Tukang Lotek di Sumedang Menangis, Rumahnya yang Nyaris Ambruk Diperbaiki Anggota DPR RI

Editor: ferri amiril
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Epon (tengah) pedagang lotek di Kelurahan Regol Wetan, Sumedang Selatan berterima kasih kepada TB Hasanuddin saat Politisi PDIP itu meresmikan rumahnya, Minggu (6/8/2023) siang.

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Sumedang, Kiki Andriana

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Tak kepalang bahagianya Epon Sumirah (70), warga Kabupaten Sumedang yang rumahnya direnovasi Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Pur.) Tubagus Hasanuddin. 

Rumahnya yang berada di Dusun Bobojong RT04/01 Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan kini dalam kondisi bagus, sehat dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal.

Sebelumnya, masuk kategori rumah tidak layak huni (Rutilahu). Bocor di mana-mana, dinding berlumut dan pengap. 

Epon memeluk TB Hasanuddin saat Politisi PDIP itu meresmikan rumahnya, Minggu (6/8/2023) siang.

Janda tua itu menangis sambil tak berhenti mengucapkan kata "nuhun", terima kasih dalam bahasa Sunda. 

Hasanuddin menimpali perkataan perempuan itu. Dia juga berterima kasih jika apa yang diperbuatnya dapat diterima oleh empunya rumah. 

"Nuhun atuh nya, sing katampi (Terima kasih ya, mudah-mudahan dapat diterima)," katanya. 

Hasanuddin mengatakan, dia menstimulus renovasi rumah tak layak huni itu dengan uang Rp15-20 juta. Pengerjaannya dilakukan secara gotong royong warga sekitar. 

"Kalau kita lihat awalnya ya tak layak huni. Dengan biaya dari kami, alhamdulillah sudah layak huni," katanya. 

Hasanuddin bersama Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi memeriksa bagian dalam rumah itu yang kini lebih bersih dengan dinding bercat merah dan lantai keramik putih. 

"Di rumah itu belum ada kasur dan bantal, akan kami tambah. Meubelnya sudah ada," katanya. 

Hasanuddin terbilang sering merenovasi rumah tidak layak huni. Namun dia sendiri tidak menghitung berapa banyak yang telah dia bantu. 

"Ya sudah banyak, saya lupa. Daftarnya ada di Ony, staf saya," katanya. 

Selain memberikan bangunan rumah, Hasanuddin juga memberikan modal usaha. Epon sendiri adalah penjual lotek dan hidup di rumah tersebut bersama seorang anak dan seorang cucunya. 

"Saya berikan modal dengan harapan masyarakat harus berkembang, punya usaha, tempat tinggal layak," kata Hasanuddin. 

Epon mengatakan bahwa dia tinggal di rumah rusak itu sudah bertahun-tahun. Suaminya meninggal dunia tiga tahun lalu. 

Dengan rumah baru, Epon merasa sangat gembira. Kegembiraannya diluapkan dengan menangis. 

"Hatur nuhun kepada semua, terutama kepada Bapak (TB Hasanuddin)," katanya.(*)