Kisah Mistis Terowongan Sasaksaat

Menguak Kisah Mistis Terowongan Sasaksaat Bandung, Terdengar Suara Orang Merintih Kesakitan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menguak Kisah Mistis Terowongan Sasaksaat Bandung, Terdengar Suara Orang Merintih Kesakitan

TRIBUNPRIANGAN.COM- Sejumlah lokasi-lokasi bersejarah masih dipercaya menyimpan cerita mistis yang membuat bulu kuduk merinding.

Tak terkecuali terowonagn kereta Sasaksaat, Cipatat, Bandung.

Terowongan yang dibangun sejak zaman dahulu.

Baca juga: Viral, Sekolompok Siswa SD Asal Surabaya Piknik Ke Jepang, Kepala Sekolah: Study Exchange 2023

Salah satunya, terowongan kereta api terpanjang di Indonesia, yakni terowongan Sasaksaat yang berada di di Sumur Bandung, Cipatat, Bandung, Jawa Barat.

Lokasi Terowongan Sasaksaat berada di jalur kereta api Jakarta-Bandung antara Purwakarta dan Padalarang.

Terowongan sepanjang 949 meter ini dibuat untuk membelah Perbukitan Cidepong dan biasa dilewati oleh kereta di jalur antara Stasiun Maswati dan Stasiun Sasaksaat di km 143+144. 

Baca juga: Masa Penahanan Yana Mulyana dkk Diperpanjang Sebulan ke Depan

Sejarah Pembangunan Terowongan Sasaksaat

Dilansir TribunPriangan.com dari laman heritage.kai.id, Terowongan Sasaksaat dibuat tahun 1902 oleh Perusahaan Kereta Api Negara, Staatsspoorwegen (SS). 

Terowongan Sasaksaat menggunakan jasa pemborong khusus orang Eropa yang menggunakan teknik dan teknologi tinggi dari Belgia.

Baca juga: Balita 3 Tahun di Samarinda Positif Narkoba Usai Diberi Minum Tetangganya, Begini Kronologinya

Terowongan Sasaksaat dibangun menggunakan tenaga kerja dari orang pribumi, Cina, dan Eropa. Baca juga: Cara Menyewa Kereta Wisata untuk Rombongan Orang Pribumi dan Cina kebanyakan bekerja sebagai kuli, sementara orang Eropa dipekerjakan sebagai kepala cabang, mandor pekerja, pemborong, dan teknisi.

Proses pembuatan Terowongan Sasaksaat dimulai dengan upacara sesajen dengan melibatkan warga lokal untuk meminta keselamatan dan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kendala pembangunan sendiri ada pada kadar air tinggi sehingga terjadi rembesan ke terowongan dan beresiko menimbulkan longsor. Selain itu terdapat batuan cadas pada tanah yang membuatnya menjadi sulit untuk digali.

Saat itu, rembesan air diatasi dengan melapisi terowongan menggunakan penyemenan setebal 0,85 meter. Selain itu, pada bagian dari terowongan dilapisi dengan seng.

Baca juga: BREAKING NEWS - Pegawai Koperasi Tewas Ditabrak Truk di Tanjungsari Sumedang

Sementara pengeboran menggunakan tangan digunakan sebagai cara untuk menghancurkan batuan cadas untuk menghindari getaran yang bisa menyebabkan longsor.

Operasional Terowongan Sasaksaat Pada awal operasionalnya, terowongan ini digunakan sebagai sarana angkutan penumpang dan juga komoditi ekspor.

Halaman
12