Naskah Khutbah Jumat
Naskah Singkat Khutbah Jumat 20 Juni 2025/ 24 Zulhijah 1446 H: 4 Stimulus Amal Cepat Diterima Allah
Naskah Singkat Khutbah Jumat 20 Juni 2025/ 24 Zulhijah 1446 H: 4 Stimulus Amal Cepat Diterima Allah
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut ini terdapat Naskah Khutbah Jumat 20 Juni 2025/ 24 Zulhijah 1446 H: 4 Stimulus Amal Cepat Diterima Allah.
Salah satu rukun pada hari Jumat adalah penyamapaian Khutbah oleh sang khatib.
Islam menganjurkan supaya khutbah tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan.
Sekadar informasi, ajuran untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad berikut ini.
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)
Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 20 Juni 2025: Qadha dan Qadar Tanggung Jawab Terberat di Hadapan Allah
Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, namun kali ini TribunPriangan.com ingin mengulas tentang 4 Stimulus Amal Cepat Diterima Allah.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، الْقَائِلِ فِيْ كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيِّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّيْ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْمَنَّانِ . وَقَال: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Menjadi keniscayaan bagi kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah swt atas karunia nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu dalam kehidupan di dunia ini. Semua ini harus disyukuri agar senantiasa ditambah oleh Allah, bukan malah dikufuri sehingga nikmat ini akan dicabut dan diganti dengan siksa yang pedih.
Shalawat serta salam juga harus kita sampaikan kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad saw yang telah memberi petunjuk kepada kita bagaimana menjalani dan melaksanakan misi hidup dengan baik. Melalui firman Allah yang disampaikan kepada beliaulah, kita tahu bahwa tujuan diciptakannya kita ke dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Tugas kita beribadah di dunia ini harus kita perkuat dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah agar kita senantiasa berada pada jalur yang benar sesuai syariatNya. Mari kita kuatkan ketakwaan ini dengan sekuat tenaga menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Jamaah Jumat rahimakumullah,
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Az-Zariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
Dalam Tafsir Al-Misbah disebutkan bahwasanya ibadah yang harus kita lakukan ini sejatinya bukanlah kewajiban, tetapi merupakan kebutuhan dan kebahagiaan yang akan kembali kepada kita sendiri. Pentingnya ibadah sebagai kebutuhan kita ini, sampai Allah menggunakan kata ‘Aku’ yang menunjukkan bahwa perintah ini langsung datang dari Allah. Bukan melalui perantara.
Ibadah yang bisa kita lakukan juga bukanlah hanya sekedar ibadah mahdhah yakni ibadah yang telah ditentukan oleh Allah swt, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji. Namun kita juga bisa melakukan ibadah ghairu mahdhah yakni segala aktivitas lahir dan batin manusia yang diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Menyingkirkan duri di jalan dan senyum kepada orang lain pun bisa menjadi ibadah.
Tentu akan sangat rugi bagi kita ketika melakukan ibadah namun ditolak oleh Allah swt. Karena bagaimanapun, diterima dan tidaknya amal ibadah kita akan menentukan kedudukan kita di sisi Allah swt. Saat Allah menerima ibadah kita tentu kita akan semakin dekat dengan-Nya dan sebaliknya, jika amal ibadah kita ditolak, maka kita akan menjauh dari-Nya. Lalu, bagaimana agar amal ibadah kita di dunia ini bisa diterima oleh Allah swt?
Jamaah Jumat rahimakumullah, Dalam Kitab Tanbighul Ghafilin, Syaikh Abi Laits As Samarqandy menyebutkan bahwa ada 4 hal yang harus kita perhatikan agar amal ibadah kita diterima oleh Allah swt. Pertama adalah memiliki ilmu. Ilmu menjadi hal yang sangat penting dalam beribadah karena tanpa ilmu kita tidak akan dapat beribadah dengan benar. Tanpa ilmu, ibadah yang kita lakukan bisa jadi keluar dari garis syariat yang telah ditentukan.
Semisal saat kita akan melaksanakan shalat, kita harus memiliki ilmu tentang syarat dan rukunnya. Ketika kita akan berpuasa, kita harus memiliki ilmu tentang kapan waktu berpuasa dan apa saja yang bisa membatalkannya. Jika kita beribadah tanpa ilmu, bisa saja shalat dan puasa kita batal sehingga tidak diterima Allah swt.
Itulah mengapa Allah mengingatkan pentingnya ilmu karena bisa mengangkat derajat manusia. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11:
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya: “Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Dalam sabdanya, Rasulullah juga sudah mengingatkan pentingnya ilmu sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
فَضْلُ العَالِمِ عَلىَ العَابِدِ كَفَضْلِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ عَلىَ سَائِرِ الكَوَاكِبِ
Artinya: "Keutamaan orang yang berilmu (yang mengamalkan ilmunya) atas orang yang ahli ibadah adalah seperti utamanya bulan di malam purnama atas semua bintang-bintang lainnya."
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Kedua adalah niat yang benar. Dalam melakukan amal ibadah di dunia, niat menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Niat menjadi penentu apakah ibadah kita memiliki nilai atau tidak di sisi Allah.
Amal ibadah kita bisa diibaratkan seperti angka nol. Berapapun angka nol yang berjajar, tak akan memiliki nilai kecuali di depan deretan nol tersebut kita awali dengan angka selain nol. Angka yang bernilai itulah yang dinamakan niat. Jika kita memiliki angka nol sebanyak enam, dan diawali dengan angka 1, maka nilai satu juta yang akan kita dapatkan. Rasulullah bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya: ”Sesungguhnya setiap amal bergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Selanjutnya yang ketiga adalah sabar dalam menjalani proses. Amal ibadah yang kita lakukan tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semuanya memerlukan proses yang didalamnya akan dijumpai dinamika seperti godaan dan sejenisnya. Sabar menjadi kunci agar kita senantiasa istiqamah dalam beribadah dan meraih kesuksesan. Rasulullah bersabda:
وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ
Artinya: "Dan tidak ada suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada (diberikan) kesabaran". (HR Bukhari)
Keempat adalah Ikhlas. Kita harus menanamkan dalam diri kita bahwa amal ibadah yang kita lakukan harus ikhlas karena Allah swt. Bukan karena hal-hal lain seperti ingin dilihat, dipuji, dan mendapatkan imbalan dari manusia. Dalam kitab Risalah Al Qusyairiyah disebutkan bahwa ikhlas adalah melakukan sesuatu hanya karena Allah, bukan karena manusia:
الإِخْلَاصُ تَصْفِيَةُ الْفِعْلِ عَنْ مُلَاحَظَةِ الْمَخْلُوقِينَ
Artinya: “Ikhlas adalah memurnikan diri kepada Allah dari pandangan makhluk."
Jamaah Jumat rahimakumullah, Demikianlah 4 hal yang perlu kita perhatikan saat melakukan amal ibadah. Mudah-mudahan kita senantiasa dianugerahi Allah swt ilmu yang mendalam, niat yang benar, sabar yang kuat, dan ikhlas yang penuh dalam menjalankan ibadah kita. Amin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 20 Juni 2025/24 Zulhijah 1446 H: Ungguli Kehidupan Duniamu dengan Takwa Terbaik
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News
Naskah Khutbah Jumat Juni
Naskah Khutbah Jumat Terbaru
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
Contoh Teks Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 20 Juni 2025: Qadha dan Qadar Tanggung Jawab Terberat di Hadapan Allah |
![]() |
---|
Khutbah Jumat 20 Juni 2025: Perbaiki Interaksimu dengan Surat Cinta Allah, Jika Ingin Hidup Ringan |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 20 Juni 2025/24 Zulhijah 1446 H: Ibadah Penembus Pintu Rahmat Allah |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 20 Juni 2025: Cermin Akhlak Mulia, Hindari Banyak Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.