Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 11 Juli 2025: Islam Melarang Tindakan Kekerasan pada Anak

Berikut Naskah Khutbah Jumat 11 Juli 2025: Islam Melarang Tindakan Kekerasan pada Anak

TribunPriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Sejumlah jamaah usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Syahidan, Balekota Tasikmalaya, Jumat (31/1/2025). Berikut Naskah Khutbah Jumat 11 Juli 2025: Islam Melarang Tindakan Kekerasan pada Anak 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Salah satu ayat yang menggarisbawahi pentingnya perlakuan baik terhadap anak adalah dalam Surat Al-Isra (17) ayat 31, Allah berfirman;

 وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرًا

Artinya: "Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar."

Di sisi lain, ada juga hadits yang bersumber dari Rasulullah yang mengajarkan untuk melindungi dan menjaga hak-hak anak-anak. Pesan ini menunjukkan pentingnya memberikan kasih sayang, perhatian, dan perlindungan kepada anak-anak. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Nabi bersabda:

 أَكْرِمُوْا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوْا آدَابَهُمْ

Artinya: "Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka"

Baca juga: 5 Teks Terbaru Khutbah Jumat Bulan Muharram 2025 Bertemakan Tentang Amalan Persiapan Kematian

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Larangan keras melakukan kekerasan fisik pada anak-anak ditegaskan dalam Islam. Nabi Muhammad melarang keras pemukulan atau penganiayaan terhadap anak. Dalam buku Hak dan Perlindungan Anak dalam Islam, yang disusun oleh Universitas Al Azhar dan UNICEF, halaman 94, dijelaskan Islam agama yang menghapuskan kekerasan dan kezaliman pada anak, terutama anak perempuan. Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi perempuan, Islam kemudian mengharamkan pembunuhan pada bayi perempuan, dan menjamin kehidupan yang damai dan tentram untuk mereka.

Lebih jauh, Islam juga menetapkan hak-hak yang adil dan perlakuan yang benar-benar setara bagi anak. Islam datang dengan tuntunan yang jelas, meratakan jalan bagi kebenaran dan keadilan, serta membangun landasan pembaruan di berbagai bidang, baik individu maupun keluarga, baik di level kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa. Islam mengangkat derajat anak, terutama perempuan, yang selama bertahun-tahun, dijadikan sebagai obyek yang tidak setara.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 4 Juli 2025: Sedikit Manusia yang Hiasi Kematiannya dengan Amal Saleh

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Terkait maraknya kasus pelecehan Seksual terhadap anak, Mufti Dar Ifta Mesir, Dr. Syauqi Ibrahim Allam, dalam Mā Hukmi ad Dīn fī At Taharusyi al Jinsi bil Athfāli, menyatakan bahwa tindakan pelecehan seksual terhadap termasuk dalam golongan dosa besar. Perbuatan bejat itu, pelakunya layak dihukum berat, karena imbasnya akan membekas bagi korban. Ia berkata;

فإن التحرُّش الجنسي بالأطفال كبيرةٌ من كبائر الذنوب تنأى عنها كل الفطر السويَّة، وانتهاكٌ صارخٌ للقيم الإنسانية في المجتمع، فهو قتلٌ للطفولة، وانتهاكٌ للبراءة، وهو -إلى كونه فعلًا فاحشًا- غدرٌ وخيانةٌ؛ لأن الصغير لا يَعِي ولا يَفهَم ما يَقعُ عليه، كما أنَّ أهل الصغير لا يَتَحَرَّزُون مِن تَركِهِ مع الكبار؛ لأن الأصل أنه غير مُشتَهًى،

Artinya: "Pelecehan seksual terhadap anak-anak adalah salah satu dosa besar yang dijauhi oleh semua fitrah manusia normal, dan ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat, maka karena pembunuhan terhadap masa kanak-kanak dan menghancurkan bagi kesucian anak; dan itu adalah tindakan bejat, tipu daya, dan khianat. Pasalnya, si anak itu tidak sadar dan tidak mengerti apa yang terjadi padanya, seperti halnya orang tua dari anak kecil itu tidak waspada meninggalkannya bersama orang dewasa; Karena aslinya tidak diinginkan."

Selanjutnya, sebagai orang tua, sudah menjadi tugas utama dalam memberikan pendidikan agama kepada anak-anak. Ini dilakukan dengan kasih sayang dan keteladanan yang baik. Hal ini dicontohkan Rasulullah, ketika hidup Nabi memiliki anak dan cucu yang Nabi didik dengan penuh cinta dan kasih sayang. Dalam riwayat diceritakan, Nabi tidak pernah memarahi mereka, tidak membentak, pun tidak melakukan kekerasan pada cucunya, Hasan dan Husein.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved