Ribuan Warga Pangandaran Terancam Tak Bisa Makan, Gara-gara KJA di Pantai Timur

Polemik keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) di Pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat terus menuai penolakan. 

Penulis: Padna | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Padna
KJA ANCAM KEHIDUPAN WARGA - Penampakan Keramba Jaring Apung (KJA) di Pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat yang terus menuai penolakan. FKP2WP sebut keberadaan KJA di Pantai Timur ancam mata pencaharian ribuan warga, Selasa 19 Agustus 2025. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Polemik keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) di Pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat terus menuai penolakan. 

Ketua Forum Komunikasi Para Pelaku Wisata Pangandaran (FKP2WP), Iwan Sofa, mengatakan, keberadaan KJA di Pantai Timur ini dinilai mengancam mata pencaharian ribuan warga.

"Di Pantai Timur ada 1.040 kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya. Untuk itu, atas dasar moral dan nurani, kami tidak akan diam. Kami akan terus bergerak dan menyuarakan penolakan terhadap KJA," ujar Iwan kepada Tribun Jabar di Pantai Timur Pangandaran, Selasa (19/8/2025) siang.

Meskipun KJA itu belum beroperasi, namun sejumlah unit keramba sudah diturunkan dan dipersiapkan tepat di kawasan yang selama ini menjadi titik aktivitas wisata air dan jalur keluar masuk perahu nelayan.

Baca juga: Ketua HNSI Pangandaran Minta Pemerintah Cabut Izin KJA di Pantai Timur

"Jika KJA dipaksakan beroperasi, tentu akan sangat mengganggu aktivitas pariwisata dan nelayan di Pantai Timur. Area itu adalah pusat water sport sekaligus jalur perahu tradisional. Kehadiran KJA jelas mengganggu," katanya.

Senada disampaikan salah seorang pelaku usaha wisata, Sule. Ia menilai keberadaan KJA bukan hanya berdampak negatif, tapi justru berpotensi mematikan usaha masyarakat kecil.

"Kami ini berusaha dengan modal seadanya, menghidupi keluarga dari wisata air yang ada. Kalau KJA berdiri, yang ada malah menambah angka pengangguran, bukan menciptakan lapangan kerja."

"Padahal water sport dan aktivitas wisata sudah membuat Pantai Timur hidup," ucap Sule.

Sule menyampaikan, banyak pelaku usaha wisata dan nelayan memilih beroperasi dekat dengan kawasan Cagar Alam semata untuk alasan keamanan dari ombak besar.

"Kami harap, pemerintah segera mengambil sikap tegas terkait keberadaan KJA di Pantai Timur agar polemik yang meresahkan pelaku wisata dan nelayan segera menemukan titik terang," ujarnya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Vicall Gubernur Jabar di Hadapan Ratusan Warga: Siap Tolak KJA di Pangandaran

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved