VIRAL Mahasiswa Ini Bayar Kuliah dari Hasil Pendapatannya sebagai Ojol, Begini Pandangan Ekonom UI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi--- ojek online (ojol)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Dua kisah inspiratif datang dari dua orang berprofesi sebagai ojek online, yakni Saifullah dan Mara Rengga.

Keduanya sempat viral di media sosial belum lama ini. Diketahui, keduanya membagikan cerita kesehariannya sebagai ojol dengan waktu yang fleksibel dan pendapatannya, untuk meningkatkan kondisi perekonomian maupun kualitas hidup mereka.

Syaifullah, pemilik akun Instagram @Mangjex, salah seorang driver ojol di kota Banjarmasin kerap membagikan konten inspiratif.

Desakan ekonomi akibat penghasilannya sebagai penjaga fotokopi yang hanya sebesar Rp50 ribu per hari, membuat Saifullah memilih untuk mendaftar menjadi mitra ojol, Gojek.

Baca juga: VIRAL Upacara Bendera 17an ala Paskibraka Bercadar di Tasikmalaya, Warganet: MasyaAllah Baru Lihat

Hasilnya, pendapatannya di hari pertama menjadi mitra Gojek meningkat lima kali lipat dalam sehari.

“Tadinya ikut orang hanya bisa dapat Rp50 ribu, sekarang di Gojek dalam sehari bisa dapat Rp250 ribu sehari," katanya dalam video yang diposting akun Instagram Lambe Turah.

Bukan hanya itu, jam kerja yang cukup fleksibel tersebut membuat Syaifullah mempunyai wadah baru untuk mengaktualisasi diri, yaitu dengan membagikan kisah-kisah kesehariannya sebagai ojol di medsos dan Youtube.

Berawal dari keinginan berbagi pengalaman positif di sela-sela waktu mengerjakan orderan, kegiatan ini juga memberikan sumber pendapatan lain baginya.

Kisah lainnya datang dari Mara Rengga, seorang mahasiswa di Yogyakarta yang juga menjadi mitra Gojek sejak 2017.

Baca juga: Terekam Penampakan Diduga Tuyul di Ciamis Viral di Media Sosial, Warganet: Tuyul Kepergok Mau Maling

Kisah inspiratif Mara diposting akun instagram @DramaOjol, yang menceritakan keberhasilannya menyelesaikan kuliah di Ilmu Komunikasi salah satu universitas di Yogyakarta yang dibiayai oleh pendapatannya sebagai ojol.

"Setiap harinya, aku menjalani rutinitas yang padat, datang ke kampus, mengerjakan skripsi, cari orderan Gojek. Aku meyakini bahwa setiap perjuangan yang aku lakukan akan berbuah manis", kata Mara.

Kisah Syaifullah dan Mara sebenarnya banyak ditemui dari para ojol. Fleksibilitas kerja dan kesempatan mendapatkan pendapatan memang menjadi alasan begitu banyak orang menggantungkan hidupnya pada profesi ini di tengah ancaman ketidakpastian ekonomi global yang menyebabkan maraknya pemutusan hubungan kerja dan terbatasnya lapangan pekerjaan baru, peran sektor transportasi online memang menjadi sandaran ekonomi bagi banyak pihak.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mengungkapkan fenomena yang sama dengan studi kasus mitra driver Gojek.

Tercatat, sebanyak 7 dari 10 mitra driver Gojek mengalami peningkatan pendapatan yang lebih baik sejak bermitra dengan Gojek.

Halaman
12