Kuliner Tasikmalaya

7 Lokasi Sarapan Terkenal Tasikmalaya, Bikin Memoriable Masa Kecil dan Ringan di Kantong

7 Lokasi Sarapan Terkenal Tasikmalaya, Bikin Memoriable Masa Kecil dan Ringan di Kantong

Kompas.com
KULINER PAGI TASIKMALAYA - 7 Lokasi Sarapan Terkenal Tasikmalaya, Bikin Memoriable Masa Kecil dan Ringan di Kantong. Ilustrasi bubur ayam sederhana kuah kuning (SHUTTERSTOCK/EVA HIDAYAH/ Kompas.com) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Tribuners, berbicara soal sarapan khas Tasikmalaya, banyak banget yang bisa bikin setiap orang mengulang nostalgia masa lalu dan pastinya ramah di kantong.

Pasalnya, sarapan di Tasikmalaya identik dengan harga terjangkau, rasa khas Sunda, dan nuansa nostalgia. 

Pilihan seperti kupat tahu, bubur ayam, hingga nasi TO bukan hanya mengenyangkan tapi juga menghidupkan kenangan masa kecil, bahkan membuat siapa saja yang baru berkunjung betah belama-lama di tempat dengan julukan "Kota Santri" ini.

Untuk itu, tak perlu berlama-lama, berikut ini TribunPriangan telah merangkum beberapa lokasi/jenis sarapan terkenal yang bisa dikunjungi saat berada di Tasikmalaya.

7 Lokasi Sarapan Terkenal Tasikmalaya

1. Bubur Ayam H. Zaenal – Jalan Kalektoran

Ilustrasi bubur ayam sederhana kuah kuning (SHUTTERSTOCK/EVA HIDAYAH/Kompas.com)
Ilustrasi bubur ayam sederhana kuah kuning (SHUTTERSTOCK/EVA HIDAYAH/Kompas.com) (Kompas.com)

Baca juga: Burayot Si Madu, Wisata Kuliner Khas Garut Murah dan Legit

Bubur Ayam H. Zaenal sudah puluhan tahun berdiri dan dikenal dengan rasa gurih khas yang sulit ditandingi. 

Kuah kaldunya kental, topping melimpah (ayam suwir, cakue, bawang goreng, kacang kedelai), dan sambalnya bikin nagih, bahkan konsistensi rasa dari dulu hingga kini membuatnya jadi favorit lintas generasi.

Banyak warga Tasikmalaya mengenang momen sarapan di Bubur Ayam H. Zaenal sejak kecil bersama keluarga. Bagi perantau, kembali menikmati bubur ini seperti bernostalgia dengan masa kecil di kampung halaman. Itulah mengapa bubur ini disebut “memoriable”.

Meski sudah terkenal, harga bubur ayam di sini masih terjangkau untuk semua kalangan. Hal ini membuat Bubur Ayam H. Zaenal bukan hanya disukai karena rasa, tapi juga karena tidak memberatkan kantong, baik untuk anak sekolah, pekerja, maupun wisatawan.

Terletak di Jalan Kalektoran yang cukup mudah dijangkau. Pagi hari, tempat ini selalu ramai pembeli, menandakan posisinya sebagai salah satu ikon sarapan wajib di Tasikmalaya.

2. Kupat Tahu Mangunreja - Jalan Raya Tasikmalaya–Garut KM 2

Kupat Tahu Mangunreja
Kupat Tahu Mangunreja (Instagram/@kulinertasik)

Baca juga: 5 Kuliner Viral dan Unik di Pasar Cihapit Bandung, Harga Mulai Rp6 Ribuan Aja Lho!

Kupat Tahu Mangunreja sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu dengan bumbu kacang yang kental, manis-gurih seimbang, ditambah tahu goreng hangat, lontong lembut, dan taburan bawang goreng. 

Rasanya sederhana tapi autentik, membuat banyak orang menjadikannya menu sarapan favorit yang tidak tergantikan.

Bagi warga Tasikmalaya maupun perantau, Kupat Tahu Mangunreja identik dengan momen sarapan keluarga di kampung halaman. 

Banyak yang mengaitkan kuliner ini dengan memori masa kecil, dan duduk di bangku kayu sederhana, menikmati kupat tahu hangat sebelum beraktivitas, yang membuatnya memoriable.

Meski populer dan legendaris, harga Kupat Tahu Mangunreja tetap terjangkau. Inilah yang menjadikannya digemari oleh semua kalangan, mulai dari pelajar, pekerja, hingga wisatawan yang mampir di jalur Tasikmalaya–Garut.

