VIRAL Macan Tutul Masuk Kantor Desa di Kuningan, Kades Langsung Koordinasi BPBD dan BKSDA

Sebuah rekaman video amatir mendadak viral di kalangan warga Kuningan, karena dalam tayangannya ada seekor Macan Tutul masuk kantor desa

Editor: Dedy Herdiana
tangkap layar video viral
Foto tangkapan layar video viral penampakan Macan Tutul di dalam kantor desa Kutamandarakan, Kuningan. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNPRIANGAN.COM, KUNINGAN - Sebuah rekaman video amatir mendadak viral di kalangan warga Kuningan, karena dalam tayangannya ada seekor Macan Tutul sedang berada di dalam kantor desa.

Diketahui kantor desa yang disatroni Macan Tutul alias kucing besar itu adalah Kantor Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, yang lokasinya secara umum merupakan daerah pegunungan dengan suhu yang sejuk, karena terletak di daerah yang lebih tinggi dan dekat dengan Bukit Mocongos dan Gunung Ciremai.

Keberadaan Macan Tutul di kantor desa tersebut berhasil direkam warga melalui video ponselnya yang kemudian disebarkan melalui grup pesan. 

Kepala Desa Kutamandarakan, Ihak Sunardi membenarkan terkait peristiwa adanya Macan Tutul yang masuk kantor desa.

"Beredarnya video ada macan tutul benar terjadi di desa kami," kata Ihak saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Selasa (26/8/2025).

Baca juga: Trending di Medsos, Benarkah Vaksin HPV Sebabkan Mandul? Ini Fakta yang Terungkap

Namun, diakui Ihak, baik perekam video maupun warga lainnya tidak ada yang tahu sejak kapan keberadaan Macan Tutul tersebut ada di dalam kantor desa tersebut.

Pasalnya, kantor Desa tersebut masih dikatakan Ihak, merupakan kantor desa lama yang sudah tidak digunakan oleh petugas perangkat desa.

"Kalau sejak kapan adanya, tidak ada yang tahu. Tapi yang pertama melihat itu seorang pekerja bangunan saat akan mengambil perkakas di dalam ruangan, namun terlihat Macan Tutul bergerak hingga rebahan di pojokan ruang," jelas Ihak.

Hingga saat ini, lanjut Ihak, belum ada laporan Macan Tutul itu mengganggu warga atau menyerang hewan peliharaan warga.

Namun, pihiak desa tetap sudah melakukan kordinasi dengan petugas BPBD dan BKSDA Cirebon.

"Macannya masih ada, dan kami sudah lapor ke BPBD dan BKSDA. Agar macan itu bisa dievakuasi," katanya.(*) 

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved