TRIBUNPRIANGAN.COM - Konsep seorang manusia ketika semasa di dunia bukan hanya menjalani kehidupan dengan bersenag-senang tanpa meperdulikan konsekuensi dari segala perbuatan.
Sebab selain manusia diutus Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sebagai khalifa atau pemimpin dimuka bumi, tugas utama yang Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى bebankan adalah beribadah, guna mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya sebelum dipanggil kembali kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Dimana saat hari penghitungan amal atau yaumil hisab setiap manusia akan dihitug sesuai amal baik dan buruknya.
Untuk itu, sebagai makhluk yang beriman dan berakal, sudah menjadi ketentuannya semua manusia agar selalu mengusahakan untuk mengumpulkan amal baik, agar bisa lebih berat timbangan amal kebaikan dibanding dengan amal buruk.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS 16 Rabiul Akhir 1445 Pesan RasuluLlah Agar Selalu Menjaga Amal
Dalam kehidupan, banyak faktor yang bisa mendatangkan amal dari perbuatan-perbuatan baik, dan begitu pun sebaliknya.
Hanya saja opsi melakukan amal baik selalu lebih banyak ketimbang amal buruk yang sedikit.
Amal sendiri terbagai menjadi dua yakni amal soleh dan jariah.
Amal soleh adalah perbuatan yang sungguh- sungguh dalam menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama, sedangkan jariyah adalah sedekah yang dapat membawa manfaat bagi banyak orang.
Hal ini juga berlaku bagi dosa, yang merupakan perbuatan buruk seorang muslim yang dilakukan secara sengaja dan sehat, sedangkan dosa jariayah adalah dosa yang dilakukan secara terang maupun sembunyi, sengaja maupun tidak, juga yang dilakukan secara berulang kali, atau juga suatu maksiat yang menjadi tontonan orang lain secara berkala.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Hati-hati Terhadap Ujub Salah Satu Sifat Tercela yang Dilarang Rasulullah
Dalam sebuah amal Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menjanjikan bagi setiap umat muslim yang balig, pahala yang berlipat, ketimbang dosa yang diperbuat sekali namun tak berlipat, kecuali seorang tersebut melakukannya dengan sengaja dan merasa nyaman dengan dosa tersebut.
Begitu pula dengan dosa, dimana Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menjanjikan pencatatan dosa bagi manusia yang sengaja membangkang dan tidak patuh serta keluar dari perintahNya.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
عن أَبي هريرة رضي الله عنه: أنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم، قَالَ: ((مَنْ دَعَا إِلَى هُدَىً، كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أجُورِ مَنْ تَبِعَه، لاَ يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ أجُورِهمْ شَيئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ، كَانَ عَلَيهِ مِنَ الإثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيئًا)). رواه مسلم. ..
"Barangsiapa yang mengajak ke arah kebaikan, maka ia memperolehi pahala sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dan dari pahala-pahala mereka yang mencontohinya itu, sedang barangsiapa yang mengajak ke arah keburukan, maka ia memperolehi dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu." (Riwayat Muslim)
Baca juga: One Day One Hadits, Perintah Saling Tolong Menolong Pada Saudara Muslim yang Terzalimi
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
Anjuran untuk berdakwah dengan cara mengajak manusia kepada petunjuk dan kebaikan, yang mana merupakan tugas pokok dan keutamaan para da’i, maupun setiap muslim yang paham mengenai nilai kualitas sebuah ibadah.
Selain itu, hadits ini juga peringatan dari dosa jariyah, perbuatan mengajak manusia kepada kesesatan dan penyimpangan, serta besarnya dosa penyeru (kepada kejelekan) tersebut dan akibatnya.
Barangsiapa yang memberi teladan (contoh) perbuatan yang baik, ia akan mendapatkan pahala jariyahnya yaitu, perbuatan tersebut serta pahala orang yang mengikutinya (sampai hari kiamat) tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.
Begitupun sebaliknya barangsiapa yang memberikan contoh kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa perbuatan tersebut serta dosa jariyah orang-orang yang mengikutinya (sampai hari kiamat) tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.
Imam an-Nawawi rahimahullah pernah mengatakan, hadits di atas jelas menunjukkan anjuran dan disukainya memberikan contoh perkara-perkara yang baik dan haramnya memberikan contoh perkara-perkara yang buruk.
Orang yang memberi teladan perbuatan yang baik, maka ia akan mendapatkan pahala perbuatan tersebut serta pahala orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.
Dan orang yang memberikan contoh kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa perbuatan tersebut serta dosa orang-orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.
Begitu juga orang yang mengajak kepada petunjuk, ia mendapat pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, atau mengajak kepada kesesatan maka ia mendapat dosa seperti dosa-dosa pengikutnya, baik petunjuk atau kesesatan tersebut ia yang pertama kali memulainya, atau sudah ada sebelumnya (yang melakukannya).
Baik dengan mengajarkan ilmu, ibadah, atau pun adab lainnya.
Baca juga: One Day One Hadits, Anjuran Saling Tolong Menolong Kepada Orang yang Membutuhkan Bantuan
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur'an :
1. Perkataan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang mengerjakannya setelahnya’, maknanya bahwa perbuatan teladan tersebut (diikuti oleh orang lain) baik semasa hidupnya ataupun setelah ia meninggal dunia. Wallâhu a’lam.”
Berdakwah yang paling inti, mengajak manusia kepada tauhid dan ketaatan
وَلَا تَدۡعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَۘ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۚ كُلُّ شَیۡءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجۡهَهُۥۚ لَهُ ٱلۡحُكۡمُ وَإِلَیۡهِ تُرۡجَعُونَ
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
[Surat Al-Qashash 88]
2. Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. [Ali ‘Imrân/3:104]
Baca juga: One Day One Hadits, Saling Mengasihi di Kalangan Orang-orang Beriman Bagaikan Perumpamaan Satu Tubuh
3. Orang mencurahkan tenaganya berdakwah untuk menyesatkan manusia. Maka masing-masing dari keduanya berkedudukan seperti orang yang melakukan perbuatan tersebut.
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۙ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
Mereka pada hari kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu. [An-Nahl/16 :25]
4. Orang yang berdakwah /mengajak manusia kepada selain sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka dialah musuh Beliau yang sebenarnya. Karena ia memutus sampainya pahala orang yang mendapat petunjuk dengan sunnah Beliau kepadanya. Dan ini merupakan sebesar permusuhannya.
وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالًا مَعَ أَثْقَالِهِمْ ۖ وَلَيُسْأَلُنَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَمَّا كَانُوا يَفْتَرُونَ
Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan.” [Al-‘Ankabût/29 :13].(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News