Terletak di Jalan Raya Tasikmalaya–Garut KM 2, Kampung Toblongan, Mangunreja, warung ini sangat mudah diakses. Banyak pelancong yang sengaja mampir untuk sarapan atau sekadar bernostalgia mencicipi cita rasa legendarisnya.

3. Nasi TO (Tutug Oncom) Sarapan Pinggir Jalan

Ilustrasi Nasi Tutug Oncoom (Instagram/@henjiwong)


Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Nasi Tutug Oncom Kalektoran dan 4 Menu Sarapan Enak di Tasikmalaya, https://travel.tribunnews.com/2020/10/23/nasi-tutug-oncom-kalektoran-dan-4-menu-sarapan-enak-di-tasikmalaya.

Editor: Sinta Agustina
Ilustrasi Nasi Tutug Oncoom (Instagram/@henjiwong) 

Baca juga: 5 Kuliner Nikmat Khas Sumedang, Ada yang Cocok Disantap Saat Cuaca Panas, Auto Seger!

Nasi TO (Tutug Oncom) adalah kuliner khas Tasikmalaya yang sederhana namun sarat makna. 

Nasi hangat yang diaduk dengan oncom bakar lalu disajikan bersama lauk sederhana seperti tempe, tahu, ikan asin, telur dadar, atau sambal, menjadi kombinasi sarapan yang pas,  lezat, mengenyangkan, dan tidak ribet.

Banyak orang Tasik yang tumbuh dengan sarapan Nasi TO di warung-warung atau pedagang pinggir jalan sebelum berangkat sekolah atau bekerja. 

Suasana makan di bangku sederhana sambil ditemani hiruk pikuk pagi memberi kenangan yang membekas. Itu sebabnya Nasi TO pinggir jalan dianggap memoriable oleh warga lokal maupun perantau yang rindu kampung halaman.

Keistimewaan Nasi TO pinggir jalan adalah porsinya yang mengenyangkan dengan harga sangat terjangkau. Siapa pun bisa menikmatinya tanpa khawatir soal biaya, mulai dari pelajar, tukang ojeg, hingga pekerja kantoran. Faktor inilah yang membuatnya tetap jadi primadona sarapan sehari-hari.

Tidak hanya di warung besar, Nasi TO mudah dijumpai di berbagai sudut Tasikmalaya. Baik di pasar pagi, pinggir jalan utama, hingga gang-gang perkampungan, kuliner ini selalu tersedia, sehingga wajar bila menjadi salah satu ikon sarapan paling terkenal di Tasik.

4. Bubur Ayam Hj. Oyo – Cihideung

ilustrasi Bubur Ayam Hj. Oyo
ilustrasi Bubur Ayam Hj. Oyo (Tribun Travel/Flickr/lulun)

Bubur Ayam Hj. Oyo dikenal dengan tekstur buburnya yang lembut, topping ayam suwir melimpah, cakue renyah, kerupuk, dan kuah gurih dengan sentuhan bumbu khas Tasikmalaya. Perpaduan rasa gurih-hangat ini membuatnya jadi favorit banyak orang sejak lama.

Bagi warga Tasikmalaya, bubur ayam ini identik dengan suasana pagi yang penuh nostalgia. Banyak yang mengenang masa kecil mereka dengan sarapan bubur di warung Hj. Oyo sebelum sekolah atau saat ikut orang tua berbelanja di sekitar Cihideung. Suasana sederhana dengan bangku kayu dan ramainya pelanggan menjadi memori yang sulit dilupakan.

Meski terkenal dan selalu ramai, Bubur Ayam Hj. Oyo tetap mempertahankan harga yang terjangkau. Inilah alasan kuliner ini dicintai dari dulu hingga kini, serta enak dengan porsi mengenyangkan yang tidak memberatkan kantong.

Terletak di kawasan Cihideung, pusat keramaian kota Tasikmalaya, warung ini mudah diakses siapa saja. Baik warga lokal maupun pendatang yang ingin merasakan cita rasa bubur ayam khas Tasik biasanya menjadikan Bubur Ayam Hj. Oyo sebagai salah satu tujuan utama sarapan.

5. Warung Kupat Tahu Singaparna

Kupat Tahu Khas Bandung
Kupat Tahu (Instagram/@visitbandung)

Warung Kupat Tahu Singaparna bukan hanya tempat makan, tapi juga bagian dari cerita kuliner khas Tasikmalaya

Kupat Tahu Singaparna terkenal dengan bumbu kacangnya yang kental, gurih, dan sedikit manis khas Sunda. Perpaduan lontong, tahu goreng, tauge segar, serta kerupuk menambah kelezatan yang sederhana tapi membekas. Rasanya tidak banyak berubah sejak dulu, sehingga dianggap sebagai salah satu ikon kuliner sarapan di Tasikmalaya.

Bagi masyarakat sekitar maupun perantau asal Tasik, sarapan Kupat Tahu Singaparna adalah bagian dari kenangan masa kecil. Duduk di warung sederhana pinggir jalan, menyantap kupat tahu hangat sambil melihat hiruk-pikuk pagi, menjadikannya sarapan yang bukan sekadar mengenyangkan tapi juga penuh cerita emosional.

Kupat tahu ini dikenal dengan harga yang ramah di kantong, meski porsinya mengenyangkan. Pelajar, pekerja, hingga wisatawan bisa menikmatinya tanpa khawatir soal biaya. Faktor ini membuatnya selalu ramai, apalagi di pagi hari ketika orang mencari sarapan cepat, enak, dan murah.

Berlokasi di kawasan Singaparna, warung ini mudah ditemukan di jalur utama Tasikmalaya–Garut. Banyak orang yang mampir ketika melintas, baik untuk sekadar mengisi perut atau memang sengaja bernostalgia dengan kuliner khas yang sudah melegenda.

6. Warung Nasi Uduk & Nasi Kuning Pagi Hari

Nasi Kuning Komplet
Nasi Kuning (Instagram/@theodorazetti02)

Nasi uduk dengan aroma santan gurih dan nasi kuning dengan rasa rempah yang khas selalu menjadi pilihan utama warga Tasikmalaya untuk memulai hari. Ditambah lauk sederhana seperti telur balado, tempe orek, bihun goreng, hingga ayam goreng, membuat sarapan ini bukan hanya mengenyangkan tapi juga penuh cita rasa.

Banyak warga Tasikmalaya mengenang masa kecilnya dengan sarapan nasi uduk atau nasi kuning sebelum berangkat sekolah. Suasana pagi di warung yang ramai, wangi nasi yang mengepul, hingga bekal nasi bungkus dari warung ini, menjadi bagian dari memori indah yang sulit dilupakan.

Warung nasi uduk dan nasi kuning terkenal dengan harga yang tetap terjangkau meskipun porsinya cukup banyak. Dengan uang yang ringan di kantong, pelanggan sudah bisa mendapatkan sepiring nasi lengkap lauk-pauk. Hal ini menjadikannya favorit semua kalangan, dari pelajar, pekerja, hingga keluarga.

Warung nasi uduk & nasi kuning pagi hari bisa ditemui di berbagai sudut kota Tasikmalaya, terutama di pinggir jalan atau dekat pasar. Mudah dijangkau, cepat disajikan, dan cocok untuk orang yang terburu-buru di pagi hari.

7. Jajanan Pasar di Pasar Cikurubuk

Ilustrasi jajanan
Ilustrasi jajanan (Kompas.com)

Pasar Cikurubuk dikenal sebagai pasar tradisional terbesar di Tasikmalaya, dan sejak pagi hari sudah ramai dengan pedagang jajanan pasar. Dari lontong isi, awug, nagasari, surabi, hingga combro dan bala-bala, semua tersedia sebagai menu sarapan praktis. Keanekaragaman ini membuat setiap orang bisa memilih sesuai selera, tanpa harus mencari ke tempat lain.

Bagi warga Tasik, sarapan dengan jajanan pasar di Pasar Cikurubuk sering menjadi bagian dari rutinitas masa kecil, baik saat ikut orang tua berbelanja atau saat sekolah sering mendapat bekal dari pasar ini. Aroma kue tradisional, suasana hiruk pikuk pasar, hingga rasa sederhana yang khas Sunda, semuanya menciptakan pengalaman yang penuh nostalgia.

Jajanan pasar di sini terkenal murah meriah. Dengan uang yang relatif kecil, pembeli bisa mendapatkan aneka kue untuk sarapan bersama keluarga. Hal ini membuat jajanan pasar menjadi pilihan sarapan hemat, terutama bagi pedagang, pelajar, hingga pekerja yang beraktivitas di sekitar pasar.

Sarapan di Pasar Cikurubuk bukan hanya soal makanan, tetapi juga soal pengalaman. Suara tawar-menawar, ramainya pembeli, serta interaksi hangat dengan pedagang menciptakan suasana yang khas. Inilah yang membuat orang merasa dekat dengan budaya lokal sekaligus bernostalgia.

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved