Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 27 Juni 2025/1 Muharram 1447 H: Tahun Hijriah, Tahun Jihad Totalitas demi Islam

Naskah Khutbah Jumat 27 Juni 2025/1 Muharram 1447 H: Tahun Hijriah, Tahun Jihad Totalitas demi Islam

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TribunKaltim.com
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Naskah Khutbah Jumat 27 Juni 2025/1 Muharram 1447 H: Tahun Hijriah, Tahun Jihad Totalitas demi Islam. Ilustrasi Bulan Muharram (Grid Network via TribunKaltim.com) 

Jika kita cinta pada sesuatu, yang berat terasa ringan, yang jauh terasa dekat, yang sulit terasa muda, dan itulah hakekat cinta yang sejati. Sejatinya Allah SWT, menciptakan dua beelas bulan dalam satu tahun, sebagaimana firmannya,

انّ عدّة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا فى كتاب الله يوم خلق السموات والأرض، منها أربعة حرم، ذالك دين القيّم ولا تظلموا فيهنّ أنفسكم وقاتلون المشرقين كافّة كما تقاتلونكم كافّة واعلموا أن الله مع المتقين

Dari 12 bulan yang Allah ciptakan, Allah mengistimewakan pada empat bulan, yaitu tiga bulan berturut turut, Dzul Qo'dah, Dzuh Hijjah,dan Muharram, dan Bulan Rajab adalah Mudhar antara Jumadaiy dan Sya'ban.

Sebagaimana sabda rasulullah SAW,

الزمان قداستدار كهيئنة يوم خلق السموات والأرض، السنة اثنا عشر شهرا، منها أربعة حرم، ذو القعدة وذوالحجة والمحرّم و الرجب مضر الذي بين جمادى وشعبان.

Sahabat, banyak pelajaran penting yang dapat kita petik, dari awal bulan Hijriyah, sehingga bulan ini disebut bulan haram, yaitu diharamkannya bagi kita untuk berbuat dhalim kepada diri kita, dan dilarang bermusuhan, dan selalu berdoa kepada Allah,

ربّنا ياربّنا ربّنا ظلمنا أنفسنا، وان لم تغفرلنا ذنوبنا وترحمنا لنكننّ من الخاسرين

Shahabat, maka pada pada awal tahun Hijriyah ini, marilah kita benar benar berhijrah, yaitu berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjalankan perintah Allah dan berusaha menjauhi atas apa yang dilarangnya, dan ini adalah hakikat ketaqwaan,

واعلموا أن الله مع المتقين

Ketahuilah bahwa Allah SWT,, senantiasa bersama orang orang yang bertaqwa.

Ketika Rasulullah SAW, bertanya kepada para Shahabat, siapakah orang yang sempurna imannya? Maka dijawablah para Malaikat, nabi mengatakan bukan, karena Malaikat itu pasti beriman, karena ia tahu atas rahasia rahasia Allah, kemudian sahabat menjawab para Anbiya', kata Nabi, bukan karena para anbiya pasti beriman karena ia mendapat kan perintah langsung dari Allah, kemudian para sahabat menjawab, para sahabat, kemudian Nabi menjawab, bukan karena sahabat orang yang dekat kepadaku, lalu sahabat bertanya, lantas siapa ya Rasuallah? Lalu Rasulullah menjawab, umatku akhir zaman yang selalu cinta kepada Allah, cinta kepadaku, padahal ia tidak pernah bertemu denganku. Wallahualam

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الُمْسِلِمْينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَا فَوْزَ المُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Baca juga: 4 Khutbah Jumat 27 Juni 2025 Sambut 1 Muharram 1447 H dengan Penuh Perubahan dan Iman yang Tebal

Khutbah II

الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ , َأَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ,

فَيَا عِبَادَ اللهِ! أُوْصِى نَفْسِى وَأَنْتُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ, إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved