Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Allah Murka kepada Orang yang Ucapannya Melenceng dari Perbuatan

Berikut Naskah Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Allah Murka kepada Orang yang Ucapannya Melenceng dari Perbuatan

TribunPriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Sejumlah jamaah usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Syahidan, Balekota Tasikmalaya, Jumat (31/1/2025). Berikut Naskah Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Allah Murka kepada Orang yang Ucapannya Melenceng dari Perbuatan 

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ

Artinya: “Sangat besarlah kemurkaan di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.”

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 18 Juli 2025: Cermin Akhlak Mulia, Hindari Banyak Bicara

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Dalam ayat ini, Allah memperingatkan bahwa sangat besar dosanya orang mengatakan sesuatu, tetapi ia sendiri tidak melaksanakannya. Hal ini berlaku, baik dalam pandangan Allah maupun dalam pandangan sesama manusia.

Jika mulut kita mengucapkan iya, maka sudah seharusnya kita melaksanakannya. Sebaliknya jika mulut kita berkata tidak, maka sekuat mungkin kita menghindarinya dan tidak melakukannya. Menyelaraskan apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan harus kita perkuat sebagai wujud komitmen menepati komitmen atau janji.

Menepati janji sendiri merupakan perwujudan iman yang kuat. Budi pekerti yang agung dan sikap yang berperikemanusiaan pada seseorang, menimbulkan kepercayaan dan penghormatan orang-orang di sekitar kita. Sebaliknya, perbuatan menyalahi janji merupakan tanda iman yang lemah. Tingkah laku yang jelek dan sikap yang tidak berperikemanusiaan, akan menimbulkan saling mencurigai dan dendam dalam kehidupan bersama.

Oleh karena itulah, agama Islam sangat mencela orang yang suka berdusta dan menyalahi janjinya. Agar sifat tercela itu tidak dipunyai oleh orang-orang beriman, alangkah baiknya jika menepati janji dan berkata benar itu dijadikan tujuan pendidikan yang utama yang diajarkan kepada anak-anak. Di samping beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan melatih diri mengerjakan berbagai bentuk ibadah yang diwajibkan.

Rasulullah telah berpesan dalam hadits dari Abdullâh bin Mas’ûd:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا

Artinya: “Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur."

وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

Artinya: "Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).’” (HR. Ahmad)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18/23 Muharram 1447 H: Sudah Siapkah Kita untuk Mati?

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Sikap tidak konsisten dalam ucapan dan perbuatan, suka ingkar janji, dan tidak amanah juga mengarah kepada sifat orang-orang munafik. Rasulullah menyebut tiga ciri orang munafik yang ditegaskan dalam haditsnya:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved