Pemkab Tasikmalaya Setujui Kebijakan Mendagri soal Rapat Boleh di Hotel, Cecep: Tapi yang Wajar Saja
Cecep menjelaskan jika MICE tidak bisa dijalankan maka hotel dan resto tidak ada pemasukan, begitu pun produk petani di Kabupaten Tasikmalaya tak laku
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin
TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Pemerintahan Daerah Kabupaten Tasikmalaya menyetujui kebijakan Mendagri yang memperbolehkan rapat di hotel dan resto.
Hal ini disampaikan saat menghadiri rapim rutin bersama OPD terkait di ruang rapat Wabup, Senin (16/6/2025).
"Saya setuju dengan apa yang disampaikan pak Mendagri, efisiensi itu harus objektif. Pada saat seluruh aktivitas di hotel dilarang, (sementara pemasukan) hotel itu ada dari MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions)," kata Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com,
Cecep menjelaskan, jika MICE tidak bisa dijalankan maka hotel dan resto tidak ada pemasukan, begitu pun produk petani di Kabupaten Tasikmalaya tidak laku.
"Kami di Kabupaten Tasikmalaya memiliki kawasan pertaniannya luas, mereka ngeluh cabai kita ga laku, karena restoran-restoran omzetnya menurun, hotel juga sama," ungkap Cecep.
Baca juga: PHRI Jabar Hanya Bisa Pasrah, Gubernur Dedi Mulyadi Tetap Larang ASN Rapat di Hotel
Alasan setuju dengan kebijakan Mendagri, ia melihat tetap mengikuti aturan yang sesuai kebutuhan ketika melaksanakan rapat di hotel maupun di resto.
Ditanyai tak sama dengan kebijakan Gubernur Jabar yang masih melarang rapat di hotel dan resto, Cecep berpendapat bahwa kegiatannya pun yang wajar saja dan tak berlebihan.
"Sehingga maksud saya yang wajar-wajar saja, jangan segala dihotel, kalau yang bisa dikantor bisa dimanfaatkan fasilitas aset yang ada. Bahkan, saya juga mengundang dinas semua di pendopo karena jumlahnya tidak begitu banyak," ucapnya.
Tapi ketika menggelar acara dengan menghadirkan jumlah yang skalanya besar hingga tingkat provinsi di hotel itu wajar dan setuju juga.
"Karena itu menggerakkan ekosistem, dan restoran ada buyer dengan ada buyer maka restoran harus belanja, belanjanya kemana ya ke petani. Jadi akhirnya timun nya laku, wortel laku, beras laku, dan akhirnya ekonominya bergerak," tegas Cecep. (*)
Baca juga: Beda dengan Mendagri, Wakil Wali Kota Tasikmalaya Ogah Gelar Rapat Pemda dan ASN di Hotel
Akses Jalan Dua Kecamatan di Kabupaten Tasik Tertutup Longsor, Petugas Lakukan Pembersihan |
![]() |
---|
17 Desa dan 5 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya Terbeton Tol Geta, Ini Nama Desanya |
![]() |
---|
Cuma Miliki 4 Unit Armada Damkar, Pemkab Tasikmalaya Bakal Restorasi Mobil Rusak |
![]() |
---|
Penanggung Jawab Dapur SPPG Cikalong Buka Suara Soal Menu MBG |
![]() |
---|
Warga Ciamis Dipenjara 8 Bulan karena Gadaikan Mobil Kredit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.