Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 4 Juli 2025: Pelajaran dari Peristiwa Penting di Hari Asyura
Berikut Naskah Khutbah Jumat 4 Juli 2025: Pelajaran dari Peristiwa Penting di Hari Asyura
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dedy Herdiana
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bahwa ia berkata:
مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِأُنَاسٍ مِنَ الْيَهُوْدِ قَدْ صَامُوْا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ: مَا هٰذَا مِنَ الصَّوْمِ، قَالُوْا: هٰذَا الْيَوْمُ الَّذِيْ نَجَّى اللهُ مُوْسَى وَبَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنَ الْغَرَقِ وَغَرِقَ فِيْهِ فِرْعَوْنُ، وَهٰذَا الْيَوْمُ اسْتَوَتْ فِيْهِ السَّفِيْنَةُ عَلَى الْجُوْدِيِّ، فَصَامَهُ نُوْحٌ وَمُوْسَى شُكْرًا لِلِه تَعَالَى، فَقَالَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: أَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى وَأَحَقُّ بِصَوْمِ هٰذَا الْيَوْمِ، فَأَمَرَ أَصْحَابَهُ بِالصَّوْمِ
Artinya: “Suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melewati sekelompok orang Yahudi yang tengah berpuasa hari Asyura, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Puasa hari apa ini?,” mereka menjawab: Hari ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan Bani Isra’il dari tenggelam, sedangkan Fir’aun di hari ini tenggelam. Hari ini adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit al Judiy. Karena itu, Nuh dan Musa berpuasa di hari ini karena bersyukur kepada Allah ta’ala. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku lebih berhak terhadap Musa dan lebih berhak untuk berpuasa hari ini,” kemudian Nabi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa.” (HR Imam Ahmad).
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 27 Juni 2025: Keutamaan Puasa Bulan Muharram Layaknya Puasa Ramadan
Saudara-saudara seiman,
Dalam hadits di atas, disebutkan dua peristiwa dari sekian banyak peristiwa penting yang terjadi di hari Asyura. Yaitu berlabuhnya perahu Nabi Nuh dengan selamat di bukit Judiy dan selamatnya Nabi Musa dari kejaran Raja Fir’aun beserta bala tentaranya.
Hadirin rahimakumullah,
Nabi Nuh ‘alaihissalam diutus oleh Allah kepada kaum yang kafir. Beliau-lah nabi dan rasul pertama yang diutus oleh Allah kepada orang-orang kafir. Para nabi dan rasul sebelumnya, yaitu Nabi Adam, Nabi Syits dan Nabi Idris ‘alaihimussalam diutus oleh Allah kepada kaum Muslimin. Umat ketiga nabi tersebut semuanya beragama Islam. Tidak ada satu pun yang kafir.
Dengan penuh kesabaran, Nabi Nuh ‘alaihissalam berdakwah kepada mereka siang dan malam, secara rahasia dan terang-terangan. Kadangkala dengan menyampaikan kabar gembira (targhib) dan terkadang dengan memberi peringatan (tarhib). Beliau konsisten dalam berdakwah selama 950 tahun. Akan tetapi kebanyakan kaumnya tidak beriman. Mereka tetap pada kesesatan dan kekufuran. Mereka memusuhi Nabi Nuh, menyakitinya, melecehkannya bahkan memukulinya. Mereka tidak berhenti memukuli Nabi Nuh ‘alaihissalam sampai beliau pingsan karena pukulan yang bertubi-tubi dan sangat keras, sehingga mereka mengiranya telah mati, lalu Allah menyembuhkannya. Itu semua tidak mengendorkan dan mematahkan semangatnya dalam berdakwah. Berkali-kali Nabi Nuh ‘alaihissalam mengalami siksaan demi siksaan, tapi beliau tetap kembali mengajak mereka agar beriman.
Hal ini dilakukan oleh Nabi Nuh ‘alaihissalam secara terus menerus tanpa patah semangat dan tanpa bosan, hingga Allah mewahyukan kepadanya bahwa tidak akan beriman kepadanya di antara kaumnya kecuali orang-orang yang telah beriman. Maka Nabi Nuh ‘alaihissalam berdoa agar orang-orang kafir dimusnahkan semuanya. Allah ta’ala berfirman:
وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا (سورة نوح: ٢٦)
Maknanya: “Nuh berkata: Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.” (QS Nuh: 26)
Lalu Allah kirimkan kepada mereka adzab-Nya. Allah timpakan kepada mereka banjir besar sehingga tidak menyisakan satu orang pun di antara orang-orang kafir. Allah selamatkan Nabi-Nya dan orang-orang beriman di antara kaumnya dengan perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh dengan perintah Allah. Allah pun menjaga perahu tersebut dengan pemeliharaan dan perhatian-Nya hingga berlabuh dengan selamat di bukit Judiy.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Juni 2025: 3 Hal untuk Perbaiki Diri di Tahun Baru Hijriah
Saudara-saudara seiman,
Naskah Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Salat Jumat
Pelajaran dari Peristiwa Penting di Hari Asyura
Sayyidul Ayyam
Teks Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 27 Juni 2025: Bagaimana Kita Mengisi Bulan Muharram? |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 27 Juni 2025: Keutamaan Puasa Bulan Muharram Layaknya Puasa Ramadan |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 27 Juni 2025: 3 Hal untuk Perbaiki Diri di Tahun Baru Hijriah |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 27 Juni 2025: Muhasabah untuk Berubah di Tahun Baru Hijriah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.