Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 15 Agustus 2025: Teladan Rasulullah dalam Menghadapi Pelaku Maksiat
Berikut Naskah Khutbah Jumat 15 Agustus 2025: Teladan Rasulullah dalam Menghadapi Pelaku Maksiat
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dedy Herdiana
Rasulullah Muhammad saw adalah manusia yang paling sempurna akhlaknya. Budi baik Rasulullah menjadi teladan bagi umat Islam hingga akhir zaman. Safiur Rahman Mubarakfuri dalam kitab Ar-Rahiq al-Makhtum, [Beirut; Dar Hilal, 1427 H] halaman 441, melukiskan betapa indah budi pekerti Rasulullah. Ia menulis Rasulullah sebagai penutup para nabi, adalah orang yang paling dermawan, paling berani, paling jujur, paling setia, paling lembut, dan paling baik akhlaknya.
Sosok Rasulullah adalah yang sangat berkarisma, orang yang melihatnya untuk pertama kali akan merasa kagum, dan orang yang mengenalnya akan mencintainya. Orang yang bertemu dan berinteraksi dengan Nabi, akan selalu meninggalkan kesan, “Aku tidak pernah melihat orang seperti beliau sebelum dan sesudahnya”.
Dalam Al-Qur’an pada surah al Qalam [68] ayat 4, digambarkan dengan jelas terkait keluhuran akhlak Rasulullah. Allah berfirman;
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Artinya; "Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung."
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Keistimewaan Nabi Muhammad di Dalam Al-Quran
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Menurut Imam Qurthubi, al Jami’ li Ahkami al-Qur’an, Jilid XVIII [Kairo; Dar Kutub al Misriyah, 1964], halaman 227, sebagaimana dikutip dari kitab Shahih Muslim, Ibunda Aisyah ra menyatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah seperti Al-Quran. Tidak akan didapati akhlak yang lebih mulia di banding budi pekerti Nabi. Pasalnya, Rasulullah diutus ke dunia, untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Di antara akhlak beliau yang sangat mulia ialah cara Rasulullah dalam menghadapi orang-orang yang suka bermaksiat. Nabi tidak pernah bersikap keras atau menghakimi pelaku maksiat, melainkan selalu berusaha untuk memberikan bimbingan dan nasihat dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Dalam kitab Fathul Bari, karya Imam Ibnu Hajar diceritakan tentang kasih sayang Rasulullah pada seorang pelaku maksiat yang bernama Nuaiman. Ia seorang yang suka mabuk minuman keras. Ibnu Hajar mengisahkan bahwa Nuaiman dan anaknya, Abdullah, sama-sama pernah dihukum karena mabuk.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: 2 Janji dan Kepastian dari Allah Bagi Orang yang Gemar Berbagi
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Dalam suatu kejadian, seorang lelaki berkata kepada Nuaiman tersebut, “Semoga Allah melaknatmu,” Rasulullah saw pun melarang lelaki tersebut untuk berkata demikian. Beliau bersabda, “Jangan lakukan itu, karena dia mencintai Allah dan Rasul-Nya,”.
Dari riwayat tersebut, dapat disimpulkan kendati Nuaiman dan anaknya seorang pelaku maksiat, Rasulullah saw pun tidak melaknat, melainkan mendoakan agar diampuni oleh Allah swt. Nabi mengatakan bahwa walaupun mereka suka mabuk, namun mereka tetaplah orang-orang yang beriman dan mencintai Allah dan Rasul-Nya. Pun Nabi Muhammad tidak sungkan-sungkan berteman dengan Nuaiman. Bahkan diceritakan Nabi sering tertawa karena ulah lucu Nuaiman.
Lebih lanjut, tentu kita paham bersama, perangai Nuaiman dan Abdullah yang doyan mabuk tentunya merupakan perbuatan yang dilarang oleh Islam. Namun, Rasulullah saw tetaplah menyayangi mereka dan mendoakan mereka agar mendapatkan ampunan dari Allah swt. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah saw adalah sosok yang penuh kasih sayang dan mau menerima semua orang, tanpa memandang kesalahan bapak dan anak tersebut.
Syekh Shafiyurahman al Mubarakfuri dalam ar Rahiqu Makhtum menyebutkan Nabi Muhammad senantiasa mengawasi para sahabatnya. Tak lupa untuk menanyakan apa yang terjadi di antara mereka. Jika sesuatu bagus dan baik, Nabi akan mengatakan itu hal yang baik. Namun jika itu perbuatan yang buruk dan jelek, maka akan berterus terang bahwa itu tindakan jelek dan segera membenarkannya. Pun Nabi tidak bosan-bosan memberikan nasihat keagamaan pada para sahabat, agar senantiasa berbuat baik.
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada semua orang, termasuk kepada wanita yang berzina. Hal ini dapat dilihat dari kisah seorang wanita dari kabilah Ghamidiyah yang datang kepada Rasulullah saw untuk mengaku dosanya dan bertaubat.
Naskah Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Salat Jumat
Teladan Rasulullah dalam Menghadapi Pelaku Maksiat
Sayyidul Ayyam
Teks Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Persiapkan Diri Menjadi Agen-agen Kebaikan |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Keistimewaan Nabi Muhammad |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Keistimewaan Nabi Muhammad di Dalam Al-Quran |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: 2 Janji dan Kepastian dari Allah Bagi Orang yang Gemar Berbagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.