Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat 8 Agustus 2025/14 Safar 1446 H: Cara Mengisi Kemerdekaan yang Diridhai Allah SWT
Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025/ 14 Safar 1446 H: Cara Mengisi Kemerdekaan yang Diridhai Allah SWT
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut ini terdapat Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025/ 14 Safar 1446 H, berjudul Cara Mengisi Kemerdekaan yang Diridhai Allah SWT
Hari Jumat merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari bagi umat muslim di dunia dan diyakini sebagai hari penuh keberkahan.
Pasalnya dalam hari tersebut, setiap muslim yang balig diwajibkan untuk mengerjakan shalat Jumat.
Adapun beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan salat Jumat, di antaranya adalah melangsungkan Khutbah sebagai rukun dalam salat Jumat.
Dalam bekhutbah sang khotib menerangkan perihal ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025/14 Safar: Kemerdekaan dan Kebebasan Adalah Ajaran Rasulullah SAW
Terdapat berbagai macam tema dalam menyampaikan Khutbah Jumat.
Untuk itu kali ini TribunPriangan akan mengulas satu tema tentang Cara Mengisi Kemerdekaan yang Diridhai Allah SWT, yang dikutip dari NU Online.
Mengingat bulan ini kita telah sampai pada bulan Kemerdekaan Bangsa Indonesia, yang tak lepas dari perjuangan bebrabgai pihak di usia yang ke-80 tahun ini.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلهِ وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْاِحْسَانِ، وَمُضَاعِفِ الْحَسَنَاتِ لِذَوِي الْاِيْمَانِ وَالْاِحْسَانِ، اَلْغَنِيِّ الَّذِيْ لَمِ تَزَلْ سَحَائِبُ جُوْدِهِ تَسِحُّ الْخَيْرَاتِ كُلَّ وَقْتٍ وَأَوَانٍ، العَلِيْمِ الَّذِيْ لَايَخْفَى عَلَيْهِ خَوَاطِرُ الْجَنَانِ، اَلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَاتَغِيْضُ نَفَقَاتُهُ بِمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْأَزْمَانِ، اَلْكَرِيْمِ الَّذِيْ تَأَذَّنَ بِالْمَزِيْدِ لِذَوِي الشُّكْرَانِ. أَحْمَدُهُ حُمْدًا يَفُوْقُ الْعَدَّ وَالْحُسْبَانِ، وَأَشْكُرُهُ شُكْرًا نَنَالُ بِهِ مِنْهُ مَوَاهِبَ الرِّضْوَانِ
أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ دَائِمُ الْمُلْكِ وَالسُّلْطَانِ، وَمُبْرِزُ كُلِّ مَنْ سِوَاهُ مِنَ الْعَدَمِ اِلَى الْوِجْدَانِ، عَالِمُ الظَّاهِرِ وَمَا انْطَوَى عَلَيْهِ الْجَنَانِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ نَوْعِ الْاِنْسَانِ، نَبِيٌّ رَفَعَ اللهُ بِهِ الْحَقَّ حَتَّى اتَّضَحَ وَاسْتَبَانَ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْاِحْسَانِ. أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Pentingnya Seorang Muslim Mengetahui Keutamaan Menjaga Wudhunya
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Alhamdulillah, pada hari ini, kita masih bisa terus merasakan nikmat yang dianugerahkan Allah swt kepada kita semua. Di antaranya adalah nikmat iman, kesehatan, dan kemerdekaan sehingga kita bisa dengan tenang melangkahkan kaki menuju majelis ini untuk menjalankan tugas utama kita hidup di dunia yakni beribadah kepada Allah. Hal ini akan sulit untuk dilakukan jika kita berada dalam kondisi peperangan alias tidak merdeka serta masih berada dalam kungkungan penjajah.
Semua nikmat ini tidak boleh sedikitpun kita kufuri. Jika kita kufur nikmat, maka kita termasuk golongan orang-orang yang tak tahu bersyukur dan akan mendapatkan siksa yang pedih atas keangkuhan ini. Sungguh, tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang pantas sombong dan membanggakan diri sehingga lupa bersyukur dan mendustakan nikmat-nikmat yang dikaruniakan Allah swt.
Kita telah diingatkan oleh Allah melalui firman-Nya yang tertuang dalam Al-Qur’an surat Ar-rahman, dengan kalimat yang diulang-ulang sebanyak 31 kali. Sebuah kalimat introspektif dan mengingatkan manusia untuk menjadi hamba yang pandai bersyukur yakni:
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Artinya: “Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan (wahai jin dan manusia)?” (QS Arrahman: 13)
Untuk menguatkan rasa syukur ini, ketakwaan harus kita perkuat untuk menjadi rambu-rambu dalam mengarungi kehidupan. Dengan ketakwaan, berupa menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka kita akan senantiasa mendapat petunjuk dari Allah untuk perjalanan kehidupan yang lebih terarah. Mari kita perkuat dan pertahankan ketakwaan serta keislaman kita sekaligus menguatkan komitmen untuk kembali kepada-Nya dalam kondisi takwa dan Islam.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (QS Al Imran: 102).
