STT Bandung: Meraih Hibah Kosabangsa Kemendikbudristek Terapkan IoT untuk Mengelola Sampah di Subang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosialisasi dan pendampingan tahap 1 pengolahan sampah oleh Dosen dan Mahasiswa STT Bandung di Desa Manyingsal, Kabupaten Subang

TRIBUNPRIANGAN.COM - Prestasi dalam semangat berkontribusi dan memberikan solusi berkelanjutan dihadirkan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STT Bandung) yang telah berhasil meraih Program Hibah Kosabangsa 2023 Kemendikbudristek dengan judul "Implementasi Teknologi Pemanfaatan Sampah Secara Terintegrasi dan Berkesinambungan Berbasis Internet of Things (IoT) di Desa Manyingsal, Kabupaten Subang."

Implementasi program Kosabangsa ini sudah dalam tahap pertama dengan fokus pembahasan terkait pengolahan sampah organik menjadi ecoenzyme dan anorganik berupa kerajinan tangan. Kegiatan pengabdian ini menjadi sebuah kolaborasi multidisiplin yang unik antara perguruan tinggi mencakup Dosen dan Mahasiswa STT Bandung dengan Telkom University selaku Perguruan Tinggi Pendamping bersama BUMDes, dan Karang Taruna Desa Manyingsal untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ketua STT Bandung, Muchammad Naseer mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan bukti nyata komitmen STT Bandung dalam menjalankan peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Program ini juga mencerminkan upaya STT Bandung dalam memberdayakan Mahasiswa untuk meraih pengalaman di luar kampus melalui program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Dengan program ini, STT Bandung memperkokoh dirinya sebagai lembaga pendidikan yang proaktif dalam mengatasi permasalahan sosial dan lingkungan.

"Kami sangat bangga atas prestasi, kolaborasi dan kontribusi luar biasa dalam komitmen membantu masyarakat melalui kegiatan pengabdian Kemendikbudristek ini. Kami berharap program ini dapat memberikan solusi yang berkelanjutan bagi permasalahan pengelolaan sampah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Manyingsal dengan kontribusi oleh Dosen dan Mahasiswa STT Bandung melalui inovasi terbaiknya." Ungkapnya.

Hasil kerajinan tangan hasil pengolahan sampah dalam pengabdian tahap pertama STT Bandung

Harya Gusdevi selaku Dosen sekaligus Ketua Pengusul dalam kegiatan program hibah Kosabangsa di STT Bandung menjelaskan: "Program ini merupakan implementasi nyata dari inovasi teknologi dan riset yang telah dilakukan oleh STT Bandung serta didampingi oleh Tim Dosen dari Telkom University selaku perguruan tinggi pendamping.

Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi pada pembangunan masyarakat melalui riset unggulan perguruan tinggi dan pengabdian kepada masyarakat. Program ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan inovasi dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan sosial dan lingkungan." Ujarnya.

Eco-enzyme menjadi salah satu produk yang dihasilkan dalam kegiatan program hibah Kosabangsa oleh STT Bandung

Tahap pertama ini akan berlanjut secara berkesinambungan, yakni dengan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat Desa Manyingsal dalam penggunaan mesin-mesin berbasis teknologi IoT (Internet of Things) agar lebih efisien, berkontribusi pada perbaikan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mesin-mesin tersebut mencakup pencacah sampah organik dan anorganik, mesin giling pupuk organik, mesin komposter, mesin mixing untuk ecoenzym, dan mesin pelumer.

Prestasi dalam semangat berkontribusi STT Bandung melalui diraihnya Program Hibah Kosabangsa 2023 dengan proyek pengelolaan sampah berbasis IoT di Desa Manyingsal, Kabupaten Subang, menegaskan peran penting perguruan tinggi dalam memajukan masyarakat dan lingkungan. Kolaborasi antara STT Bandung, BUMDes Demas Berkah, dan Karang Taruna Desa Manyingsal menjadi contoh inspiratif bagi lembaga pendidikan lainnya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Program ini tidak hanya patut meraih penghargaan, tetapi juga menjadi harapan dan solusi nyata bagi masyarakat Desa Manyingsal dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dalam era perubahan iklim dan keberlanjutan, upaya seperti ini harus terus diapresiasi dan diikuti oleh perguruan tinggi lainnya.