanyak 7 hari juga.
Tata cara melakukan puasa qadha sama seperti puasa Ramadhan, yaitu menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga waktu maghrib.
Yang membedakan antara puasa qadha dengan puasa Ramadhan hanya bacaan niatnya saja.