Aktivitas Off Road di Cikuray Diprotes, Berdampak Pada Merak Hijau dan Sungai Ciwulan

Aktivitas Off Road di Cikuray Diprotes, Berdampak Pada Merak Hijau dan Sungai Ciwulan

|
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: ferri amiril
istimewa
OFF ROAD - Baresan Incuputu Pangauban Ciwulan Kota/Kabupaten Tasikmalaya mengecam aktivitas pembukaan jalur Off Road di wilayah kaki Gunung Cikuray 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 


TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Baresan Incuputu Pangauban Ciwulan Kota/Kabupaten Tasikmalaya mengecam aktivitas pembukaan jalur Off Road di wilayah kaki Gunung Cikuray.

Hal ini karena membawa dampak kerusakan ke aliran Sungai Ciwulan yang melintas ke wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

"Kami atas nama perwakilan masyarakat kota dan kabupaten Tasikmalaya menyayangkan hal tersebut, karena wilayah tersebut merupakan hulu sungai Ciwulan yang melintas Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya," ucap Kordinator Baresan Incuputu Pangauban Ciwulan Kota/Kabupaten Tasikmalaya Ally Yapi kepada wartawan TribunPriangan.com, Minggu (13/7/2025).

Ia mengaku, aktivitas pembukaan jalur off road di wilayah kaki Gunung Cikuray  akan menyebabkan dampak yang signifikan terhadap kondisi pengairan baik kebutuhan air bersih maupun kebutuhan air untuk pesawahan dan kolam.

"Kita ketahui bahwa kerusakan wilayah hulu sungai berdampak pada meningkatnya sedimentasi Sungai Ciwulan, sehingga sedimentasi tersebut dapat menutup saluran-saluran irigasi dan drainase. hal inilah yang menyebabkan banjir di musim hujan," tegasnya.

Selain itu kerusakan hulu sungai ciwulan telah berdampak pada rusaknya wilayah tangkapan air dan resapan air.

Sehingga sungai Ciwulan mengalami penurunan debit air yang drastis ketika tidak ada hujan.

"Kegiatan pembukaan lahan untuk keperluan Off Road ini dilaksanakan di Hutan lindung yang masih utuh di wilayah hulu sungai ciwulan, wilayah tersebut juga merupakan habitat merak Hijau dataran Tinggi," ungkap Ally.

Tak hanya pada bulan Juli ini masuk musim kawin merak Hijau. Tentunya akan mengganggu aktivitas satwa tersebut dengan aktivitas off road dikawasan habitat aslinya.

"Dalam hal ini kami meminta pihak Aparat Penegak hukum untuk melakukan penyelidikan terhadap pengrusakan hutan tersebut karena diduga telah terjadi pelanggaran hukum," ucapnya.

Ia juga meminta pihak pemerintah Provinsi Jawa barat dan Kementerian Kehutanan untuk meninjau dan mengevaluasi tentang perlindungan kawasan yang dilakukan oleh pemerintah.

"Semua sektoral harus segera meninjau aktivitas off road di kawasan Cikuray, karena akan merusak ekosistem dan berdampak ke aliran sungai Ciwulan di Tasikmalaya," katanya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved