Kuliner Ciamis

Colok Gembrung, Sajian Kuliner Khas Ciamis yang Maknyus dengan Cita Rasa Gurih

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

COLOK GEMBRUNG - Camilan khas Ciamis tidak hanya Galendo, tetapi juga ada Colok Gembrung yang sentra produksinya di Kampung Pasir Datar, Desa Mekarjaya Kecamatan Baregbeg.

TRIBUNPRIAGAN.COM, CIAMIS - Kuliner Khas Colok Gembrung merupakan salah satu kuliner khas yang dimiliki oleh Kabupaten Ciamis.

Berbahan dasar daging atau masyarakat biasa menyebut dengan sate jepret.

Camilan unik yang menjadi makanan khas dari Kabupaten Ciamis ini benar-benar menarik dan memiliki rasa yang maknyus.

Tampilannya mirip sate, tapi bahan bakunya dari kulit sapi dan tidak dibakar melainkan direbus lalu dipotong-potong dan ditusuk seperti sate dan diberi bumbu terbuat dari Galendo yang juga makanan khas Ciamis. 

Setelah ditelusuri, ternyata menu khas Ciamis ini sentra produksinya berada di Kampung Pasir Datar, Desa Mekarjaya, Kecamatan Baregbeg.

Baca juga: Iga Bakar Si Jangkung, Kuliner Legendaris di Bandung yang Wajib Dicoba

Baca juga: Nikmati Pepes Lubang dan Sidat Khas Banjar Patroman, Kuliner Murah Manjakan Lidah

Warga di sana menyebut camilan khas itu dengan nama Colok Gembrung.

dinamakan Sate Jepret, karena  begitu disantap, bumbunya langsung ngajepret, seperti loncat karena yang tadinya menempel di kulit sapi saat digigit langsung banyak terlepas.

Keunikan lainnya, camilan ini ternyata sudah menjadi menu legenda asli dari Ciamis, karena makanan ini sudah lintas generasi, dan sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda.

Satu di antara perajin Colok Gembrung di Kampung Pasir Datar, Tita Herawati (38), mengatakan camilan ini sejak dulu tetap disukai orang tua dan anak muda.

Camilan ini mudah diperoleh di Pasar Manis dan Pasar Subuh Ciamis dan untuk harganya, Tita mengatakan, Colok Gembrung dengan bumbu galendo itu hanya Rp 500/tusuk.

“Juga di Pasar Kawali, hampir dipastikan yang jualan colok gembrung di pasar-pasar itu adalah juga perajin colok gembrung dari Pasir Datar. Mereka bikin dan jual sendiri produksinya,” kata Tita.

Penampilan dan penyajian Colok Gembrung sejak zaman Belanda sampai sekarang, kata Tita tetap bertahan dengan cita rasa tradisional.

Baca juga: Jeruk Garut Siap Minum, Inovasi Pengusaha Kuliner Kekinian

Setiap sepuluh tusuk Colok Gembrung dibungkus dengan daun pisang atau diitikur pakai daun pisang.

Kadang juga ada yang menggunakan pelastik, tapi kebanyakan masih bertahan dengan kemasan daun pisang.

“Kalau dibungkus dengan daun pisang, ditikur,cita rasa colok gembrungnya memang beda. Tapi, yang menjadi persoalan, colok gembrung sebagai cemilan khas Ciamis, daya tahannya Cuma sehari. Setelah itu basi,” katanya.

Halaman
12