Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Empat tempat tujuan wisata di Sumedang ini diprediksi mengalami lonjakan kunjungan pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2024. 

Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang telah memetakan kemungkinan lonjakan jumlah pengunjung itu. 

"Prediksi, sesuai dengan pengalaman, di antaranya waktu Jans Park di Jatinangor dibuka, dalam sehari mencapai 11 ribu kunjungan,"

Baca juga: HANYA Berjarak 20 Kilometer dari Pusat Kota Tasikmalaya, Mengungkap Misteri Gunung Galunggung

"Di wilayah lain yang sangat primadona yaitu Kujang Sapasang dan sekarang itu ditambah lagi Taman Seribu Cahaya," 

"Tak kalah ramai dikunjungi adalah pemandian air panas, Cipanas, Conggeang," kata Kepala Disparbudpora Sumedang, Nandang Suparman kepada TribunJabar.id, Jumat (15/12/2023). 

Nandang bercerita bahwa dia pernah berbincang dengan salah satu pengunjung Cipanas, Conggeang. Menurut pengunjung tersebut, mandi di pemandian Cipanas berkhasiat menyembuhkan sakit kulit. 

Baca juga: HANYA Berjarak 58 Kilometer dari Pusat Kota Garut, Inilah Keunggulan Wisata Curug Nyogong Cihurip

"Kadar belerangnya tinggi, banyak terutama yang terserang penyakit gatal dalam waktu tiga kali kunjungan sembuh. Faktanya demikian," kata Nandang. 

Namun, ada beberapa tempat wisata di Sumedang yang punya kendala pada akses jalan. 

Nandang mengatakan, hal tersebut sudah menjadi catatan pemerintah untuk segera dibenahi. 

Baca juga: HANYA Butuh 24 Menit dari Kota Tasikmalaya, Rekomendasi Libur Akhir Tahun di Wisata Pasir Kirisik

"Persoalannya yang Taman Seribu Cahaya itu jalannya kecil, sehingga kalau papasan dua mobil, kurang nyaman,"

"Jadi catatan ke depan untuk jadi dua jalur," katanya. 

Baca juga: HANYA Berjarak 39 Kilometer dari Pusat Kota Pangandaran, Inilah Keunggulan Wisata Curug Cigayor

Dia mengatakan, Nataru 2024 yang juga musim penghujan, Disparbudpora bekeja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang untuk siaga bencana di pusat-pusat wisata.  

"Kekhawatiran dari kemarau ke hujan, di sampiang menggunakan standar keamanan di destinasi wisata, bekerja sama dengan lembaga terkait untuk tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," katanya.