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025 Spesial Hari Kemerdekaan: Nikmat Merdeka yang Hakiki
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Saat ini kita berada di bulan Agustus yang menjadi bulan istimewa bagi bangsa Indonesia. Di bulan inilah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 yang kemudian dijadikan sebagai momentum Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Kita perlu menyadari bahwa generasi kita yang hidup saat ini sebagian besar merupakan generasi yang tidak merasakan secara langsung bagaimana pedihnya perjuangan untuk merebut kemerdekaan. Kita adalah generasi yang tinggal meneruskan melalui karya-karya positif untuk mengisi kemerdekaan. Karunia kemerdekaan yang diperjuangkan dengan tetes darah dan nyawa para pejuang adalah sebuah warisan yang wajib kita pertahankan. Jangan sampai warisan agung kemerdekaan ini hilang karena ulah kita sendiri yang tak tahu bersyukur dan berterimakasih.
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS Ibrahim: 7)
Oleh karena itu, di antara cara bersyukur atas anugerah kemerdekaan ini adalah dengan menghargai, mempelajari, dan mengambil hikmah sejarah perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan yang sekarang kita nikmati ini. Hal ini bisa dilakukan dengan membaca berbagai literatur-literatur sejarah dan juga bersilaturahim kepada orang-orang tua yang masih hidup, yang mengalami secara langsung masa perjuangan kemerdekaan. Selain itu, kita bisa meningkatkan rasa syukur dengan melakukan ziarah ke makam orang tua dan para pejuang yang telah wafat dan mendoakan agar segala amal ibadah dan perjuangannya diterima Allah swt. Rasulullah bersabda:
مَنْ دَعَا لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
Artinya: “Siapa saja yang mendoakan saudaranya secara ghaib, malaikat yang diutus untuknya mengaminkan doanya, ‘Amin, untukmu pun demikian.’’ (HR Muslim)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025 Spesial Kemerdekaan: Toleransi dalam Keragaman
Selain dengan tidak melupakan sejarah kemerdekaan, untuk memotivasi kita lebih baik ke depan, kita bisa bersyukur atas karunia kemerdekaan ini melalui komitmen mengisinya dengan hal-hal yang positif sesuai dengan posisi dan profesi masing-masing. Mengisi kemerdekaan bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja. Kita sebagai warga negara yang baik juga berkewajiban mengisi kemerdekaan dengan kemampuan dan potensi yang kita miliki.
Para petani mengisi kemerdekaan dengan terus berjuang di bidang pertanian sehingga mampu memperkuat ketahanan pangan. Para guru dengan terus mendidik para pelajar untuk menjadi insan berbudi pekerti luhur yang mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Para pelajar dengan terus mencari ilmu sebagai bekal untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan. Dan profesi-profesi lainnya harus mampu memberi sumbangsih positif untuk mengisi kemerdekaan sehingga Indonesia akan berubah ke arah yang lebih baik lagi.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka”. (QS Ar-Ra’du: 11)
Perbedaan keragaman profesi dan status terlebih kebhinekaan dalam suku, bahasa, dan agama di Indonesia ini tidak boleh menjadi penghalang untuk mengisi kemerdekaan. Justru sebaliknya, perbedaan yang ada ini adalah karunia dari Allah dan sebuah potensi besar yang bisa menjadi sumbangsih dalam melanjutkan dan merawat kemerdekaan. Oleh karena itu kebersamaan, persatuan, dan kesatuan harus dikedepankan dan meninggalkan perpecahan. Allah berfirman:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ
Artinya: “Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai,” (QS Al-Imran: 103)
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Demikian beberapa wujud syukur yang bisa kita lakukan dalam mensyukuri kemerdekaan yang telah menghantarkan kita tenang dan aman dalam menjalankan misi utama kita hidup di dunia yakni beribadah kepada Allah swt. Dengan senantiasa ingat pada sejarah, mengisi kemerdekaan dengan hal positif, dan menjaga persatuan, mudah-mudahan kita mampu merawat kemerdekaan ini dan mampu terus kita wariskan kepada generasi selanjutnya sampai hari kiamat nanti. Amin.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 1 Agustus 2025: Tiap Muslim Wajib Mengimani Adanya Siksa Kubur
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News
Khutbah Jumat Kemerdekaan
Naskah Khutbah Jumat 17 Agustus
Naskah Khutbah Jumat Agustus
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
Contoh Teks Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Hari Kemerdekaan
Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Pentingnya Seorang Muslim Mengetahui Keutamaan Menjaga Wudhunya |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 1 Agustus 2025: Anjuran Bertaubat Sebelum Datang 2 Waktu yang Dijanjikan Allah |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025 Spesial Hari Kemerdekaan: Nikmat Merdeka yang Hakiki |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025 Spesial Kemerdekaan: Toleransi dalam Keragaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.