Orang Tua Siswi SLBN A Padjadjaran Sebut Pengusiran Terhadap Anaknya dari Asrama Tidak Manusiawi
Saat kembali ke Asrama, tiba-tiba kondisi kamar sudah berantakan dan barang-barang anaknya sudah dikemasi oleh petugas dari Dinsos Jabar.
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Nazmi Abdurahman
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Asep Sudrajat (52) menyebut pengusiran terhadap anaknya, oleh petugas Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat sangat tidak manusiawi.
Asep merupakan salah satu orang tua siswi yang terusir dari Asrama di Pusat Layanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Jalan Jendral Amir Machmud, Kota Cimahi.
Dikatakan Asep, pengusiran dilakukan saat anaknya sedang sekolah di SLBN A Wiyataguna Padjajaran.
Saat kembali ke Asrama, tiba-tiba kondisi kamar sudah berantakan dan barang-barang anaknya sudah dikemasi oleh petugas dari Dinsos Jabar.
"Dinas sosial sangat tidak manusiawi lah menurut saya. Soalnya kan anaknya lagi sekolah ya. Terus pulang ke asrama kok barang-barangnya dikeluarin gitu," ujar Asep, Rabu (23/7/2025).
Baca juga: 2 Siswi SLBN A Wiyataguna Padjadjaran Diusir dari Asrama PPSGHD Dinsos Jabar
Pemberitahuan kepada para orang tua pun dilakukan hanya melalui sekolah. Asep saat itu langsung datang ke lokasi dan mengambil beberapa barang yang sudah dikeluarkan PPSGHD, Dinsos Provinsi Jabar.
"Enggak ada pemberitahuan Sebelumnya. saya sore ada pemberitahuan dari sekolah anak harus diambil. Diambil katanya. hari ini atau besok, sekarang juga harus diambil," ucapnya.
Asep mengaku tidak tahu apa alasan pengusiran tersebut. Sebab, dirinya tidak mendapat penjelasan apapun dari pihak Dinsos Jabar.
"Barangnya ada pas saya jemput ke sekolah. Sudah semua barang-barangnya yang di asrama itu sudah ada di luar asrama. Makanya saya itu tanya, ini yang ngambil siapa sebenarnya?," katanya.
"Yang yang yang ngeluar-ngeluarin barang dari asrama itu siapa dari pihak mana? Tanpa ada pemberitahuan. Anaknya sedang berpendidikan di sana kan di asrama itu kan positif ya," tambahnya.
Asep beralasan jika anaknya lebih aman dititipkan di Asrama karena lebih terjaga pergaulan dan pendidikannya. Apalagi, anaknya sudah tiga tahun tinggal di asrama tersebut.
"Makanya anak saya ke asrama itu ada pengajiannya, makannya diatur, anaknya kan disabilitas lah gitu. Ada kekurangan gitu kan. Kalau di rumah tidak terpantau, karena saya harus kerja," katanya.
keluarga
Dinsos Jabar
Kota Bandung
siswi SLBN
Wiyataguna Padjadjaran
asrama
PPSGHD
Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel
2 Hari Tempat Hiburan Malam di Kota Bandung Harus Tutup pada Peringatan Maulid Nabi |
![]() |
---|
Cara Cek Penerima PIP 2025 Siswa SD Bisa Pakai Kartu Keluarga, Ini Caranya Resmi dari Kemendikdasmen |
![]() |
---|
Daftar Nama Formasi yang Lulus Pengusulan PPPK Paruh Waktu 2025 di Kota Bandung |
![]() |
---|
Kerabat dan Warga Paoman Menangis Saat Jenazah Keluarga Haji Sahroni Tiba, Dimakamkan di Sindang |
![]() |
---|
16 Orang Diamankan saat Patroli Skala Besar di Tamansari Bandung, 2 Orang Bawa Ganja dan Air Gun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.